Penyebab Ketuban Pecah Dini dan Cara Mencegahnya
Dalam kandungan, air ketuban menjadi pelindung janin dari berbagai risiko kehamilan. Itu sebabnya peran air ketuban sangatlah vital. Idealnya air ketuban akan pecah sesaat sebelum atau setelah janin dilahirkan.
Namun kondisi ini tidak selalu berjalan mulus, ada sejumlah penyebab ketuban pecah dini bahkan sebelum proses persalinan terjadi. Apa saja penyebab ketuban pecah dini? Berikut penjelasannya.
Penyebab Ketuban Pecah Dini
Ada sejumlah faktor penyebab ketuban pecah dini atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah Premature Rapture of Membranes (PROM).
Berikut ini beberapa penyebab ketuban pecah dini yang paling umum terjadi :
1. Melemahnya selaput ketuban
Jika ketuban pecah pada usia kehamilan cukup bulan, sekitar 37 minggu, hal ini biasanya disebabkan oleh melemahnya selaput ketuban akibat tekanan kontraksi. Kondisi ini merupakan hal yang normal jika selaput ketuban pecah dengan sendirinya. Namun hal ini biasanya terjadi setelah persalinan dimulai.
2. Kontraksi rahim
Penting untuk diperhatikan bahwa meskipun Mums tidak dapat merasakan kontraksi, tetapi sejatinya tubuh sudah bersip-siap untuk melakukan persalinan. Hal ini berarti rahim mungkin sudah berkontraksi.
Lalu leher rahim mungkin sudah menipis dan melebar tanpa Mums bisa merasakan apa pun. Tekanan kontraksi dalam rahim yang tidak dirasakan inilah bisa menjadi salah satu penyebab ketuban pecah dini.
3. Komplikasi kehamilan
Terjadinya komplikasi kehamilan juga berisiko menjadi penyebab ketuban pecah dini. Beberapa komplikasi kehamilan di antaranya pendarahan vagina, kelainan bawaan yang memengaruhi rahim, dan insufisiensi serviks.
Tanda-tanda Ketuban Pecah Dini
Tanda paling nyata ketuban pecah dini tentu saja keluarnya cairan dari vagina. Cairan tersebut mungkin menetes perlahan, bisa pula menyembur keluar. Sayangnya sering kali Mums terkecoh, menganggap cairan tersebut sebagai urin, padahal air ketuban.
Jika Mums melihat ada cairan yang bocor, gunakan bantalan, kertas, atau tisu untuk menyerap sebagian cairan tersebut. Lalu lihat dan ciumlah baunya. Cairan ketuban seharusnya tidak berbau seperti urin, dan tidak berwarna.
Tanda-tanda lain ketuban pecah dini seperti perasaan tidak bisa berhenti untuk buang air kecil. Juga mengalami keputihan atau kebasahan yang lebih dari biasanya.
Selain itu terjadinya perdarahan di vagina, juga mengalami tekanan panggul. Jika Mums merasakan salah satu atau lebih dari tanda-tanda tersebut, jangan tunda, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat.
Cara Mencegah Ketuban Pecah Dini
Mums, perlu diketahui bahwa ketuban pecah dini memiliki sejumlah risiko. Salah satu risiko terbesarnya adalah infeksi. Jika rahim mengalami infeksi aau korioamnionitsis, bayi harus segera dilahirkan. Sebab infeksi yang terjadi bisa berdampak fatal bagi bayi.
Dan risiko ketuban pecah dini yang paling ditakutkan adalah kelahiran premature. Sehingga kondisi ini harus dicegah semaksimal mungkin.
Berikut ini cara mencegah terjadinya ketuban pecah dini :
1. Perubahan gaya hidup
Mums mungkin tidak selalu berkuasa mencegah terjadi ketuban pecah dini, sebab ada hal-hal di luar kuasa manusia. Namun, semestinya ketuban pecah dini ini bisa dicegah sedini mungkin juga. Salah satunya dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengurangi risiko ketuban pecah dini.
Riwayat penyakit menular seksual dan merokok selama kehamilan, dapat meningkatkan risiko terjadinya ketuban pecah dini. Karena itu hindari merokok, agar kondisi kehamilan tetap terjaga hingga saat melahirkan tiba.
2. Konsultasikan obat steroid
Ada beberapa Mums yang ketika hamil tetap harus mengonsumsi obat steroid. Jika Mums mengalaminya, segera konsultasikan dengan dokter kandungan yang memeriksa kehamilan secara berkala.
Dokter mungkin akan menyarankan Mums untuk berhenti meminumnya jika obat tersebut tidak benar-benar diperlukan untuk mengatasi masalah lain.
3. Memilih aktivitas fisik
Ada sejumlah olahraga yang diperbolehkan dilakukan oleh ibu hamil. Namun Mums mesti berkonsultasi langsung untuk menanyakan jenis aktivitas fisik atau olahraga yang direkomendasikan dari obat warung.
Konsultasi ini sangat penting sebab aktivitas fisik atau olahraga yang terlalu berat bisa semakin memperburuk risiko terjadinya ketuban pecah dini.
4. Konsultasi secara berkala
Menjaga kehamilan yang sehat tidak hanya cukup dengan modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat, dan memilih makanan yang tepat. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah lakukan pemeriksaan kehamilan atau konsultasi dengan rutin, secara berkala. Guna mendeteksi potensi masalah kehamilan yang mungkin saja terjadi dan bersiap untuk mengantisipasinya.
Itulah yang Mums bisa lakukan untuk mencegah terjadinya ketuban pecah dini. Termasuk menghindari berbagai faktor penyebab ketuban pecah dini.
Referensi :
Clevelandclinic. premature-rupture-of-membranes
Healthline.premature-rupture-tests
-
# Kehamilan
-
# Air Ketuban