Viral Anak Dibonceng Motor Tersiram Minyak Panas! Bolehkah Bonceng Anak saat Naik Motor?
Baru-baru ini ada kasus viral seorang anak yang dibonceng naik motor terkena tumpahan minyak goreng. Dalam video yang diunggah di akun instagram @memomedsos, anak kecil tersebut dibonceng di jok depan sepeda motor oleh orang tuanya.
Dilansir oleh Kompas, mereka berhenti di pinggir jalan untuk membeli gorengan. Tiba-tiba, motor loncat menabrak gerobak gorengan, sehingga minyak tumpah dan muncul percikan api. Hal ini diduga karena sang anak menarik tuas gas motor tersebut.
Lalu sebenarnya, bolehkah bonceng anak saat naik motor? Berikut penjelasannya!
Bolehkah Bonceng Anak saat Naik Motor?
Tidak ada informasi resmi terkait batas usia yang tepat tentang membonceng anak saat naik motor. Tapi memang sebaiknya anak tidak dibonceng jarak jauh atau dalam posisi yang berbahaya seperti berdiri di bagian depan motor. Pengendara juga tidak boleh mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.
Selain itu, ada sejumlah hal dan syarat yang perlu diperhatikan jika naik motor sambil membonceng anak:
Sepeda motornya harus punya sandaran kaki (footrest) untuk yang mengendarai motor dan penumpang di jok belakang. Pastikan sandaran kakinya kuat dan tidak rusak.
Anak sudah cukup paham bahwa ia harus memegang erat pinggang pengendara.
Anak sudah harus cukup tinggi hingga kakinya bisa mencapai sandaran kaki motor penumpang saat duduk jok penumpang. Ini adalah syarat anak bisa mengendarai motor, meskipun tidak ada usia minimum resmi untuk anak mengendarai motor.
Pengendara maupun anak yang dibonceng harus memakai helm yang berkualitas dan cocok dengan ukuran kepala masing-masing.
Pastikan kriteria di atas terpenuhi jika Mums dan Dads mau mengendarai motor sambil membonceng anak. Namun, memang sebaiknya jangan membonceng anak-anak jika memang tidak terlalu diperlukan. Pasalnya, tetap ada risiko kecelakaan di perjalanan. Karena alat transportasi ini bentuknya terbuka, jika terjadi kecelakaan kemungkinan besar anak akan terpental.
Risiko Cedera Akibat Mengendarai Motor
Sebagai orang tua, Mums perlu tahu apa saja risiko mengendarai motor sambil membonceng anak. Kecelakaan motor bisa menyebabkan cedera serius bahkan risiko kematian pada orang dewasa, apalagi pada anak-anak. Berikut sejumlah risiko cedera akibat kecelakaan motor:
Fraktur tulang: termasuk jenis fraktur yang harus diatasi dengan cara operasi dan seringkali menyebabkan kerusakan saraf jangka panjang atau permanen. Bahkan fraktur tulang yang ringan juga bisa menimbulkan rasa sakit dan membutuhkan proses penyembuhan yang lama. Meskipun proses penyembuhan fraktur tulang pada anak lebih baik, fraktur yang serius bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius.
Cedera tulang belakang: tulang belakang tidak bisa memulihkan diri setelah terjadi kerusakan serius. Beberapa cedera tulang belakang menyebabkan mati rasa dan keterbatasan gerak, sementara cedera tulang belakang yang serius dapat menyebabkan paralisis dan hilangnya fungsi tubuh sepenuhnya. Anak yang mengalami cedera tulang belakang bisa mengalami disabilitas seumur hidupnya.
Cedera kepala: hal ini khususnya akan lebih parah jika pengendara motor tidak memakai helm. Cedera otak bisa fatal pada beberapa kasus atau menyebabkan komplikasi jangka panjang.
Luka bakar, memar, dan gores: jatuh dari motor, bahkan dengan kecepatan rendah sekalipun, dapat menyebabkan luka akibat paparan aspal. Mungkin cedera ini tidak membahayakan nyawa, namun tetap bisa menyebabkan kerusakan pada anggota tubuh.
Sumber:
Easton & Easton. What Age Can a Child Ride on the Back of a Motorcycle in California?. Januari 2021.
Personal Injury Lawyers. What Age Can a Child Ride on the Back of a Motorcycle?. Mei 2022.
Kompas.com. Viral, Video Bocah Tersiram Minyak Panas karena Putar Gas Motor. Mei 2024.
-
# TBN 2 Tahun
-
# TBN 3 Tahun
-
# TBN 4 Tahun
-
# TBN Parents Life
-
# TBN Kesehatan