Telur Tidak Boleh Dikonsumsi Banyak-banyak!
"Menu makan anak kos-kosan: Awal bulan makan ayam, pertengahan bulan makan telur ayam, dan akhir bulan makan pakan ayam. Hehehe."
(Sebuah anekdot lika-liku kehidupan mahasiswa)
Mungkin hampir semua orang pernah mengonsumsi yang namanya telur, baik itu telur ayam ataupun telur unggas yang lain, seperti bebek dan burung puyuh. Di setiap warung dan rumah makan, bisa dipastikan menjual salah satu makanan yang berbahan dasar telur, terutama telur ayam.
Telur merupakan salah satu jenis makanan dengan sumber protein tinggi, yang baik untuk anak anak maupun orang dewasa. Ada banyak cara penyajian telur ayam di warung-warung dan rumah makan, di antaranya dapat dijadikan sebagai gulai telur, semur telur, telur dadar, dan lain-lain.
Tidak ada satu pun olahan telur yang tidak lezat. Menu masakan dari bahan dasar telur banyak dijumpai di berbagai kedai makanan dan para penjual makanan keliling, seperti pelengkap pada makanan siomay dan ketupat sayur.
Telur mengandung banyak gizi yang diperlukan oleh tubuh, seperti kolin, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, lemak, fosfor, karbohidrat, zat besi, dan kalsium. Akan tetapi, dalam mengonsumsinya jangan sampai melebihi batas dan terlalu berlebihan.
Ada berbagai macam penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli terkait mengonsumsi telur, salah satunya penelitian pada tahun 2003 dari British Medical Journal. Penelitian tersebut mengemukakan bahwa mengonsumsi 1 telur setiap hari tidak berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 115 ribu orang dewasa, selama kurun waktu 14 tahun. Telur juga dinilai membuat orang makan lebih sedikit, karena rasa kenyang yang timbul sesudah memakannya.
Ada pula penelitian pada tahun 2013 yang dilakukan oleh European Journal of Nutrition. Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian kepada 30 pria sehat. Mereka diminta memakan salah satu dari 3 jenis sarapan yang disediakan, yaitu roti panggang dengan telur, sereal dengan susu, atau croissant dengan jus jeruk. Mereka memakan 1 jenis sarapan yang sama selama sepekan. Dan minggu berikutnya diganti dengan menu yang lain.
Adapun hasil dari penelitian ini mendukung penelitian dari British Medical Journal. Pria yang sarapan dengan telur akan merasa lebih kenyang dan tidak mudah lapar. Mereka juga makan dengan porsi yang lebih sedikit saat makan siang dan makan malam. Dan biasanya, telur dijadikan sebagai salah satu menu makanan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Baca juga: Makan Telur Sebabkan Bisul? Benarkah?
Untuk mengonsumsi telur, tidak disarankan dikonsumsi secara berlebihan setiap harinya. Hal ini dikarenakan di dalam telur terkandung lemak jenuh. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, maka akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti kolesterol meningkat.
Tapi, bagi Geng Sehat yang suka makan telur tidak perlu khawatir, karena masih bisa mengonsumsi telur setiap hari. Berbagai penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi telur boleh dilakukan setiap hari, akan tetapi per harinya tidak disarankan melebihi 1 telur.
Ini merupakan hasil penelitian dari The New England Journal of Medicine, yang mengungkapkan bahwa mengonsumsi 2 telur rebus sehari dapat meningkatkan formasi trimethylamine N-oxide (TMAO), yaitu sebuah zat yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Pasalnya, di dalam kuning telur terkandung lecithin, yakni zat yang berkontribusi pada formasi TMAO tersebut.
Jika Kamu mengonsumsi telur berlebihan, misalnya 3 butir per hari, maka akan mengundang berbagai penyakit. Penyakit-penyakit tersebut antara lain kolesterol tinggi, bisul, hipertensi, asam urat, kadar gula darah meningkat, dan menimbulkan jerawat.
Baca juga: 4 Khasiat dalam Kandungan Telur
Melihat penjelasan di atas, maka untuk mengonsumsi telur yang aman adalah 1 butir per hari. Jadi, asupan protein Kamu tidak akan berlebihan dan kandungan lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh tidak mengakibatkan kolesterol meningkat.
-
# Kolesterol
-
# Makanan
-
# Gaya Hidup Sehat
-
# Khasiat telur
-
# Hipertensi (Darah Tinggi)
-
# Stroke (Kelumpuhan pada tubuh)
-
# Nutrisi