GueSehat
03 Februari 2019
unsplash.com

Ini Dampaknya Kalau Kamu Berhenti Berhubungan Seks

Pada umumnya, semua pasangan memiliki kehidupan seks yang aktif di awal pernikahan. Namun, ada saatnya ketika kehidupan seks menjadi tidak aktif. Penyebabnya beragam, mulai dari kebosanan, kesibukan masing-masing, hingga perpisahan. Dalam berhubungan, hal-hal tersebut memang bisa terjadi.

 

Namun, banyak orang yang tidak tahu bahwa berhenti berhubungan seks terlalu lama bisa berdampak negatif terhadap tubuh dan kehidupan seseorang. Nah, supaya Geng Sehat tahu akibat berhenti berhubungan seks terlalu lama, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: 5 Alasan Anda Harus Rutin Berhubungan Seks

 

Kecemasan dan Stres

Kalau Kamu dan pasangan tidak cukup sering berhubungan seks, bisa berdampak negatif terhadap hubungan psikologis kalian. Secara psikologis, Kamu bisa merasa kurang dekat dengan pasangan. Itu artinya, Kamu dan pasangan jadi kurang komunikasi, khususnya tentang perasaan masing-masing. Kamu dan pasangan juga jadi kurang memberikan dukungan satu sama lain dalam mengatasi stres. Padahal, seks mendorong tubuh untuk memproduksi hormon, seperti oksitosin dan endorfin, yang dapat membantu meredakan dampak stres. Hormon oksitosin juga membantu meningkatkan kualitas tidur di malam hari.

 

 

Memiliki Memori yang Lemah

Menurut penelitian terbaru, orang yang cukup sering berhubungan seks sering kali memiliki memori atau ingatan yang lebih kuat. Selain itu, ada pula sejumlah pertanda bahwa seks bisa membantu otak membentuk neuron dan bekerja lebih baik. Jadi kalau Kamu berhenti berhubungan seks, kemampuan mengingat dan kualitas kerja otak juga jadi berkurang.

 

Kesehatan Hubungan Menurun

Aktivitas seks secara rutin meningkatkan kedekatan Kamu dan pasangan secara emosional. Tentunya hal ini meningkatkan kualitas komunikasi antara kalian berdua. Selain itu, pasangan yang lebih sering berhubungan seks cenderung merasa lebih bahagia ketimbang mereka yang semakin jarang berhubungan seks.

 

Kamu dan pasangan tidak perlu berhubungan seks setiap hari. Menurut ahli, seminggu sekali saja sudah cukup. Hal ini berlaku untuk siapa saja, jenis kelamin apapun, dan berapapun umurnya. Jadi secara otomatis, semakin jarang Kamu dan pasangan berhubungan seks, kualitas hubungan kalian berdua juga semakin menurun.

 

Baca juga: Takut Berhubungan Seks? Mungkin Kamu Mengidap Genophobia!

 

Sistem Imun Menurun

Seks secara rutin bisa membantu tubuh melawan penyakit. Jadi, semakin jarang Kamu berhubungan seks, semakin mudah juga Kamu terkena penyakit. Pada sebuah penelitian, mahasiswa yang berhubungan seks 1-2 kali seminggu terbukti memiliki kadar antibodi immunoglobulin A yang lebih tinggi. Immunoglobulin A memiliki peran penting dalam menjaga sistem imun.

 

Meningkatkan Kekeringan pada Vagina

Ahli menyarankan, wanita yang sudah menopause harus sering berhubungan seks. Pasalnya, tanpa seks yang rutin, vagina bisa menegang. Selain itu, jaringannya juga bisa menipis, sehingga mudah luka atau bahkan berdarah saat berhubungan seks. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada wanita, sehingga semakin enggan berhubungan seks. Berhubungan seks juga bisa melindungi Kamu dari sejumlah perubahan akibat menopause, misalnya kekeringan dan iritasi pada vagina. Kalau Kamu mengalami masalah tersebut, konsultasikan dengan dokter.

 

Meningkatkan Risiko Kanker Prostat

Untuk pria, frekuensi hubungan seks bisa berhubungan dengan kanker prostat. Ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang hal ini. Beberapa di antaranya berpikir bahwa seks bisa meningkatkan risikonya, karena meningkatkan paparan terhadap penyakit menular seksual yang bisa menyebabkan inflamasi (khususnya bagi mereka yang suka bergonta-ganti pasangan seks).

 

Namun, sebuah penelitian terhadap 30.000 pria menunjukkan bahwa mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker prostat, ketimbang pria yang hanya mengalami ejakulasi 4-7 kali per bulan.

 

Bagaimana Gengs, sudah jelas kah tentang dampak negatif dari berhenti berhubungan seks? Jadi untuk menjaga kesehatan Kamu dan pasangan, mulailah untuk rutin berhubungan seks. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Kamu dan pasangan tidak perlu berhubungan seks setiap hari. Satu hingga dua kali seminggu saja sudah cukup, kok! (UH/AS)

 

 

 

 

Sumber:

Anxiety.org. Why Having More Sex May Lead to a Healthier Mind and Body.

Kinsey Institute Research. Frequent Sex is Linked to Better Memory.

Society for Personality and Social Psychology. Couples Who Have Sex Weekly Are Happiest.

Psychological Reports. Sexual Frequency and Salivary Immunoglobulin A (IgA).

The North American Menopause Society. 'Changes in the Vagina and Vulva', 'Vaginal and Vulvar Comfort', 'Lubricants, Moisturizers, and Low-dose Vaginal Estrogen'.

Mayo Clinic. Erectile Dysfunction.

American Journal of Medicine. Regular Intercourse Protects Against Erectile Dysfunction: Tampere Aging Male Urologic Study.

Johns Hopkins Medicine. Does Sexual Activity Affect My Risk of Cancer?

International Society for Sexual Medicine. What is the “Normal” Frequency of Sex?

  • # Seks
  • # Sex & Relationship
  • # Hubungan Intim