Ana Yuliastanti
10 Juli 2025
Shutterstock

Tes Ovulasi: Cara Kerja, Pemakaian, dan Tanda Hasil Positif

Masa subur setiap wanita berbeda, tergantung pada siklus menstruasi yang dialami. Jika siklusnya teratur makan akan lebih mudah untuk mengetahui kapan masa subur wanita. Sebaliknya, jika siklus menstruasinya tidak teratur, jelas jadi tantangan tersendiri dalam menentukan kapan masa subur tersebut.


Nah, untuk mengetahui kapan masa subur wanita, ad acara praktis yang bisa dilakukan, yaitu dengan menggunakan alat tes ovulasi. Bagaimana cara kerja, pemakaian, dan tanda hasil positif dari tes ovulasi ini?


Cara Kerja Alat Tes Ovulasi


Tes ovulasi atau ovulation predictor kit, merupakan alat bantu yang mengidentifikasi hari-hari paling subur dalam siklus menstruasi seorang wanita. Yaitu satu hingga dua hari menjelang oulasi. Di mana saat inilah waktu terbaik untuk berhubungan intim yang paling berpotensi membuahkan kehamilan. 


Sebenarnya tidak perlu menjadwalkan secara spesifik kapan berhubungan seks untuk bisa hamil. Melakukannya setiap beberapa hari selama dua minggu pada pertengahan siklus biasanya sudah cukup. Namun, Mums dan Dads mungkin ingin lebih maksimal, tidak ada salahnya menggunakan alat tes ovulasi.


Cara kerja alat tes ovulasi sebenarnya relaltif sederhana dan hampir mirip dengan cara kerja alat testpack sebagai tes kehamilan mandiri. 


Tes ovulasi ini sangat cocok digunakan pada kondisi : 

  • Mums dan pasangan memiliki jadwal yang padat atau sudah memiliki anak, sehingga tidak memungkinkan untuk berhubungan seks terlalu sering. 

  • Anda dan pasangan sedang mencoba hamil melalui inseminasi. 

  • Mums memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur sehingga sulit mengetahui kapan masa subur itu datang. 

  • Mums mengalami kesulitan untuk hamil setelah beberapa bulan mencobanya.


  • Saat ini ada dua jenis alat tes ovulasi yang dikenal, yaitu tes ovulasi berbasis urin dan tes ovulasi yang menggunakan air liur atau salivary ferning. 


    1. Alat tes ovulasi berbasis urin

    Alat tes ovulasi yang satu ini mendeteksi peningkatan kadar hormon kehamilan atau hormon luteinizing (LH) dalam urin. 

    • Peningkatan LH ini terjadi sekitar satu setengah hari sebelum ovulasi. 

  • Biasanya peningkatan LH terjadi sekitar satu setengah hari sebelum ovulasi. 

  • Alat ini akan menunjukkan hasil positif selama 24-36 jam sebelum sel telur dilepaskan. Jadi sebaiknya berhubungan seks atau melakukan inseminasi selama periode ini untuk memaksimalkan peluang hami. 

  • Cara kerja tes ovulasi ini sebagai berikut : gunakan sekali dalam sehari, tempelkan pada aliran urin atau celupkan ke dalam wadah uri. 

  • Garis atau simbol warna menunjukkan apakah terjadi lonjakan LH. 

  • Jangan minum terlalu banyak air selama 2 jam sebelum tes. Karena urin yang terlalu encer dapat mengganggu akurasi hasil. 

  • Baca hasil dalam waktu 10 menit, hasil positif tidak akan hilang, tetapi hasil negatif bisa memunculkan garis samar jika dibaca terlalu lama. 


  • 2. Tes Ovulasi menggunakan air liur atau salivary fernin

    Tes ovulasi dengan metode salivary ferning (atau fern test) bekerja dengan cara mendeteksi pola kristalisasi garam dalam air liur, yang berubah akibat fluktuasi hormon estrogen selama siklus menstruasi.

    Bagaimana Tes Salivary Ferning Bekerja?

    1. Perubahan Hormon Estrogen:

    • Menjelang ovulasi (biasanya 24–72 jam sebelumnya), kadar hormon estrogen dalam tubuh meningkat.

    • Peningkatan estrogen menyebabkan perubahan komposisi elektrolit dalam air liur (khususnya peningkatan kadar garam).

    2. Kristalisasi Air Liur:

    • Saat air liur kering (mengering di bawah mikroskop), garam dalam air liur membentuk pola kristal seperti pakis atau daun fern.

    • Pola ini disebut “ferning”.

    3. Mengamati Pola Ferning:

    • Mums cukup menempatkan setetes air liur (diambil pagi hari sebelum makan/minum) di atas kaca mikroskop mini (biasanya disediakan dalam alat tes).

    • Setelah air liur mengering (5–10 menit), pola diamati di bawah mikroskop kecil.

    • Pola yang muncul akan menunjukkan fase siklus: kalau tidak ada pola artinya tidak subur dan kalau ada pola jelas seperti daun pakis artinya sedang masa subur

    Hasil Positif Tes Ovulasi


    Jika alat tes ovulasi menunjukkan hasil positif, berarti kemungkinan besar Mums akan ovulasi dalam 24-36 jam. jadi, jika sedang mencoba hamil, lakukan hubungan seks lebih sering selama beberapa hari ke depan atau jadwalkan inseminasi sesegera mungkin. 


    Namun hasil positif tidak menjamin ovulasi benar-benar terjadi. Karena tiap alat memiliki indikator berbeda untuk menunjukkan hasil positif. 


    Jika sudah menggunakan alat tes ovulasi dan hasilnya positif namun tidak kunjung hamil, konsultasikan ke dokter kandungan untuk mengetahui lebih lanjut terkait kesuburan keduanya. Setidaknya dalam waktu 6 bulan jika sudah berusia 35 tahun. 


    Ikuti petunjuk penggunaan alat tes ovulasi dengan teliti agar mendapatkan hasil terbaik. Peningkatan LH bisa saja terjadi dengan atau tanpa pelepasan sel telur, jadi tes ini tidak bisa memastikan apakah ovulasi akan benar-benar terjadi. 


    Disarankan menggunakan alat tes ovulasi mundur 18 hari dari perkiraan haid berikutnya. Contoh, jika siklus haid Mums 28 hari, mulai tes pada hari ke-10 atau 10 hari setelah hari pertama haid, dan lanjutkan hingga hasilnya positif. 


    Mums, itulah informasi seputar penggunaan alat tes ovulasi dan cara membaca hasilnya. Pada prinsipnya, alat tes ovulasi memiliki kesamaan dengan alat tes kehamilan atau testpack. Tes ovulasi ini sangat penting untuk Mums dan pasangan yang sedang menjalani program hamil agar kehamilan yang diinginkan bisa segera terwujud. 


    Untuk menambah wawasan seputar program hamil lainnya, Mums bisa mendapatkan berbagai artikel menarik di aplikasi Teman Bumil dan dapatkan kesempatan berkonsultasi secara online dengan para pakar yang kompeten di sini. 


    Referensi : 

    • # ovulasi
    • # Program Hamil