Jenis Vaksin untuk Anak Usia Sekolah Dasar
Pada anak, imunisasi tidak hanya dilakukan pada bayi, namun juga sampai usia sekolah dasar atau pra remaja. Imunsasi untuk anak sekolah dasar bertujuan sebagai penguat atau booster dari imunisasi di masa bayi. Hal ini karena perlindungan yang diberikan vaksin saat bayi akan menurun seiring waktu.
Imunisasi anak sekolah biasanya masuk dalam program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah). Setiap tahun, BIAS diselenggarakan pada bulan Agustus hingga November dan dilakukan secara serentak di SD, MI, dan SLB di seluruh Indonesia.
Lantas, jenis imunisasi apa saja yang diberikan lewat BIAS ini?
Tujuan Imunisasi pada Anak Sekolah Dasar
Dikutip dari Kementerian Kesehatan, tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella, karena penyakit-penyakit ini tidak hanya dapat dialami mereka ketika masih bayi, tetapi juga bisa terjadi saat mereka di usia sekolah.
Anak-anak sekolah dasar rentan tertular penyakit ini dari lingkungan karena mobilitasnya yang tinggi dan sangat aktif. Mereka rentan tertular dari teman sekolahnya. Maka, vaksinasi ulangan atau booster diberikan di usia 7-12 tahun, tergantung jenis vaksinnya.
Apa bedanya dengan vaksin saat bayi? Bayi merupakan sasaran vaksinasi yang utama karena mereka belum memiliki kekebalan tubuh yang kuat. Oleh karena itu, bayi usia 0-12 bulan perlu mendapatkan imunisasi atau perlindungan seumur hidup, terhadap beberapa penyakit menular.
Dosis dan jadwal imunisasi bayi sudah dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang diperbaharui berkala. Mums, wajib memberikan vaksin untuk si kecil, minimal vaksin wajib dari pemerintah. Idealnya baik vaksin yang diberikan melalui program pemerintah maupun tidak, tetap diberikan pada bayi.
Setelah itu, anak perlu mendapatkan imunisasi lanjutan selama bersekolah, saat usia 18 bulan, dan saat dewasa. Untuk imunisasi dalam program BIAS, pemerintah menanggung semua biaya alias gratis.
Jenis-jenis vaksin untuk anak Sekolah Dasar
Berikut adalah informasi lengkap tentang jadwal imunisasi anak sekolah dasar.
Kelas 1 SD
Jenis vaksin: campak dan rubella dosis terakhir dan DT (difteri tetanus) 1 dosis
Vaksin campak dan rubella untuk mencegah penyakit campak dan rubella yang keduanya disebabkan oleh virus. Menurut “Pedoman Kampanye Imunisasi Campak & Rubella (MR) untuk Guru dan Kader” yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI, pemerintah memprioritaskan pengendalian campak dan rubella karena bahaya komplikasinya yang mematikan. Pemberian vaksin campak dan rubella atau MR sendiri di Indonesia masuk dalam imunisasi wajib untuk bayi berusia 9 bulan, dan diulang saat anak usia 7 tahun (kelas 1 SD).
Vakskin Difteri Tetanus (DT) 1 dosis. Imunisasi DT (Diphteria Tetanus) adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertussis).
Kelas 2 SD
Jenis vaksin: TD (Tetanus Diphteria) dosis pertama
Apa bedanya TD dengan DT? Imunisasi DT dan TD pada dasarnya berbeda baik dilihat dari fungsi maupun penyebutannya sedikit sama. Imunisasi DT (Diphteria Tetanus) adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertussis). Sedangkan imunisasi TD (Tetanus Diphteria) merupakan imunisasi lanjutan dari imunisasi DT agar anak semakin kebal dengan ketiga penyakit tersebut. Kedua vaksin ini sebenarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu mencegah terjadinya penyakit infeksi difteri, tetanus, dan batuk rejan (Pertusis) namun yang berbeda adalah waktu pemberian serta komposisi dosisnya.
Kelas 5 SD
Jenis vaksin: (Tetanus Diphteria (TD) dosis terakhir
Imunisasi TD (Tetanus Diphteria)dosis terakhir atau kedua ini merupakan imunisasi lanjutan dari imunisasi TD yang diberikan saat kelas 2 SD.
Kelas 5 SD (anak perempuan)
Vaksin yang diberikan: HPV 1
Vaksin human papillomavirus (HPV) sudah menjadi vaksin wajib dalam Program Imunisasi Nasional mulai tahun 2023. Tujuan pemberian vaksin HPV untuk melindungi anak dari virus berbahaya penyebab kanker serviks. Kanker leher rahim atau serviks merupakan salah satu jenis kanker terbanyak kedua yang menyerang wanita di Indonesia, setelah kanker payudara.
Kenapa diberikan pada anak kelas 5 SD? Vaksin HPV paling baik diberikan seawal mungkin sebelum seseorang terkena virus tersebut. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak-anak baik laki-laki maupun perempuan mulai dari usia 9-11 tahun. Di usia ini anak-anak belum aktif melakukan aktivitas seksual sehingga vaksin akan lebih efektif memberikan perlindungan. Virus HPV penyebab kanker serviks ditularkan melalui hubungan seks/
Kelas 6 (anak perempuan)
Vaksin yang diberikan: HPV 2
Vaksin lanjutan dari HPV dosis 1 ini diberikan dengan jarak enam sampai dua belas bulan. Selain mencegah kanker serviks, vaksin HPV juga mencegah seseorang dari kutil kelamin dan beberapa jenis kanker lain seperyi kanker penis, anus, vagina, vulva, dan juga tenggorokan. Semua penyakit ini disebabkan infeksi virus HPV yang ditularkan melalui kontak kulit dan hubungan seksual.
Referensi:
-
# Imunisasi
-
# Anak
-
# Vaksinasi