GueSehat
13 Desember 2018
Unsplash.com

Cara Menghilangkan Cradle Cap di Kulit Kepala Si Kecil

Jika kulit kepala bayi terkelupas, terdapat sel-sel kulit mati yang rontok selayaknya ketombe, atau muncul lapisan kulit yang terlihat tebal, keras, berminyak, dan berwarna kekuningan atau kecokelatan, maka itu disebut dengan cradle cap atau kerak kepala. Kondisi ini menurut para dokter disebut sebagai dermatitis seboroik.

 

Cradle cap umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Ini kerap dialami oleh bayi hingga usianya mencapai 3 bulan, lalu akan hilang dengan sendirinya. Meski begitu, ada pula yang masih mengalaminya sampai usia 1 tahun, dan baru menghilang di usia 4 tahun. Meski begitu, tidak semua bayi akan mengalami masalah ini. Berdasarkan keterangan dari American Academy of Family Physicians (AAFP), hanya sekitar 10% bayi laki-laki dan 9,5% bayi perempuan yang mengalami cradle crap.

 

Hingga saat ini, tidak diketahui apa penyebab pasti dari cradle cap. Beberapa peneliti percaya bahwa ini berhubungan dengan hormonal. Namun, ada pula yang menggeneralisasikan cradle cap sebagai masalah immunodeficiency. Dalam kasus ini, akan ada gejala-gejala lain yang menyertai cradle cap.

 

Baca juga: 2 Tahapan Penting Merawat Kulit Bayi

 

Cradle cap biasanya muncul di kepala dan di belakang telinga. Terkadang, ini juga bisa muncul di kulit bagian bawah alis, hidung, ketiak, atau selangkangan. Kulit yang terkelupas bisa kering atau berminyak, dan umumnya berwarna putih atau kuning.

 

Walaupun tidak berbahaya dan memerlukan tindakan medis tertentu untuk menghilangkannya, Mums bisa mencoba beberapa metode yang aman dilakukan di rumah untuk menghilangkan cradle cap pada kulit si Kecil. Dilansir melalaui Healthline, ini 5 cara yang bisa dilakukan.

 

1. Gosok Kulit Kepala

Menggosok kulit kepala si Kecil dengan lembut akan membantu menghilangkan beberapa bagian kulit yang terkelupas. Namun, jangan sampai menggosoknya terlalu keras karena akan membuat si Kecil kesakitan. Ada sikat khusus yang bisa digunakan untuk menggosok cradle cap. Namun jika tidak ada, sikat gigi bayi dengan bulu sikat yang lembut bisa menjadi pilihan. Lakukan metode ini:

  • Gosok area kulit kepala dengan lembut secara satu arah.

  • Gosok pula bagian rambut untuk menghilangkan kulit terkelupas yang menempel di rambut.

  • Ini bisa dilakukan saat rambut si Kecil basah atau kering.

  •  

    Gosoklah kulit kepala si Kecil sekali sehari. Jika kulit kepalanya menjadi kemerahan, maka kurangi frekuensi menggosok.

     

    Baca juga: Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir yang Masih Sensitif

     

    2. Hidrasi Kulit Kepala

    Menghidrasi kulit kepala baik untuk mengurangi kulit terkelupas dan menutrisi bagian dalam kulit kepala. Mums bisa menggunakan minyak zaitun, minyak kelapa, minyak jojoba, atau minyak almond. Baby oil juga biasanya bisa membantu mengatasi kondisi ini. Teteskan sedikit minyak terlebih dahulu di kulit kepala si Kecil untuk melihat apakah terjadi reaksi iritasi kulit atau tidak. Lakukan metode ini:

    • Oleskan sedikit minyak ke kulit kepala si Kecil.

  • Pijat kulit kepalanya dengan lembut sekitar 1 menit. Jika masih terdapat area kepala yang lembut, maka berhati-hatilah memijat area tersebut.

  • Biarkan minyak menyerap selama 15 menit.

