Ana Yuliastanti
15 Mei 2021
Pixabay

Lakukan Ini untuk Mencegah Komplikasi Diabetes

 

Penyandang diabetes kerap datang pertama kali ke dokter ketika sudah memiliki komplikasi. Artinya, kemungkinan dia sebenarnya sudah menderita diabetes 5-10 tahun terakhir, namun tidak menyadarinya. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyandang diabetes di Indonesia tidak mengenali gejala-gejala diabetes.

 

Komplikasi diabetes menyebabkan berbagai kerusakan organ tubuh, di antaranya adalah diabetes retinopati yang merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa, diabetes nefropati, neuropati diabetes hingga peningkatan antara 2 hingga 4 kali lipat kematian akibat penyakit kardiovaskular.

 

Ketika sudah memiliki komplikasi, pengelolaan diabetes menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, mencegah komplikasi diabetes adalah langkah paling benar! Bagaimana caranya?

 

Baca juga: Kenali Komplikasi Diabetes Sejak Dini

 

Cara Mencegah Komplikasi Diabetes

Sebelum diabetes mendatangkan komplikasi, ada beberapa cara mengendalikan diabetes dan harus dilakukan secara konsisten, terutama pada mereka yang berisiko tinggi mengalami komplikasi:

 

1. Rutin minum obat antidiabetes

Pemberian obat antidiabetes bisa dengan obat oral atau insulin penting untuk mengendalikan gula darah. Jangan pernah melewatkan minum obat atau suntik insulin tanpa berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan.

Dokter sudah membantu meresepkan obat yang terbaik. Jika Diabestfriend tidak nyaman dengan efek sampingnya, bisa minta dokter mengganti jenis obatnya atau menurunkan dosis. Jangan memutuskan menghentikan pengobatan sendiri.

 

2. Cek kadar gula darah rutin secara mandiri

Kadar gula darah harus dipantau atau dicek secara berkala. Penderita diabetes sebaiknya bisa melakukan sendiri, tidak perlu bantuan orang lain. Jika gula darah sudah terkontrol, cek gula darah mandiri cukup 1 kali sebulan, tergantung kondisi.

 

Selain tes gula darah mandiri, penyandang diabetes sebaiknya melakukan tes HbA1c setiap 3 bulan sekali. HbA1c bisa menjadi indikator kuat apakah penyandang diabetes berisiko mengalami komplikasi atau tidak.

 

Baca juga: Cara Memantau dan Cek Gula Darah Sehari-hari



3. Menjaga pola makan

Pengaturan makan dilakukan dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur, kurangi lemak, gula, dan makanan asin. Selain itu mengurangi karbohidrat dengan membatasi nasi atau karbohidrat sederhana yang akan cepat meningkatkan gula darah.

  

Penderita diabetes tidak harus pantang makanan tertentu. Makanan apa saja boleh, asalah dibatasi. Apalagi yang kandungan gulanya tinggi, sangat tidak boleh berlebihan.

 

Pola makan yang dianjurkan bagi penderita diabetes adalah prinsip 3J yaitu tepat jumlah, tepat jawal, dan tepat jenis. Konsepnya adalah gizi seimbang, yakni karbohidrat 25%, sayurannya 50% dan baru lauk pauk protein (ikan atau daging) 25%.



4. Beraktivitas fisik secara teratur

Jangan malas melakukan akivitas fisik untuk menghindari komplikasi diabetes. Olahraga atau minimal aktivitas fisik rutin sangat efektif membantu tubuh mengelola gula darah, sehingga gula tidak menumpuk di aliran darah.

 

Bagi yang sudah terdiagnosis diabetes, lakukan senam diabetes 3 kali seminggu. Olahraga rutin bisa menekan kadar gula darah sampai 7-20 kali lipat. Jadi olahraga itu sangat penting untuk penyandang diabetes.

 

Pilih jenis olahraga yang tepat. Bagi yang kelebihan berat badan, sebaiknya pilih olahraga yang low impact. Sebaiknya dilakukan bersama-sama agar lebih semangat dan tidak stres.

 

5. Waspada infeksi kulit dan gangguan kulit

Ada banyak penyebab kenapa penderita diabetes lebih sering mengalami gatal atau masalah di kulit ketimbang orang lain. Salah satunya disebabkan rusaknya serabut saraf yang terletak di bagian luar kulit.

 

Penyebab lain adalah polineuropati diabetik atau neuropati periferal. Kondisi ini ditandai dengan rusaknya serabut saraf akibat kadar gula darah tinggi, khususnya pada kaki dan tangan. Jadi selalu waspada dengan kesehatan kulit dengan menganli gejalanya seidni mungkin.



6. Periksa mata secara teratur

Retinopati diabetik menjadi salah satu komplikasi yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Bahkan menurut WHO, retinopati diabetik masuk dalam lima besar penyebab gangguan penglihatan dan kebutaan yang dapat dicegah atau diobati.

 

Penyakit ini terjadi akibat tingginya kadar gula dalam tubuh yang tidak terkontrol secara berkepanjangan sehingga merusak pembuluh darah pada retina dan jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya. Untuk menghindarinya, cek mata secara berkala.

 

7. Waspada jika mengalami kesemutan, rasa terbakar dan hilangnya sensasi dan luka di bagian kaki

Ini adalah gejala kerusakan saraf atau neuropati diabetes. Penderita diabetes yang merasakan gejala seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter. 



Karena jika tidak diatasi, rasa kebas dapat memungkinkan penderita tidak merasakan jika terluka atau terkena benda tajam. Luka bisa melebar dan menyebabkan banyak jaringan mati sehingga terpaksa diamputias.



Selain melakukan hal-hal di atas, jangan lupa untuk selalu konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan tentang bagaimana menghindari komplikasi dan penanganannya jika sudah memiliki beberapa komplikasi.



Penyandang diabetes bisa berkonsultasi tanpa harus pergi ke dokter di klinik, dengan megunduh aplikasi Teman Diabetes. Cukup dengan scan QR code di bawah ini, dan Diabestfriend bisa mendapatkan berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan diabetes, termasuk tips mencegah komplikasi.

 





 

Sumber:

p2ptm.kemenkes.go.id

 

 

  • # Diabetes
  • # TD Komplikasi