GueSehat
12 Maret 2019
unsplash.com

Mengenal 'Switch' atau Berbagi Peran dalam Seks

Ketika mendengar istilah 'dominan' dan 'submisif', apa yang ada di pikiran Geng Sehat? Apakah langsung tertuju pada praktik BDSM? Apakah kedua istilah tersebut terkesan mengintimidasi?

 

Meskipun istilah 'dominan' dan 'submisif' seringkali dikaitkan dengan praktik BDSM, kedua istilah ini nyatanya hanyalah bentuk perilaku atau peran seseorang saat berhubungan seks. 

 

Lalu, apakah peran dalam hubungan seksual tersebut bersifat permanen? Apa bisa seseorang yang 'dominan' juga suka menjadi 'submisif'? Inilah yang disebut dengan istilah 'switch' atau berganti peran.

 

Untuk tahu lebih dalam tentang 'switch' atau 'berganti peran' dalam hubungan seksual, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Inilah Makna Mimpi Berhubungan Intim dengan Rekan Kerja atau Atasan!

Apa Itu 'Switch' atau 'Berganti Peran'?

Switch adalah istilah untuk orang yang suka menjadi dominan dan submisif dalam hubungan seksual, tergantung dengan mood mereka. Artinya, dalam kehidupan seksual, Kamu suka berperan dominan, dan terkadang submisif, atau sebaliknya.

 

Mengambil peran dalam hubungan seksual umumnya selalu dikaitkan dengan praktik BDSM. Padahal, memilih peran dominan atau submisif itu hanya dipengaruhi dengan tingkat kenyamanan Kamu. Peran tersebut bisa berubah, sesuai dengan keinginan dan kenyamanan Kamu. Terkadang Kamu ingin mengendlaikan atau menjadi yang dikendalikan dalam hubungan seksual.

 

Sama seperti di kehidupan sehari-hari, dimana perasaan dan pendapat Kamu bisa berubah. Jadi, hal ini mudah dimengerti. Umumnya, istilah switch ini lebih sulit dimengerti oleh pria ketimbang wanita. Pasalnya, kebanyakan pria cenderung merasa perannya sebagai yang lebih kuat dan memiliki otoritas bersifat permanen.

 

Padahal, dalam seks baik pria maupun pria bisa berganti peran. Tidak ada salahnya jika sesekali wanita ingin menjadi yang dominan dalam hubungan seksual. Yang penting, keduanya nyaman dan terpenuhi kebutuhannya.

 

Menjadi Switch Bukan Berarti Harus Melakukan Praktik BDSM

Aktivitas switching itu cukup umum dan sama sekali tidak bersifat 'kinky'. Kamu tidak perlu alat BDSM seperti cambuk atau borgol untuk mengaplikasikan peran 'dominan' dan 'submisif'. Dinamika kekuatan selalu ada dalam hubungan interpersonal dengan orang lain, termasuk dalam kehidupan seksual Kamu bersama pasangan. Selama dilakukan secara aman dan konsensual maka boleh saja dilakukan. 

 

Kamu dan pasangan bisa membicarakan tentang aktivitas switching ini terlebih dahulu. Katakan kepadanya apa yang ingin Kamu lakukan dan apa yang Kamu inginkan dari pasangan. Kalau Kamu ingin menjadi orang yang menuntun sesi seksnya, maka katakan pada pasangan Kamu ingin menjadi dominan. Kalau Kamu ingin menjadi  obyek dari perlakuan seksual, maka katakan pada pasangan Kamu ingin menjadi submisif.

 

Melakukan aktivitas 'switching' bukan berarti Kamu harus melakukan hal yang tidak membuatmu nyaman. Tetap yang terpenting dalam hubungan seks adalah kenyamanan Kamu dan pasangan.

 

Apa yang Dilakukan Jika Pasangan Sudah Setuju Melakukan Switching?

Kalau Kamu sudah membicarakannya dengan pasangan dan sudah memperoleh persetujuan, maka bicarakan lebih dalam tentang apa yang Kamu dan pasangan inginkan.

 

Kalau Kamu menjadi dominan, coba eksplor dan bereksperimen lebih dalam untuk menemukan hal-hal yang biasa memberikan kepuasan kepada pasangan. Kalau ingin menjadi submisif, katakan kepada pasangan tentang kepuasan yang ingin Kamu peroleh. 

 

Selama kalian berdua nyaman, eksplor lebih jauh organ dan zona seksual kalian. Dengan berganti peran, kehidupan seksual Kamu dan pasangan juga tidak akan membosankan. (UH?AY)

 

 

  • # Seks
  • # Posisi Seks
  • # Sex & Relationship
  • # Hubungan Intim