Ruby Astari
02 September 2020
freepik.com

Bagaimana Menjawab ketika Anak Bertanya Kapan Pandemi Coronavirus Berakhir?

“Kapan sih, Corona berakhir? Kapan aku bisa main ke luar rumah lagi?”

Mums dan Dads, sudah lebih dari setengah tahun 2020, nih. Meskipun beberapa orang sudah mulai menyesuaikan diri dengan New Normal, masih banyak orang tua yang belum berani membawa anak-anak mereka keluar. Kalau pun harus keluar, semuanya harus memakai masker. Interaksi dengan orang-orang lain juga harus terbatas.

Lalu, apa yang harus dijawab bila anak bertanya kapan pandemi Corona berakhir? Karena, anak pasti akan kritis bertanya mengenai betapa lamanya mereka harus terus berada di rumah. Seberapa banyak-kah yang bisa Mums ceritakan pada mereka mengenai bahaya virus Covid-19, tanpa harus menakuti mereka?

Awali dengan Mendengarkan: Sudah Seberapa Banyak Si Kecil Tahu Soal Covid-19?

Bila si kecil tidak tampak tertarik membahas virus ini, jangan dipaksa. Biarkan saja. Namun, bila anak memang penasaran, tanyakan dulu, sudah seberapa banyak anak mengetahui soal virus Corona. Biarkan anak bercerita sebanyak yang mereka tahu. Dari sini, Mums bisa tahu mengenai kemungkinan anak mendengar informasi yang benar atau salah.

Berikan Rasa Aman dan Nyaman dengan Penjelasan Sesuai Pemahaman Mereka

Nah, ini yang memang rada tricky, Mums. Lihat dulu minat anak mengenai pembahasan Covid-19. Mungkin beberapa cara di bawah ini bisa dicoba untuk menenangkan si kecil:

  • Bila anak penasaran dengan banyaknya toko yang tutup:

Bila si kecil termasuk tipe yang relatif cuek, sepertinya Mums tidak perlu terlalu khawatir. Namun, bila anak melihat banyaknya tempat usaha, seperti toko dan restoran, tutup, mungkin dia akan bertanya-tanya. Mums bisa mencoba menenangkan si kecil tanpa perlu berbohong.

  • Bila anak mengakui perasaan takut mereka:

Mums bisa menjelaskan bahwa untuk beberapa orang, gejala Covid-19 mirip dengan batuk dan pilek biasa. Namun, beritahu anak dengan suara yang tenang agar si kecil tidak mudah ketakutan. Cukup jelaskan bahwa jangankan virus Corona, biasanya saja kita akan mengurangi kontak dengan penderita batuk dan pilek agar tidak mudah tertular.

Bila anak merasa ketakutan akan tertular, Mums bisa menghibur mereka. Mulai dari membiarkan si kecil mengekspresikan rasa kekhawatirannya dengan pertanyaan seperti: “Aku bisa tertular juga nggak, ya?” Intinya, jangan remehkan perasaan anak mengenai bahaya Covid-19. Biarkan anak bertanya apa pun seputar virus tersebut.

  • Bila anak membutuhkan keyakinan mengenai keamanan situasi sekitar mereka:

Mums bisa mendampingi si kecil saat harus sekolah online atau bermain internet. Carilah informasi yang benar tentang Covid-19, namun sesuaikan juga konten dengan usia dan kemampuan anak memahami isinya. Jadi, anak tidak akan mudah takut sekaligus masih mendapatkan informasi yang tepat.

Menjawab Pertanyaan- pertanyaan Sulit Anak            

Tentu saja, Mums dan Dads juga bukan serba tahu. Tidak ada salahnya memperlihatkan hal tersebut pada si kecil. Namanya juga manusia.

Namun, agar anak tidak mudah kecewa dan was was, Mums bisa menjawab beberapa pertanyaan sulit darinya dengan tenang. Beberapa pertanyaan sulit dari si kecil terkait virus Corona tentu saja termasuk:

  • “Kapan aku bisa sekolah dan ketemu teman-teman lagi?”
  • “Kenapa Mums dan Dads di rumah, tapi tetap masih harus kerja?”
  • Kapan pandemi Corona berakhir?”

Untuk pertanyaan pertama, Mums bisa menjanjikan anak bahwa Mums akan selalu mengecek kabar terbaru dari sekolahnya. Jawaban teraman adalah: “Kita tunggu kabar dari sekolah dulu, ya.”

Untuk pertanyaan kedua, Mums bisa mengajak anak untuk membuat jadwal belajar dan bermain bersama. Mums juga bisa bercerita bahwa agar semua orang aman dan sehat, untuk sementara kantor-kantor juga ditutup dan dibersihkan dulu.

Lalu, bagaimana dengan pertanyaan terakhir, Mums? Apa yang harus dijawab bila anak bertanya kapan pandemi Corona berakhir?

Mungkin si kecil akan kecewa bila kembali mendapatkan jawaban yang sama. Namun, Mums bisa membujuknya untuk bersabar dengan: “Mums lihat berita dulu, ya. Moga-moga besok ada kabar lebih baik.”

Jawaban ini lebih netral, Mums. Setidaknya, Mums tidak mengecilkan harapan anak dan tidak perlu berbohong kepadanya.

Sumber:

 

  • # Anak
  • # TBN Psikologi
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 4 Tahun
  • # Coronavirus