Ruby Astari
20 Februari 2021
https://www.freepik.com/free-photo/portrait-adorable-small-kid-pyjamas_8756572.htm#page=1&query=sleepless child&position=4

Alasan Gangguan Tidur Dapat Mengganggu Kesehatan Mental Si Kecil

Si kecil yang masih balita sedang susah tidur? Apalagi, di era digital ini, banyak godaan yang dapat membuat anak memutuskan untuk tetap melek. Misalnya: tontonan di TV hingga online games di gawai semacam ponsel atau tablet.

Meskipun sulit, sebaiknya jangan dibiasakan, Mums. Masalahnya, banyak alasan gangguan tidur dapat mengganggu kesehatan mental si kecil.

Manfaat Tidur Bagi Balita

Tidur sangat penting bagi anak, terutama yang masih berusia balita. Tidur adalah waktu yang tepat bagi si kecil untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya. Kekurangan tidur dapat menyebabkan kesehatan fisik dan mental anak terganggu.

Otak anak membutuhkan istirahat yang cukup setelah digunakan seharian penuh. Otak yang beristirahat cukup terbukti lebih mampu membantu menyelesaikan masalah, menyerap informasi baru, dan menikmati hari daripada otak yang lelah. Bahkan, beberapa area di dalam otak si kecil lebih aktif saat dia tidur.

Inilah manfaat tidur yang cukup bagi perkembangan otak balita:

  • Lebih kreatif.
  • Dapat lebih fokus saat mengerjakan tugas atau kegiatan lain.
  • Lebih mudah menyelesaikan masalah.
  • Lebih banyak membuat keputusan baik atau positif.
  • Lebih mudah mempelajari dan mengingat hal-hal baru.
  • Lebih berenergi saat beraktifitas seharian.
  • Dapat menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan orang lain.

Lalu, separah apa gangguan kesehatan si kecil bila sampai kurang tidur?

Gangguan Tidur Bagi Kesehatan Fisik, Mental, dan Emosional Anak

Bila si kecil yang masih berusia balita kurang tidur, jangan harap kekurangan tersebut bisa ditebus dengan tambahan tidur malam berikutnya. Bahkan, bila ini sudah menjadi kebiasaan tiap malam, anak akan mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Inilah beberapa gangguan tidur bagi kesehatan fisik si kecil:

  • Susah bangun tidur.
  • Selalu mudah tertidur lagi setelah dibangunkan, sehingga harus dibangunkan berkali-kali.
  • Sering menguap seharian.
  • Sering mengeluh capek dan selalu ingin tidur siang lebih lama.
  • Lebih sering ingin berbaring, terutama meskipun hari libur dan memilih melewatkan berbagai kegiatan lain bersama keluarga dan teman-teman.
  • Mudah tertidur dan selalu terlihat di sekolah atau saat mengerjakan PR.
  • Jadi mudah kecanduan minuman berenergi, seperti yang mengandung kafein dan berkadar gula tinggi.

Nah, bila kurang tidur, anak dapat mengalami beberapa gangguan kesehatan mental atau kognitif, seperti beberapa gejala di bawah ini:

  • Berkurangnya minat, fokus, hingga motivasi untuk melakukan kegiatan apa pun (yang biasanya disukai anak-anak seusianya.)
  • Anak jadi mudah pelupa.
  • Mengalami gangguan penglihatan, seperti: pandangan kabur.
  • Kesulitan menyerap dan mengingat informasi baru.

Kurang tidur juga dapat menyebabkan gangguan masalah emosional si kecil, seperti:

  • Mudah murung dan lekas marah.
  • Membuat anak mudah bersikap impulsif.
  • Membuat si kecil mudah merasa stres sepanjang hari.

Kurang Tidur = Utang Tidur                         

Karena kurang tidur, tubuh dan pikiran si kecil seakan menagih utang tidur yang terlewat selama beberapa malam berturut-turut. Makanya, anak langsung mengalami kelelahan mental secara kronis. Bila sudah ada gangguan kesehatan mental lain, kurang tidur juga dapat memperparah gejala-gejala depresi lainnya, seperti: gangguan kecemasan berlebihan (anxiety disorder) dan bipolar disorder.

Jam Tidur Anak Balita

Untuk mencegah gangguan kesehatan, termasuk kesehatan mental, berapa jam sih, anak balita seharusnya tidur setiap malam? Menurut The Canadian Pediatric Society, balita membutuhkan sekitar 10 hingga 13 jam waktu tidur. Ini juga sudah termasuk waktu tidur siang.

Tentu saja, bagan waktu tidur anak ini hanyalah petunjuk bagi Mums dan Dads. Intinya, anak harus mendapatkan tidur berkualitas, yaitu:

  • Dengan waktu minimal yang cukup (setidaknya sesuai rata-rata usia mereka seharusnya).
  • Nyenyak, tidak terganggu apa pun yang menyebabkan mereka terbangun di tengah-tengah waktu tidur.
  • Dengan jadwal teratur setiap malamnya.

Bila Jadwal Tidur Si Kecil Mengalami Perubahan

Tentu saja, jadwal tidur anak bisa mengalami perubahan oleh saat-saat tertentu. Misalnya: saat acara keluarga di akhir pekan atau saat liburan. Bolehlah sesekali anak tidur sedikit lebih larut, namun jangan sampai terlalu sering. Selesai akhir pekan atau liburan, segeralah mengatur agar jadwal tidur anak kembali seperti semula.

Bila perubahan jam tidur si kecil terjadi lebih karena gangguan di tengah malam (seperti ingin ke kamar mandi, mengompol, mimpi buruk, hingga tidur sambil berjalan), coba Mums perhatikan frekuensinya. Bila terjadi lebih sering dari seharusnya sehingga mengganggu nyenyaknya tidur anak, segeralah bawa si kecil ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Inilah alasan gangguan tidur dapat mengganggu kesehatan mental si kecil. Semoga anak sehat dan tidurnya nyenyak selalu ya, Mums.

Sumber:

                                                    

  • # Anak
  • # Balita
  • # Kesehatan Mental
  • # Gangguan Tidur