8 Cara Menghadapi Fase Threenager, Saat Si Kecil Berusia 3 Tahun
Menyaksikan si kecil berkembang adalah pengalaman tidak tergantikan sebagai orang tua. Masa tumbuh kembang anak di setiap tahapan usianya adalah masa yang tidak bisa diulang. Tentu saja, di masing-masing tahapan usia, tantangannya berbeda. Setelah melewati masa bayi, tahu-tahu si kecil sudah menjadi balita dan menuju awal prasekolah. Mungkin Mums mulai mendapati si kecil yang dulunya manis berubah menjadi anak berusia 3 tahun yang sangat aktif dan suka melawan. Selamat datang di fase usia 3 tahun yang kerap disebut fase threenager.
Kira-kira apa saja ya tantangan yang akan Mums hadapi menghadapi threenager dan cara mengatasinya?
Apa itu threenager?
Apakah si kecil yang sudah berulangtahun ke-3 mendadak bertingkah seperti remaja yang pemarah? Ya, threenager adalah istilah yang sering dilekatkan pada anak usia 3 tahun yang memiliki perilaku menentang dan pembangkangan seperti pada remaja.
Mengapa anak usia tiga tahun begitu emosional? Itu semua adalah bagian dari kurva pembelajaran masa kanak-kanak. Antara usia 18 dan 24 bulan, balita mulai menunjukkan lebih banyak kemandirian. Pada usia 3 tahun, mereka lebih mampu memahami dan mengekspresikan ide, kepribadian, dan emosi mereka. Tetapi semua itu belum diimbangi kemampuan mengendalikan diri yang memang belum berkembang baik.
Akibatnya di mata orang tua, si kecil selalu bertingkah keras kepala, membangkang, semuanya mau dilakukan sendiri, namun sebenarnya ia masih butuh bantuan. Perilaku ini ada hubungannya dengan perkembangan korteks prefrontal, bagian otak di belakang dahi yang mengatur penalaran, pemikiran rasional, pemecahan masalah, dan pengaturan emosi.
Semua itu adalah keterampilan kognitif yang dibutuhkan untuk mengelola perasaan dan perilaku. Konon, korteks prefrontal tidak berkembang sepenuhnya sampai seseorang berusia 20-an tahun! Jadi wajar banget Mums kalau tingkah laku anak usia 3 tahun memang belum terkendali dengan baik.
Mengamuk, melawan, dan ingin melakukan semuanya sendiri adalah bagian yang sangat normal dari perkembangan anak, karena anak-anak pada tahap ini masih mengembangkan keterampilan mengelola emosi mereka.
Berbeda dengan remaja, balita tidak mengalami perubahan hormon signifikan yang memengaruhi perilaku mereka. Lonjakan hormon yang menyebabkan perubahan perilaku biasanya tidak terjadi sampai anak berusia 7 atau 8 tahun.
Berapa lama fase threenager berlangsung?
Fase threenager yang sering membuat frustrasi namun terkadang lucu ini dapat berlangsung selama beberapa bulan atau lebih, tergantung pada anak dan gaya pengasuhan yang Mums terapkan. Biasanya, anak-anak mulai memiliki beberapa keterampilan fungsi eksekutif, seperti pengendalian diri dan mulai bisa fokus, pada usia 4 hingga 5 tahun.
Cara menghadapi threenager
Orang tua dari anak usia tiga tahun pasti akan menghadapi banyak tantangan emosional atas perilaku si kecil yang kerap memancing emosi. Namun, meskipun hal ini mungkin membuat Mums frustrasi, ketahuilah bahwa hal ini merupakan bagian yang sangat alami dan penting dari perkembangan mereka.
Ada beberapa langkah yang dapat Mums ambil untuk membantu si kecil belajar mengatasi perasaan mereka dengan cara yang lebih sehat.
1. Tetapkan batasan
Gaya pengasuhan beserta cara Mums memodelkan regulasi emosi berperan besar dalam kemampuan anak untuk mengelola perasaan dan perilaku mereka. Sebuah penelitian menemukan bahwa ketika orang tua bereaksi lebih keras kepada anak-anak mereka, misalnya menerapokan disiplin super ketat dan tidak konsisten, memberikan hukuman berat, dan kritik terus-menerus, anak-anak mereka menunjukkan perilaku yang justru lebih menantang.
