GueSehat
22 Januari 2019
pexels.com

Inilah 5 Fakta Menarik dari Pelukan!

erpelukan bisa menjadi salah satu cara seseorang dalam mengungkapkan perasaan bahagia dan juga kasih sayang. Tak hanya itu, pelukan bahkan bisa memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan psikologis, seperti memperbaiki suasana hati, membuat tubuh rileks, dan mencegah penyakit jantung.

 

Sebuah penelitian juga mengatakan bahwa memeluk dan tertawa sangat efektif dalam menyembuhkan depresi, kecemasan, dan menghilangkan stres. Ini karena saat berpelukan, produksi hormon kortisol akan menurun, sedangkan hormon oksitosin yang juga sering disebut sebagai hormon cinta akan meningkat.

 

Produksi hormon oksitosin yang meningkat akan menciptakan perasaan nyaman dan tenang. Para ahli jiwa bahkan merekomendasikan untuk berpelukan setidaknya 8 kali dalam sehari untuk membuat hidup lebih bahagia dan juga sehat.

 

Namun selain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, ada beberapa fakta lain yang enggak kalah menarik lho dari momen berpelukan ini. Ingin tahu apa saja fakta tersebut? Yuk, simak selengkapnya berikut ini!

 

Baca juga: Wow! Ada Manfaat Ciuman & Pelukan Dengan Pasangan?

 

1. Pelukan rata-rata berlangsung sekitar 3,17 detik

Sebuah studi yang dipimpin oleh Emese Nagy dari University of Dundee menganalisis 188 pelukan spontan antara atlet dan pelatih, pesaing, dan pendukung mereka selama Olimpiade Musim Panas 2008. Studi ini menunjukkan bahwa pelukan rata-rata akan bertahan sekitar 3,17 detik dan tidak dipengaruhi oleh gender maupun kebangsaan pasangan yang berpelukan.

 

2. Pelukan sudah dilakukan oleh orang-orang sejak ribuan tahun lalu

Meski tidak ada yang tahu persis kapan pelukan pertama dilakukan oleh 2 manusia, pelukan ternyata telah ada dalam daftar perilaku manusia selama beberapa ribu tahun lalu. Pada tahun 2007, tim arkeolog menemukan "Lovers of Valdaro" di makam neolitik dekat Mantua, Italia.

 

The Lovers yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sepasang kerangka manusia yang telah terkubur lama dengan posisi saling berpelukan erat. Penemuan kerangka ini diperkirakan sudah berusia sekitar 6.000 tahun. Dari penemuan inilah dapat diketahui bahwa orang sudah saling berpelukan sejak zaman neolitikum.

 

 

3. Kebanyakan orang yang berpelukan akan mengarahkan tubuhnya ke kanan

Sebuah studi di Jerman menganalisis apakah orang-orang secara khusus memiliki kecenderungan saat memeluk orang lain. Dalam studi tersebut, peneliti mengamati pasangan yang berpelukan di ruang kedatangan atau keberangkatan sebuah bandara internasional dan juga menganalisis video orang yang memejamkan mata ketika orang asing memeluknya.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kebanyakan orang cenderung berpelukan dengan mengarahkan tubuhnya ke kanan. Dalam situasi netral secara emosional, yaitu ketika orang asing memeluk orang yang ditutup matanya, 92% mengarahkan badannya ke kanan.

 

Namun dalam situasi yang lebih emosional, yaitu ketika orang-orang memeluk teman atau pasangan mereka di bandara, hanya sekitar 81% orang yang mengarahkan badannya ke kanan. Ini karena belahan otak bagian kiri mengontrol bagian kanan tubuh, begitu pula sebaliknya. Peneliti memperkirakan bahwa mencondongkan badan ke arah kiri ketika berpelukan disebabkan oleh keterlibatan yang lebih besar dari belahan otak kanan untuk memproses emosi dalam situasi yang sedang dihadapi.

 

4. Memeluk dapat meningkatkan kemampuan diri menghadapi stres

Berbicara di depan umum bisa sangat memicu stres bagi kebanyakan orang. Nah, berpelukan bisa menjadi salah satu cara untuk menguranginya. Sebuah studi dari University of North Carolina menyelidiki bagaimana berpelukan sebelum peristiwa yang menegangkan bisa mengurangi efek stres pada tubuh.

 

Sebanyak 2 kelompok pasangan diuji dalam penelitian ini. Dalam kelompok pertama, pasangan diberi waktu 10 menit untuk berpegangan tangan dan menonton film romantis, kemudian dilanjutkan dengan berpelukan selama 20 detik. Di kelompok lain, pasangan hanya beristirahat dengan tenang tanpa saling menyentuh satu sama lain. Setelah itu, satu pasangan dari tiap kelompok harus melakukan sebuah tugas, yaitu berbicara di depan umum yang tentu sangat menegangkan. Saat proses ini, detak jantung dan tekanan darah akan diukur.

 

Dari hasil percobaan tersebut, ditemukan bahwa tekanan darah dan detak jantung individu yang mendapat pelukan dari pasangannya sebelum berbicara lebih rendah daripada mereka yang tidak mendapat sentuhan dari pasangannya sama sekali. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pelukan memengaruhi tubuh dalam menghadapi kejadian menegangkan dan bermanfaat bagi kesehatan jantung.

 

5. Manusia bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang bisa berpelukan

Walaupun di antara semua makhluk hidup manusia lah yang paling sering berpelukan, bukan berarti manusia menjadi satu-satunya yang bisa melakukan hal ini lho, Gengs. Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Florida International University menemukan bahwa monyet laba-laba Kolombia yang hidup di hutan Kolombia dan Panama juga kerap berpelukan. Peneliti menemukan bahwa tidak seperti manusia, spesies monyet ini justru memiliki 2 macam pelukan, yaitu pelukan layaknya manusia dan pelukan wajah.

 

Pelukan layaknya manusia dilakukan monyet laba-laba dengan cara melingkarkan tangan mereka satu sama lain dan menempatkan kepala mereka di bahu pasangannya. Sedangkan, pelukan wajah tidak melibatkan lengan keduanya.

 

Pada pelukan wajah, pasangan monyet laba-laba hanya akan saling menggosok pipi mereka satu sama lain. Sama halnya dengan manusia, monyet juga menunjukkan kecenderungan posisi yang disukai saat memeluk pasangan. Sekitar 80% monyet laba-laba lebih suka berpelukan ke sisi kiri.

 

Nah, itulah beberapa fakta menarik mengenai pelukan yang mungkin belum Kamu ketahui. Ayo, kira-kira fakta mana yang belum pernah Kamu dengar, Gengs? (BAG/AS)

 

Sumber:

Healthline. Hugging Benefits.

  • # Kesehatan Mental
  • # TB Kesehatan
  • # Sex & Relationship
  • # TBTrimester1
  • # TBMinggu13