Anak Sering Jatuh saat Belajar Jalan, Normalkah?
Mums menghabiskan tahun pertama kehidupan bayi dengan melakukan segala hal yang Mums bisa untuk menjaganya tetap aman. Jadi, ketika melihat si kecil terjatuh, hati rasanya ikut melompat ya.
Nah, fase anak terjatuh ini kerap ditemui saat anak belajar berjalan. Tapi, jika anak sering jatuh saat belajar berjalan, apakah itu hal yang normal?
Jatuh saat belajar berjalan adalah hal normal?
Jatuh merupakan bagian dari proses belajar seperti halnya mengambil langkah pertama. Dan, menurut sebuah penelitian oleh National Institutes of Health, risiko jatuh saat belajar berjalan tidak lebih tinggi daripada risiko saat belajar merangkak.
Jatuh merupakan bagian alami dari belajar berjalan. Dengan jatuh, balita belajar di mana pusat gravitasi mereka berada (dan tidak berada) dan cara menggerakkan tubuh mereka untuk menghindari jatuh sama sekali.
Ketika bayi belajar berjalan, mereka jatuh rata-rata 17 kali per jam. Mums tidak perlu khawatair, karena menurut para peneliti di Laboratorium Aksi Bayi New York University, sebagian besar, jatuh itu sepele, dan bayi tidak peduli.
Mereka memiliki tempat yang ingin dituju dan permainan untuk dimainkan, jadi mereka hanya akan berjalan, bjatuh, bangun dan berjalan lagi. Dorongan mereka untuk berpindah dari Titik A ke Titik B membuat hal kecil seperti jatuh tidak penting dalam skema seorang bayi.
Bayi juga punya mekanisme alami melindungi tubuhnya saat jatuh sehingga terhindar dari cedera serius. Tubuh mereka pendek jadi dekat dengan lantai. Selain itu, mereka bergerak perlahan dan sangat ringan. Jadi, mereka tidak jatuh terlalu keras, dan saat jatuh, tubuh mereka mengandung 30 persen lemak bayi, dan tulang mereka sangat kuat. Jika orang dewasa memiliki 30 persen lemak tubuh, itu berarti obesitas, tetapi bagi bayi, itu berarti bantalan.
Dan ketika mereka jatuh, itu adalah usaha berisiko rendah dengan konsekuensi negatif yang sangat jarang terjadi. Jadi, itulah alasan bayi akan tetap pergi, berjalan, jatuh, dan berjalan lagi.
Meskipun anak mungkin selalu goyah dan jatuh saat belajar berjalan, ia akan terus berkembang hingga bisa lebih stabil sekitar 6 bulan setelah ia mulai berjalan. Jadi, triknya bukanlah mencegah jatuh, tetapi melindungi anak dari cedera saat ia jatuh.
Cara Melindungi Anak saat Belajar Berjalan
Berikut beberapa kiat melindungi anak dari cedera saat ia jatuh
1. Belajar di ruangan terbuka
Biarkan si kecil belajar berjalan di area terbuka, bukan di ruangan sempit dan penuh benda. Umumnya berlatih berjalan akan jauh lebih mudah jika dilakukan di area terbuka tanpa rintangan.
2. Berikan pelindung di sudut-sudut furnitur yang tajam.
Ini bahaya sekali karena biasanya anak akan terjatuh dan menabrak furnitur saat belajar berjalan. Jadi pastikan sudut-sudut meja dan kursi diberikan bantalan yang empuk.
3. Singkirkan kabel yang dapat dipegang atau dijegal
Tersandung benda seperi kabel ini dapat menyebabkan si kecil terbanting keras ke depan. Apalagi biasanya di awal berlajar berjalan, anak belum bisa mengatur kecepatan dan keseimbangan. Ia tidak bisa ngerem atau melompat saat ada kabel di depannya.
4.Hindari kaus kaki dan sepatu yang licin
Selain menyulitkan si kecil belajar berjalan, anak juga rentan terpeleset. Para ahli bahkan menganjurkan anak bertelanjang kaki saat belajar berjalan.
5. Tutup pintu dan pagar
Ini penting jika rumah Mums tingkat dan bayi belajar berjalan di lantai atas. Beri pintu untuk akses ke tangga dan selalu kunci sehingga risiko anak jatuh berguing di tangga bisa dihindari. Bagi yang berlantai satu, selalu tutup pintu atau pagar rumah agar si kecil tidak nyelonong ke jalan raya yang sangat berbahaya.
Nah Mums, selalu lindungi bayi dari cedera saat jatuh. Jika bayi jatuh, cukup berikan pertolongan dan berikan semangat karena sudah berani belajar berjalan.
Referensi:
Earlylearningnation. babies-are-naturals-at-the-fine-art-of-taking-a-fall-and-it-doesnt-even-slow-them-down
Texahealth. learning-from-falling
-
# Anak
-
# TBN Tumbuh Kembang
-
# TBN 1 Tahun