Ella Nurlaila
12 Januari 2025
shutterstock

Bahaya Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

Tekanan darah tinggi pada kondisi apapun jelas membahayakan. Apalagi jika hal ini terjadi pada ibu hamil. Sayangnya, salah satu komplikasi kehamilan yang relatif sering terjadi adalah darah tinggi pada ibu hamil atau yang dikenal dengan istilah preeklamsia. 


Karena itu bagi Mums yang sedang hamil dan sudah memiliki riwayat hipertensi, diperlukan pemantauan yang ketat oleh dokter kandungan. Termasuk darah tinggi pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat sekalipun, tetapi ketika terdiagnosa darah tinggi saat hamil, maka perlu waspada agar tidak berdampak buruk pada kehamilan dan janin. 

Baca juga: 5 Jenis Pemeriksaan Darah pada Ibu Hamil


Bahaya Darah Tinggi pada Ibu Hamil 


Disebut darah tinggi pada ibu hamil jika tekanan darah menunjukkan angka > 140/90 mm/Hg, umumnya terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Tekanan darah tinggi pada ibu hamil memiliki sejumlah risiko yang tidak bisa dianggap enteng. Berikut ini bahaya darah tinggi pada ibu hamil yang perlu diwaspadai : 


1. Berkurangnya aliran darah ke plasenta 

Salah satu bahaya darah tinggi pada ibu hamil​ adalah berkurangnya aliran darah ke plasenta. Jika plasenta tidak mendapatkan cukup darah, sangat sedikit nutrisi dan oksigen yang diterima janin. Akibatnya pertumbuhan janin terhambat, berat lahir rendah maupun kelahiran prematur. Dampak lanjutannya adalah masalah pernapasan, meningkatnya risiko infeksi dan berbagai komplikasi lainnya. 


2. Abrupsi plasenta 

Kondisi ini terjadi ketika plasenta terpisah dari dinding dalam rahim sebelum kelahiran. Darah tinggi pada ibu hamil akan meningkatkan resiko abrupsi plasenta ini. Abrupsi yang parah dapat menyebabkan perdarahan berat yang bisa mengancam nyawa ibu dan bayi. 


3. Menghambat pertumbuhan janin

Restriksi pertumbuhan intrauterine atau pertumbuhan janin yang terhambat di dalam rahim merupakan salah satu bahaya darah tinggi pada ibu hamil. Ketika pertumbuhan janin terhambat atau berkurang maka komplikasi lainnya ikut muncul yang bisa membuat cacat lahir bahkan kematian bayi. 


4. Cedera pada organ lain 

Tekanan darah tinggi pada ibu hamil bisa berdampak buruk terhadap organ lain. Hipertensi yang tidak terkontrol ini dapat menyebabkan cedera pada otak, mata, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan organ utama lainnya. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat mengancam nyawa. 


5. Kelahiran prematur

Terkadang kelahiran prematur harus diputuskan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa akibat darah tinggi pada ibu hamil. Inilah salah satu komplikasi yang seharusnya bisa dicegah sedini mungkin dengan menghindari risiko darah tinggi pada ibu hamil itu sendiri. 


6. Penyakit kardiovaskular di masa depan 

Darah tinggi pada ibu hamil yang terjadi saat ini bisa berdampak panjang, hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah nantinya. Risiko penyakit kardiovaskular meningkat lebih tinggi pada Mums yang pernah mengalami preeklamsia lebih dari sekali. Risiko ini pun meningkat lebih tinggi jika mengalami kelahiran prematur akibat darah tinggi pada ibu hamil.


Cara Mengatasi Darah Tinggi pada Ibu Hamil  


Karena darah tinggi pada ibu hamil sangat berbahaya, maka diperlukan sejumlah cara untuk mengatasinya. Dokter akan mempertimbangkan langkah-langkah berikut untuk mengatasi darah tinggi pada ibu hamil : 


1. Pemantauan ketat 

Darah tinggi pada ibu hamil mesti dipantau secara ketat dalam pemeriksaan rutin kehamilan. Di sini dibutuhkan pemeriksaan tekanan darah, tes urin, dan pemeriksaan kondisi janin. Pemantauan ketat ini tidak boleh diabaikan, untuk mengetahui sedini mungkin risiko serius yang mungkin saja terjadi. 


2. Obat-obatan 

Penggunaan obat-obatan diperlukan untuk mengatasi darah tinggi pada ibu hamil. Tentu saja dokter akan merekomendasikan obat hipertensi yang aman untuk ibu hamil dalam mengontrol tekanan darah dan magnesium sulfat untuk mencegah kejang. 


3. Persalinan 

Dalam kondisi tertentu yang cukup parah, persalinan dini atau kelahiran prematur bisa menjadi pilihan dalam mengatasi tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Sebab dalam kasus yang parah, kelahiran bayi adalah satu-satunya cara untuk mengatasi darah tinggi pada ibu hamil ini. 


Itulah bahaya darah tinggi pada ibu hamil dan cara mengatasinya yang perlu Mums ketahui. Ingat, darah tinggi pada ibu hamil memberikan konsekuensi serius baik bagi janin maupun ibu yang mengandung. Dampak buruknya bisa dirasakan saat ini maupun di masa yang akan datang. 


Itu sebabnya, darah tinggi pada ibu hamil mesti dicegah semaksimal mungkin, agar terhindar dari risiko bahaya yang mengintai. Dan ketika sudah terdeteksi darah tinggi pada ibu hamil, patuhi anjuran dokter, ikuti aturan minum obat jangan pernah mengubah dosis maupun durasinya tanpa sepengetahuan dokter. 


Agar terhindari dari ancaman darah tinggi pada ibu hamil, dapatkan informasi bermanfaat seputar kehamilan di aplikasi Teman Bumil dan dapatkan kesempatan untuk berkonsultasi dengan para pakar yang kompeten. 


Referensi : 

  • # Darah tinggi
  • # TBMinggu28
  • # TB Kesehatan
  • # TBTrimester3
  • # Preeklampsia