Amanda Sagarmatha
14 Maret 2022
pixabay.com/3194556

Bayi Kembar Empat Lahir di Mataram, Ini yang Perlu Diperhatikan Jika Hamil Kembar!

Di awal bulan Maret 2022, seorang ibu di Mataram, NTB, dikabarkan melahirkan bayi kembar empat berjenis kelamin laki-laki. Keempatnya dilahirkan melalui operasi caesar dan dalam kondisi yang baik. Apakah Mums ingin atau malah tengah hamil anak kembar? Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang hamil kembar!

 

Ingin Program Hamil Kembar, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Dikaruniai anak satu saja rasanya luar biasa, apalagi jika dua atau lebih? Pasti bahagianya berlipat ganda ya, Mums dan Dads! Namun, hamil kembar dua atau lebih tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak tantangan yang akan dihadapi, baik selama kehamilan, ketika bersalin, hingga masa pengasuhan kelak.

 

Ada wanita yang memang memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk hamil kembar dua atau lebih. Salah satunya adalah usia. Wanita usia antara 30-40 tahun memiliki kadar hormon estrogen yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang lebih muda, yang berarti ovarium mereka terstimulasi untuk memproduksi banyak sel telur pada satu waktu.

 

Jika mengacu pada berita tentang kelahiran bayi kembar empat di Mataram, maka faktor terkait usia rasanya benar sebab sang Ibu yang diketahui bernama Sudiah ini berusia 37 tahun.

 

Selain usia, ada faktor-faktor lain yang memperbesar Mums bisa melakukan program hamil kembar, yaitu:

  • Jumlah kehamilan sebelumnya. Semakin banyak Mums dikaruniai anak, maka semakin besar pula kemungkinan Mums untuk hamil kembar dua atau lebih di kehamilan selanjutnya.
  • Mums akan berpeluang lebih besar untuk berhasil program hamil kembar jika Mums memiliki kembaran, pernah melahirkan anak kembar, atau memiliki saudara kandung yang kembar.
  • Umumnya, wanita Afrika memiliki kesempatan paling tinggi untuk hamil anak kembar. Sedangkan wanita Asia memiliki kesempatan paling rendah untuk hamil kembar.
  • Melakukan Teknologi Reproduksi Berbantu. Disingkat dengan sebutan TRB, Teknologi Reproduksi Berbantu merupakan teknologi yang dilakukan untuk membantu pasangan yang belum juga dikaruniai anak lebih dari satu tahun. Kebanyakan prosedur akan menstimulasi ovarium dengan obat-obatan fertilitas, yang berguna untuk memproduksi sel telur. Alhasil, beberapa sel telur kemungkinan dilepaskan di setiap masa ovulasi.
  • Program bayi tabung (IVF). IVF adalah salah satu jenis Teknologi Reproduksi Berbantu. Metode ini dilakukan dengan cara mentransfer beberapa embrio ke dalam rahim wanita agar kesempatan untuk hamil menjadi lebih tinggi.

 

Baca juga: Promil Anak Kembar? Sangat Bisa Mums!

 

Hamil Kembar Harus Rajin-rajin Kontrol

Selama di dalam kandungan, bayi kembar akan berbagi plasenta. Artinya, mereka akan saling berbagi suplai darah dari Mums. Jika pasokan darah tidak seimbang antara satu janin dengan janin lainnya, maka ini bisa berujung pada komplikasi.

 

Selain plasenta, bayi kembar juga berbagi membran dalam, salah satunya kantong ketuban, yang juga meningkatkan risiko komplikasi. Belum lagi, mereka berisiko terlilit tali pusat, yang bisa menghambat laju aliran darah.

 

Komplikasi pun dapat terjadi pada sang Ibu. Mums bisa mengalami morning sickness yang parah, diabetes gestasional, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau melahirkan lebih cepat akibat ketuban pecah.

 

Karenanya, apabila program hamil kembar Mums berhasil, maka Mums harus sering-sering melakukan kontrol ke dokter. Jaga pula kesehatan dengan merapkan pola makan bergizi seimbang dan bervariasi, cukup istirahat, minum banyak cairan, serta tambahkan ekstra protein, kalsium, zat besi, iodin, vitamin D, asam folat, dan vitamin B12. Mums bisa berkonsultasi kepada dokter apakah perlu mengonsumsi suplemen kehamilan.

 

Baca juga: Mengenal Kembar Fraternal, Kembar Tapi Berbeda

 

 

Apakah Hamil Kembar Bisa Lahiran Normal?

Umumnya, bayi akan berada di dalam kandungan selama kurang lebih 40 minggu. Kendati demikian, bayi kembar dua atau lebih biasanya hanya akan menghabiskan waktu selama kurang lebih 38 minggu saja. Hal tersebut disebabkan tubuh Mums sudah tidak bisa mengakomodir kebutuhan mereka, termasuk soal nutrisi.

 

Sebanyak 60% kehamilan kembar akan lahir secara prematur atau kurang dari 37 minggu. Oleh karena itu, penting bagi Mums untuk mengetahui apa saja tanda-tanda awal melahirkan. Apabila Mums mengalami tekanan pada panggul, nyeri punggung bawah, meningkatnya keputihan, atau kerap mengalami kontraksi palsu, jangan tunda untuk ke dokter.

 

Terkadang, persalinan prematur bisa diperlambat beberapa hari atau lebih jika dideteksi lebih awal. Ini penting karena semakin lama Mums bisa mempertahankan masa kehamilan, maka tumbuh kembang mereka akan lebih optimal.

 

Lalu bagaimana dengan metode persalinan yang ditempuh? Apakah hamil kembar berarti mutlak akan caesar? Jawabannya tidak selalu ya, Mums. Persalinan pervaginam bisa dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran, posisi, dan kondisi kesehatan para bayi kembar, sekaligus ukuran dan bentuk tulang panggul Mums.

 

Kebanyakan hamil kembar bisa menempuh persalinan normal bila posisi kepala bayi yang paling bawah menuju ke arah jalan lahir. Namun, pada kehamilan anak kembar lebih dari dua, umumnya metode persalinan yang ditempuh adalah caesar demi keselamatan seluruh bayi dan sang Ibu. Karena tingkat kesulitannya tinggi, melahirkan bayi kembar dua atau lebih juga dianjurkan dilakukan di rumah sakit.

 

Pada kasus Mums Sudiah, ia melahirkan empat bayi kembarnya pada usia kehamilan 33 minggu dengan metode caesar karena tidak bisa lagi menahan sakit akibat tekanan perut yang makin besar. Dokter spesialis anak dari RSUD Kota Mataram menyebutkan bahwa keempat bayi sedang dalam perawatan di ruang NICU dan mendapatkan ASI melalui bantuan slang. Namun, keempatnya dinyatakan dalam kondisi sehat.

  

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Mums perhatikan bila sedang program hamil kembar atau sedang menjalani kehamilan kembar. Semoga Mums dan si Kembar sehat selalu sampai waktu persalinan tiba, ya! (AS)

 

Referensi

Better Health: Twins and multiple births

 

  • # Kehamilan
  • # Bayi Kembar
  • # Anak Kembar
  • # TB Kesehatan
  • # Kembar
  • # TBTrimester1