Amanda Sagarmatha
06 Oktober 2021
freepik.com/fwstudio

Si Kecil Susah Diatur di Usia 2 Tahun? Yuk, Kenalan dengan Fase Terrible Two!

Menginjak usia 2 tahun, Mums mungkin akan merasa anak jadi susah diatur, sering tantrum, dan suasana hatinya tak menentu. Tak jarang, Mums pun akan merasa kewalahan dan berpikir, “Duh, kok si Adik jadi bandel gini, sih?” Nah, inilah saatnya Mums mengenal lebih jauh fase terrible two pada anak!

 

Fase terrible two pada anak sebenarnya tidak terjadi tepat ketika ia menginjak usia 2 tahun, tetapi bisa dimulai dari usia 18 bulan hingga 30 bulan. Fase ini memang agak menguji kesabaran Mums karena anak akan lebih berulah, susah diatur, dan sering tantrum. Kenapa bisa begitu dan bagaimana cara menghadapinya, ya? Yuk, disimak!

 

Mengapa Bisa Ada Fase Terrible Two pada Anak?

Pada usia 2 tahun, anak akan mengalami lonjakan perkembangan yang cukup signifikan. Di fase ini, anak sudah mulai berjalan, berlari, meloncat, naik turun tangga, bicara, memiliki opininya sendiri, belajar tentang emosi, dan mungerti tentang konsep berbagi. Jadi, ia pun akan lebih lincah dan lebih cerewet.

 

Kendati demikian, tetap saja kemampuan verbal, fisik, emosi belum sesempurna itu. Misalnya, kosakatanya belum banyak, sehingga sulit menjelaskan apa yang ia inginkan kepada Mums, ia belum paham dengan konsep bersabar dan menunggu giliran, atau koordinasi mata dan tangannya belum optimal, sehingga kesulitan saat menangkap bola atau menuang air.

 

Alhasil, keterbatasan yang ia alami dalam mengomunikasikan serta melakukan sesuatu tentunya akan membuat mereka merasa frustasi, yang akhirnya dilampiaskan dengan cara tantrum.

 

Dengan segala level perkembangan si Kecil yang amat berbeda dibandingkan dengan umur sebelumnya dan sangat pesat, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog., psikolog klinis anak dan keluarga, menuturkan bahwa orang tua kerap kaget dan tidak siap menerima perubahan tersebut, hingga berujung kewalahan. Orang tua pun kemudian jadi merasa anak lebih sering berulah, bandel, dan lain sebagainya.

 

Tantangan di Fase Terrible Two

Fase terrible two akan dilalui dengan berbagai tingkah anak yang mungkin bikin Mums geregetan. Apa sajakah itu?

 

1. Tantrum

Tantrum banyak ragamnya, mulai dari merengek kecil hingga berguling-guling sambil histeris. Selain menangis, ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh si Kecil selama ia tantrum, seperti memukul, menendang, menggigit, serta melempari barang-barang.

 

Berdasarkan studi pada tahun 2003, sekitar 75% anak usia 18-60 bulan akan tantrum selama 5 menit atau kurang. Perilaku ini tidak melihat gender, artinya dilakukan oleh anak laki-laki maupun anak perempuan.

 

2. Tidak Menurut

Si Kecil akan belajar keterampilan dan kemampuan baru setiap harinya. Jadi, tidak heran jika ia ingin melakukan banyak hal sendirian. Misalnya saat berjalan kaki, ia sudah tidak mau dipegangi lagi karena merasa sudah bisa berjalan sendiri. Masalahnya, tentu tidak aman jika ia tidak dipegangi saat sedang berada di keramaian atau di dekat jalan raya. Akhirnya, ia berkeras tidak mau dipegangi dan berujung tantrum.

 

3. Suasana Hati Berubah-ubah

Sekarang si Kecil mungkin tampak senang dan tertawa. Namun di menit berikutnya, ia bisa menangis meraung-raung. Pokoknya sulit ditebak, deh.

 

Tips Menghadapi Fase Terrible Two pada Anak

Fase terrible two pada anak bisa berlangsung hingga usianya 3 tahun. Ketika mencapai usia 4 tahun, barulah biasanya ia akan lebih tenang dan tidak suka tantrum. Selain harus banyak-banyak bersabar, psikolog Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina menganjurkan beberapa hal di bawah ini untuk menghadapi fase terrible two pada anak:

 

  • Buat Rutinitas yang Jelas

Dengan melakukan jadwal harian, misalnya bangun di jadwal yang relatif sama serta melakukan aktivitas yang hampir sama, metabolisme tubuh si Kecil menjadi lebih jelas. Jika tidak ada rutinitas harian, Mums justru akan semakin sulit menebak perilaku si Kecil, sehingga ia lebih rentan tantrum.

 

  • Tawarkan Aktivitas Lain

Si Kecil melakukan sesuatu yang berpotensi membahayakan dirinya dan orang lain atau bisa mengganggu sekitarnya? Jangan langsung melarangnya karena ia justru tidak akan mematuhinya dan malah cenderung akan memberontak. Sebaiknya, tawarkan alternatif aktivitas lain supaya efeknya jauh lebih positif.

 

  • Libatkan untuk Memilih

Ajak anak menentukan pilihan sederhana. Misalnya, tanyakan sayur apa yang ia ingin makan terlebih dahulu di dalam mangkoknya atau Mums menawarkan beberapa pilihan baju untuk ia pakai di hari itu. Dengan memberinya kesempatan untuk memilih, si Kecil akan lebih percaya diri, merasa dipahami, sekaligus akan mengalihkan energinya.

 

  • Beritahu Konsekuensi atas Segala Tindakannya

Mums perlu memberitahu apa yang akan terjadi jika ia melakukan sesuatu, sehingga ia sudah tahu konsekuensi dari setiap perbuatannya dan akan belajar untuk bertanggung jawab. Contohnya bila ia membawa gelas berisi air, Mums bisa mengatakan kepadanya untuk berhati-hati. Katakan pula jika airnya tumpah, ia harus membantu Mums mengelapnya. Bila air ternyata tidak tumpah, berikan pujian kepadanya. Namun bila ternyata tumpah, daripada dimarahi, ajak ia untuk mengelap air bersama-sama.

 

Fase terrible two pada anak adalah hal yang normal terjadi dalam tumbuh kembangnya. Walau Mums tidak bisa mengelak dari hal ini, asalkan menerapkan tips-tips di atas, maka Mums bisa setidaknya dapat mengurangi potensi si Kecil tantrum. Jangan ragu untuk minta bantuan kepada orang terdekat jika Mums kewalahan. Semangat ya, Mums! (AS)

 

Referensi

Hasil wawancara dengan Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog.

  • # TBN 2 Tahun
  • # TBN Psikologi
  • # Bayi & Balita