Senaliknya, penelitian lain menunjukkan bahwa orang tua yang menunjukkan kehangatan dan kepekaan sambil menetapkan batasan yang tegas, akan menghasilkan anak dengan perilaku yang lebih baik.
2. Pelajari cara mengatur emosi diri sendiri terlebih dahulu
Pengaturan emosi membutuhkan banyak latihan, sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan bagaimana mereka mencontoh perilaku orang tua. Ketika orang tua juga tidak mampu mengelola emosi dan mengeluarkan emosi dengan tidak tepat, anak akan meniru.
3. Pahami "mengapa"
Kebanyakan perilaku balita yang menantang memiliki dasar emosi tertentu, tetapi orang tua sering kali lebih fokus pada tindakan daripada emosi atau perasaan anak yang mendorongnya. Misalnya, Mums melihat anak memukul teman lalu langsung menghukum mereka tanpa menyadari bahwa akar penyebab perilaku anak tersebut adalah rasa frustrasi.
Jika Mums mengidentifikasi "mengapa" anak berbuat seperti itu, Mums akan dapat menangani dengan cara lebih tepat. Semakin banyak kita dapat membantu menenangkan mereka dan mengatasi perilaku sulit ini, semakin mudah bagi mereka untuk belajar cara menenangkan diri dan mengelola perilaku mereka sendiri.
4. Bantu anak menggambarkan emosi mereka
Membantu anak memahami berbagai kata emosi (selain senang, sedih, dan marah) dapat membantu mereka lebih memahami perasaan mereka.Jangan takut untuk berbicara setelah ledakan emosi karena dapat membantu mereka belajar bagaimana mereka dapat berperilaku lebih tenang saat mereka merasakan hal yang sama lagi,
5. Biarkan anak berkreasi dan bermain
Waktu bermain memungkinkan anak mengeksplorasi dan mengekspresikan diri mereka. Selain itu, aktivitas luar ruangan juga membantu mereka menjelajahi lingkungan alam dan mempelajari batas fisik mereka. Permainan kreatif melalui seni dan kerajinan juga dapat menyediakan media lain untuk mengekspresikan diri.
6. Berlatihlah berbagi
Selama fase tiga tahun, balita menjadi lebih tertarik untuk berinteraksi dengan anak-anak lain. Mereka mulai belajar bekerjasama dengan teman sebaya dan mulai menjadi lebih imajinatif. Ajarkan anak istilah-istilah seperti, menunggu giliran, antri, dan berbagi.
7. Membaca buku bersama secara konsisten
Fase tiga tahun adalah waktu yang penting untuk perkembangan bahasa, karena anak-anak mulai belajar dan menggunakan banyak kosa kata baru. Membaca buku bersama-sama tidak hanya membantu anak-anak mempelajari lebih banyak kosa kata dan meningkatkan perkembangan bahasa mereka, tetapi juga mendorong mereka untuk menggunakan imajinasi dan melatih keterampilan pemecahan masalah.
8. Pastikan anak tidak terlalu terstimulasi
Sampai si kecil mampu memahami, mengatasi, dan mengomunikasikan perasaan mereka dengan benar, kemungkinan besar mereka akan cepat menjadi rewel jika terlalu terstimulasi. Perhatikan lingkungan sekitar anak, seperti tingkat kebisingan, cahaya terang, waktu menonton layar, dan pola tidur, serta kepekaan sensorik yang dapat memengaruhi perilaku anak.
Nah, sekarang Mums pasti sudah paham kenapa di fase threenager ini Mums sering emosi ya menghadapi si kecil. Bagi anak, menjadi anak usia tiga tahun itu sulit, dan tentu saja tidak mudah juga menjadi orang tua dari anak berusia tiga tahun. Ingatlah untuk bersikap lembut kepada diri sendiri, dan ketahuilah bahwa anak kita mencintai dan membutuhkan orangtuanya, jadi bersikap baiklah pada anak-anak di tahap apapun tumbuh kembangnya.
Mums merasa kesulitan mengadapi perkembangan perilaku anak di berapapun tahap usianya, bisa join di komunitas Teman Bumil, untuk belajar dengan sesama Mums atau bertanya ke expert. Download dulu aplikasi Teman Bumil ya untuk bergabung ke kemunitas.
Referensi:
Thebump. dealing-with-threenager
-
# TBN 3 Tahun
-
# TBN Tumbuh Kembang
-
# tumbuh kembang balita