Jangan Abaikan Gejala Mata Kering, Bisa Merusak Lapisan Mata!

Geng Sehat pernah mungkin pernah mengalami gejala seperti mata lelah terutama di sore hari, seperti ada yang mengganjal di mata, atau mata gatal tanpa sebab. Bisa jadi kamu mengalami mata kering. Penderita diabetes juga termasuk kelompok yang berisiko mengalami mata kering.

 

Dry eye merupakan penyakit atau kelainan pada permukaan mata yang yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata, disertai berbagai gejala berupa adanya ketidakstabilan air mata, peningkatan kekentalan atau osmolaritas, dan kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.

 

“Dari sisi gejala, penderita dry eye umumnya merasakan kondisi mata yang tidak nyaman seperti mengganjal, sering merah, berair, terasa kering, sensasi berpasir, muncul kotoran, terasa lengket, serta kerap mengucek mata,“ jelas DR Dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE, selaku Dokter Spesialis Mata dan Ketua Contact Lens Service JEC Hospitals and Clinics, Selasa, 18 Juli 2023.

 

Prevalensi mata kering di Indonesia berada pada rentang 27,5 persen hingga 30,6 persen. Diperkirakan rasio tersebut bisa terus bertambah. Data di JEC menunjukkan selama 2022 terjadi lonjakan pasien dry eye sebesar 62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Secara jumlah, dalam kurun empat tahun terakhir (2019-2022), JEC telah menangani lebih dari empat ribu pasien gangguan mata kering.

 

Hal ini dipicu kehidupan modern yang menuntut aktivitas melibatkan gawai digital juga erat berpengaruh. Penelitian yang termuat di National Library of Medicine, mendapati gejala mata kering yang parah lebih umum terjadi pada kalangan yang menggunakan layar elektronik selama lebih dari 4 jam per hari.

 

 

Sementara, screen time orang Indonesia 7 jam 42 menit per hari, lebih tinggi dari rerata global (6 jam 37 menit). Padahal, terlalu lama menatap layar elektronik merupakan salah satu penyebab utama mata kering.

Cara Mendiagnosis dan Pengobatan untuk Mata Kering

Untuk memastikan apakah gejala yang kamu rasakan adalah mata kering, kamu bisa melakukan pemeriksaan, salah satunya dengan Schirmer Test untuk menilai volume air mata. Tes ini sedikit tidak nyaman, di mana di kelopak mata bawah akan ditempelkan semacam kertas untuk mengukur volume air mata. Normalnya, cairan air mata yang dihasilkan selama 3 menit adalah 10 ml. Semakin sedikit skornya, artinya mata semakin kering.

 

Dari pemeriksaan lanjutan juga bisa ditentukan tipe mata kering yang dialami pasien, apakah tipe defisiensi lapisan air, tipe kekurangan lapisan minyak (gangguan penguapan atau evaporatif) dan tipe campuran.