Uliya Helmi Ali
29 Agustus 2024
Shutterstock

Bagaimana Jika Air Ketuban Pecah Tapi Tidak Mules?

Dalam pemahaman banyak orang ketika air ketuban pecah diiringi dengan rasa mules yang menandakan Mums akan segera melahirkan. Namun terkadang, air ketuban bisa pecah tanpa adanya kontraksi, Mums. Lalu apa yang harus dilakukan kalau air ketuban pecah tapi tidak mules? 

Kondisi ini disebut dengan premature rupture of membranes (PROM), yaitu ketuban pecah sebelum proses persalinan dimulai. Pada umumnya air ketuban pecah menandakan proses persalinan akan segera dimulai. Baca penjelasan lebih jauh tentang apa yang perlu dilakukan jika air ketuban pecah tapi tidak mules.

Baca juga: Penyebab Ketuban Pecah Dini dan Cara Mencegahnya


Bagaimana Jika Air Ketuban Pecah Tapi Tidak Mules?

Kalau air ketuban pecah tanpa kontraksi, perlu diketahui terlebih dahulu sudah berapa usia kehamilannya. Kalau air ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu, maka ini disebut preterm premature rupture of membranes (PPROM).

Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu dianggap lahir prematur dan kemungkinan memerlukan perawatan khusus. Kalau air ketuban Mums pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu, Mums mungkin membutuhkan intervensi medis, seperti antibiotik atau kortikosteroid untuk menjaga keamanan paru-paru janin dalam kandungan. 

Kalau air ketuban Mums pecah ketika usia kehamilan belum genap 37 minggu, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Baca juga: Mengenal Hamil Aterm dan Manfaatnya bagi Mums dan Bayi


Bagaimana Kalau Air Ketuban Pecah Tapi Tidak Mules di Kehamilan yang Cukup Usia?

Kalau kehamilan Mums sudah cukup usia, artinya di atas 37 minggu, dan air ketuban pecah tapi tidak mules, jangan panik dulu. Terkadang, kontraksi bisa muncul beberapa jam setelah air ketuban pecah. 

Selama kondisi Mums dan si Kecil dalam kandungan baik-baik saja, biasanya dokter akan menunggu hingga kontraksi muncul. Maka itu, kalau air ketuban pecah sebaiknya Mums segera ke rumah sakit agar kondisinya bisa terus dipantau. 

Saat menunggu kontraksi dimulai, hindari melakukan hal-hal ini:

  • Mandi

  • Berhubungan seks

  • Umumnya aman untuk menunggu kontraksi muncul, selama tidak ada tanda-tanda infeksi, seperti:

    • Demam

  • Cairan vagina berubah warna

  • Denyut jantung Mums cepat

  • Antibiotik biasanya tidak direkomendasikan diberikan kepada ibu hamil yang mengalami ketuban pecah dini. Kalau Mums tidak mengalami infeksi, pada umumnya pemberian antibiotik tidak dibutuhkan. 

    Cara Memicu Kontraksi Setelah Air Ketuban Pecah

    Kalau air ketuban pecah tapi tidak mules, biasanya dokter akan merekomendasikan agar Mums melakukan beberapa hal yang bisa memicu munculnya kontraksi. Biasanya hal-hal yang direkomendasikan cukup aman untuk dilakukan. Beberapa hal ini hanya bisa dilakukan di rumah sakit.

    Hal-hal yang bisa membantu agar cepat kontraksi di antaranya:

    • Stimulasi puting: ini merupakan salah satu cara memicu kontraksi secara aman. Mums bisa menstimulasi puting menggunakan tangan sendiri atau breast pump. Menstimulasi puting membantu memproduksi oksitosin, hormon kehamilan yang bisa membantu memulai kontraksi.

  • Jalan kaki: jalan kaki bisa membantu mempercepat kontraksi. Mums bisa melakukannya di sekitar rumah atau rumah sakit.

  • Acupressure: cara ini hanya bisa dilakukan di rumah sakit dan dengan rekomendasi dokter. Acupressure bisa membantu menstimulasi oksitosin dan mempercepat munculnya kontraksi.

  • Pitocin: kalau dokter merekomendasikannya, perawat akan memberikan infus pitocin untuk Mums. Pitocin adalah bentuk sintetis atau buatan dari oksitosin yang dapat menstimulasi kontraksi. 

  • Referensi

    • # TB Persalinan & Postpartum
    • # TBMinggu35
    • # TBTrimester3
    • # Kehamilan