Riani Hapsari
03 Mei 2019
Google Image

BE-FAST, Cara Cepat Deteksi Stroke

Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu segera ditangani secara tepat. Dikenal istilah “Golden Period” dalam penanganan stroke. Semakin cepat stroke dideteksi dan ditangani, maka kerusakan area otak bisa dicegah, angka kecacatan dapat dikurangi, bahkan terhindari dari kematian.

 

Golden period atau disebut waktu emas penanganan stroke adalah 3 jam pertama setelah serangan. Periode waktu ini penting untuk mengurangi angka kecacatan hingga kematian. Sayangnya, masyarakat masih banyak yang belum paham tentang gejala stroke. Saat keluarga mengalami gejala stroke, biasanya dikerok dulu, dipijat-pijat dulu, dan tidak langsung dibawa ke rumah sakit.

 

Stroke adalah gangguan aliran darah ke otak, yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik hingga beberapa jam, dengan gejala sesuai dengan area yang terganggu. Gangguan aliran darah dapat disebabkan oleh sumbatan (stroke non-hemorrhagic) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemorrhagic).

 

Baca juga: Awas, Gejala Pertama Fibrilasi Atrium adalah Stroke!

 

Gejala stroke yang timbul sesuai dengan area otak yang mengalami gangguan. Saat ini, tidak hanya gejala kelemahan tubuh saja sebagai penanda stroke, melainkan juga gangguan pada fungsi kognitif, seperti lupa mendadak ataupun gangguan keseimbangan mendadak.

 

Nah Geng Sehat, penting untuk mengenali gejala stroke sehingga penderita bisa segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan cepat. Tes BE-FAST adalah salah satu cara mendeteksi stroke dengan mudah dan bisa dilakukan oleh orang awam. Bagaimana cara melakukan Tes BE-FAST?

 

BE-FAST terdiri dari (Balance), E (Eyes), F (Face), A (Arms), S (Speech) dan (Time). Yuk Gengs, kita pelajari satu-persatu untuk mendeteksi seseorang yang dicurigai terkena stroke!

 

B (Balance): Balance berarti keseimbangan. Perhatikan bila seseorang tiba-tiba kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan. Apakah orang tersebut condong ke satu sisi atau terhuyung ketika berjalan?

 

E (Eye)Eye berarti mata. Tanyakan kepada orang tersebut apakah ada kehilangan penglihatan tiba-tiba di satu atau kedua mata? Penglihatan ganda pun akan tetap muncul (tidak hilang) meski orang tersebut mengedipkan mata.

 

Baca juga: Ingin Terhindar dari Stroke? Penderita Diabetes Perlu Melakukan Ini!

 

F (Face)Face artinya wajah. Perintahkan orang tersebut untuk tersenyum atau menjulurkan lidah. Apakah senyumnya tidak rata, apakah terlihat sudut mulut yang turun, atau apakah lidahnya menyimpang ke salah satu sisi? Mungkin ada sedikit air liur keluar dari sisi wajah. 

 

 

 

A (Arms)Arms artinya lengan. Perintahkan orang tersebut untuk mengangkat kedua tangan. Apakah satu lengan terjuntai ke bawah atau orang tersebut tidak kuat mengangkat salah satu lengannya? Apakah ada kehilangan koordinasi, mati rasa, dan kelemahan lengan yang tiba-tiba? Sebagai contoh, orang tersebut tiba-tiba tidak dapat mengambil gelas atau membawanya ke mulutnya.

 

 

 

S (Speech): Speech artinya kemampuan berbicara. Bisakah orang itu mengulangi kalimat sederhana? Apakah ucapannya cadel, aneh, atau kacau? Apakah orang tersebut mengatakan lidahnya terasa tebal atau sulit menelan? Cara sederhana untuk mengetahui apakah orang tersebut tiba-tiba cadel adalah dengan memintanya menyebutkan “ular melingkar-lingkar di atas pagar” secara berulang.

 

T (Time)Time artinya waktu. Jika Geng Sehat menemukan gejala-gejala tersebut pada seseorang, curigai sebagai stroke. Segera hubungi rumah sakit atau bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD). Semakin cepat ditangani akan semakin baik. Respons cepatmu dapat menyelamatkan nyawa seseorang.

 

Geng Sehat bisa mempraktikkan tes ini jika menemukan seseorang dicurigai terkena stroke. Tes sederhana ini dapat juga Kamu informasikan kepada keluarga, teman, ataupun orang sekitar agar bisa sama-sama peduli. Lakukan SEGERA untuk menyelamatkan seseorang, Lakukan BE-FAST.

 

 

Referensi

  1. Sacco et al. An Updated Definition of Stroke for the 21st Century. Stroke. 2013. Vol. 44. p.2064- 2089.
  2. Aroor, et al. BE-FAST (Balance, Eyes, Face, Arm, Speech, Time). Reducing the Proportion of Strokes Missed Using the FAST Mnemonic. 2017. Vol.48. p.479–481.
  3. Smith W.,et al. Weighing In on Scales Which Stroke Assessment Tool to Use and When. American Heart Association.
  4. Aroor, et al. BE-FAST Improves Stroke Detection. Today's Geriatric Medicine 10 No. 4 p. 5.

 

 

  • # Stroke (Kelumpuhan pada tubuh)
  • # stroke
  • # Kardiovaskular