GueSehat
27 April 2017
pixabay.com

Si Kecil Mengisap Jari, Wajarkah?

Salah satu kebiasaan bayi adalah mengisap jari. Meskipun ini merupakan kebiasaan yang normal dilakukan bayi baru lahir hingga usia sekitar 3 bulan, namun nyatanya tidak sedikit orangtua yang khawatir akan kebiasaan ini. Orangtua merasa khawatir jika kebiasaan ini akan terbawa hingga dewasa. Atau orangtua merasa khawatir apabila kebiasaan ini akan mengganggu perkembangan gusi dan gigi. Lalu bagaimana sih sikap yang seharusnya dilakukanketika anak mengisap jarinya?

 

Sebelum merasa khawatir dan melakukan tindakan yang terlalu jauh pada anak terkait kebiasaannya mengisap jari, hal pertama yang sebelumnya perlu diketahui oleh orangtua adalah kebiasaan mengisap jari pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan ini dapat dikatakan sebagai hal yang wajar. Hal ini justru menunjukkan bahwa si Bayi berada dalam keadaan yang sehat dan normal. Kebiasaan mengisap jari pada bayi membuat mereka merasa jauh lebih nyaman. Ini sangat berbeda dengan fase perkembangan yang dialami oleh mayoritas bayi saat menginjak usia sekitar 3-5 bulan,di mana mereka akan memasukkan segala hal ke dalam mulut mereka. 

 

Bayi menjalani fase mengisap jari ini sebagai bagian dari proses pembelajaran mengenai mulut mereka dan berkontribusi dalam perkembangan proses berbicaranya kelak. Dan perlu diketahui, jika sebenarnya mengisap jari lebih baik dilakukan dibanding bayi harus mengisap mainan karet atau teether. Hal ini karena bagaimana pun juga jari memiliki tekstur yang lebih lembut dibanding mainan karet ataupun teether.

 

Nah, karena kebiasaan mengisap jari ini sebenarnya merupakan hal yang wajar, jadi sebenarnya orangtua tidak perlu merasa khawatir berlebihan dengan kebiasaan tersebut. Meski tidak perlu mengkhawatirkan kebiasaan ini, namun bukan berarti orangtua bisa melepaskan tanggung jawab dan perhatian begitu saja dari si Kecil. Peran orangtua adalah memastikan kebersihan jari-jari yang biasa diisap oleh si Kecil, jangan sampai jari yang mereka isap justru menjadi sarana penyebaran kotoran dan bakteri penyebab penyakit. Bagaimana caranya? Cukup dengan membersihkan jari dan tangan bayi secara berkala menggunakan tisu basah yang aman untuk bayi, yaitu tidak mengandung alkohol dan memiliki pH netral 5,5.

 

Selain bersifat normal dan alamiah, kebiasaan mengisap jari juga tidak perlu dikhawatirkan oleh orangtua karena sebenarnya bayi akan meninggalkan kebiasaan ini seiring pertumbuhannya. Jadi, orangtua tidak perlu memaksa si Kecil untuk berhenti mengisap jari, apalagi sampai menarik jari yang dihisap dari mulutnya. Hal ini hanya akan membuat mereka merasa tidak nyaman bahkan frustasi, dan akan malah lebih giat mengisap jari demi mengatasi rasa frustasinya.

 

Lain halnya jika kebiasaan mengisap jari ini masih berlangsung ketika anak sudah tumbuh mencapai usia sekitar 7 bulan atau lebih. Jika hal ini terjadi, sebaiknya orangtua baru mulai bertindak dan mencari tahu penyebab si Kecil tetap melakukan kebiasaan mengisap jari tersebut. Mungkin kebiasaan tersebut tidak dapat ditinggalkan si Kecil karena hanya dengan mengisap jari lah dirinya bisa merasa nyaman. Atau mungkin si Kecil melakukan kebiasaan tersebut karena ia merasa tidak mendapatkan waktu yang cukup ketika menyusu dari ibu. Meski begitu, orangtua tetap tidak perlu memaksa atau bertindak terlalu keras pada anak yang masih mengisap jari. Untuk menghilangkan kebiasaan tersebut, orangtua dapat mengalihkan perhatian anak dengan kegiatan lain yang melibatkan kedua tangannya seperti bernyanyi sambil bertepuk tangan.

 

  • # Bayi Baru Lahir
  • # Tumbuh Kembang Bayi Baru Lahir