  • Hilangkan minyak dengan mengeramasi si Kecil menggunakan sampo khusus bayi.

  •  

    Mums bisa melakukan metode ini sekali dalam sehari. Beberapa ibu menganggap metode ini cukup efektif. Selama si Kecil tidak alergi terhadap minyak, maka seharusnya ini bisa dilakukan oleh Mums.

     

     

    3. Menggunakan Minyak Esensial

    Minyak berkonsentrasi tinggi ini adalah obat herbal yang mengandung esensi (bahan aktif) dari berbagai tanaman. Menggunakan minyak esensial antimikroba dapat membantu melawan cradle cap yang disebabkan oleh jamur, meskipun ini jarang terjadi. Kandungan antiinflamasi dalam minyak esensial akan menenangkan kulit kepala.

     

    Pilihan minyak yang bisa digunakan oleh Mums adalah minyak esensial lemon atau geranium, maupun carrier oil seperti jojoba oil atau coconut oil. Beberapa orang merekomendasikan tea tree oil, tetapi minyak ini tidak aman untuk bayi di bawah usia 6 bulan.

     

    Metode penggunaan minyak esensial adalah:

    • Encerkan 2 tetes minyak esensial ke dalam 2 sendok makan carrier oil.

  • Aplikasikan minyak ke area kulit yang mengalami cradle crap.

  • Biarkan beberapa menit.

  • Sisir atau gosok cradle cap dengan lembut.

  • Hilangkan minyak dengan mengeramasi kulit kepala si Kecil.

  •  

    Sebelum mencoba metode ini, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter anak. Dan, sebaiknya ikuti pula saran dari aromaterapis yang tersertifikasi ketika menggunakan minyak esensial.

     

    4. Mengaplikasikan Krim yang Diresepkan

    Pada kasus yang ekstrem, dokter akan merekomendasikan krim antijamur, hydrocortisone, dan zinc. Ikuti instruksi dari dokter atau apoteker untuk menggunakannya.

     

    5. Menggunakan Sampo Khusus Bayi

    Menjaga kebersihan kulit kepala dapat membantu mengurangi cradle cap pada si Kecil. Sampo khusus bayi bisa menjadi solusinya. Jika ingin menggunakan sampo antiketombe, Mums harus mengantongi izin dari dokter karena bisa jadi tidak aman untuk kulit si Kecil.

     

    Lakukan metode berikut:

    • Basahi rambut dan kulit kepala si Kecil.

  • Pijat lembut kulit kepala si Kecil menggunakan sampo khusus bayi.

  • Bisa pula gosok kulit kepala bayi dengan sikat khusus secara lembut.

  • Basuh rambut si Kecil dengan air untuk menghilangkan sisa sampo.

  •  

    Rajin mengeramasi si Kecil memang sangat efektif mengurangi cradle cap. Cara ini juga merupakan metode yang paling aman untuk dilakukan. Zwitsal Classic Baby Shampoo mampu membantu membersihkan dan melembutkan rambut si Kecil.

     

    Dilengkapi dengan canola oil, sampo ini juga mampu melindungi kulit kepala si Kecil dari kekeringan dan iritasi ringan. Formula di dalamnya juga dapat menjaga kelembapan kulit kepala dan tidak pedih jika terkena mata. Zwitsal Classic Baby Shampoo telah teruji hypo-allergenic, sehingga baik digunakan pada kulit bayi yang sensitif sekalipun.

     

    Cradle cap biasanya tidak berbahaya, tetapi tidak ada salahnya untuk memberitahukan kondisi ini kepada dokter ketika Mums melakukan check up berkala. Jika kulit kepala si Kecil amat merah dan terinfeksi, segeralah hubungi dokter. Jangan pula abaikan cradle cap jika menyebar ke area wajah atau tubuh si Kecil. (AS)

     

     

     

     

    • # Bayi & Balita
    • # TB Kesehatan
    • # TBMinggu38