Radang Gusi Saat Hamil Bukan Hal Normal, Jangan Dibiarkan!
Ibu hamil sering mengeluhkan gusinya berdarah, padahal sebelum hamil gusi dan giginya jarang bermasalah. Apakah normal? Pengaruh hormon selama hamil ikut andil menyebabkan gusi lebih sensitif.
Namun, gusi berdarah saat hamil tidak boleh dibiarkan. Gusi berdarah akan mengarah pada kondisi yang disebut gingivitis gravidarum, yaitu peradangan gusi yang menyebabkan kemerahan, bengkak, dan nyeri, pada ibu hamil. Jika tidak segera ditangani, dapat menjadi infeksi yang menjalar ke jaringan penyangga gigi dan bakteri bisa masuk ke aliran darah dan sampai ke janin! Ngeri kan?
Penyebab gingivitis selama kehamilan
Gingivitis adalah peradangan gusi. Semua orang dapat mengalami kondisi ini karena tidak menyikat gigi dengan benar. Akhirnya lapisan bakteri yang lengket yang disebut plak akan terbentuk di gusi. Penumpukan plak di sepanjang garis gusi menyebabkan gusi menjadi merah, bengkak, dan nyeri.
Pada ibu hamil, lonjakan hormon dalam tubuh membuat seorang wanita lebih rentan terhadap gingivitis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gingivitis memengaruhi 60% hingga 75% ibu hamil. Artinya 6-7 dari 10 ibu hamil mengalaminya.
Gingivitis kehamilan disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini penting untuk membantu janin tumbuh dan berkembang, tetapi juga menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu hamil.
Salah satu perubahan ini adalah meningkatnya peradangan pada gusi. Hormon kehamilan akan menyebabkan menurunnya kemampuan tubuh untuk merespons bakteri plak dan peningkatan aliran darah ke jaringan gusi.
Gejala utama gingivitis meliputi perubahan pada gusi:
Pendarahan saat menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan benang gigi.
Gusi nampak kemerahan.
Permukaan gusi yang mengkilap.
Pembengkakan.
Nyeri.
Bau mulut yang terus berlanjut bahkan setelah menyikat gigi.
Gejala ini mungkin menjadi lebih parah selama trimester kedua dan berlanjut hingga akhir kehamilan.
Dampak Gingivitis pada Janin
Dapatkah gingivitis kehamilan memengaruhi kesehatan janin? Jika tidak diobati, gingivitis dapat menyebabkan periodontitis yang berkaitan dengan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Ketika sudah berkembang menjadi periodontitis, peradangan menyebabkan gusi turun dan menjauh dari gigi, meninggalkan kantong yang dapat terinfeksi. Jika tidak ditangani di tahap ini, maka gigi akan goyang dan tanggal.
Perawatan utama untuk mengurangi peradangan gusi adalah pembersihan gigi untuk menghilangkan penumpukan plak. Perawatan gigi dan gusi sebaiknya dilakukan sebelum kehamilan atau di trimester kedua kehamilan, konsultasikan ke dokter kandungan terlebih dahulu.
Cegah dengan Perawatan Gusi yang Benar
Tidak ada yang dapat Mums lakukan terkait lonjakan hormon selama kehamilan, tetapi Mums dapat mengambil langkah-langkah lain untuk mencegah gingivitis kehamilan. Pertama, menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, dilanjutkan flossing sekali sehari.
Mums juga jangan ragu mengunjungi dokter gigi secara berkala, sebelum ada gejala. Hal terbaik yang dapat Mums lakukan adalah menerapkan kebiasaan berikut ini untuk meningkatkan kesehatan mulut ibu hamil:
Mengonsumsi makanan sehat.
Mengurangi asupan makanan dan minuman manis.
Menyikat gigi setelah makan makanan lengket dan manis yang menempel di gigi, seperti kismis, buah kering, camilan kenyal, atau permen kenyal.
Berbagai produk inovatif juga sudah dikembangkan untuk mencegah radang gusi, salah satunya pasta gigi yang mengandung bahan aktif yang bisa mengatasi dan mencegah radang gusi. Pepsodent Gum Expert adalah pasta gigi yang mengandung formula Zinc & Vitamin E untuk membantu mengurangi peradangan dan menjaga kekuatan gusi sejak awal kehamilan.
Zinc bermanfaat untuk menjaga gusi merekat lebih baik pada gusi dan mengurangi pertumbuhan plak pada gigi. Sedangkan vitamin E berfungsi sebagai antiradang dan antioksidan, yang melindungi dan menutrisi gusi.
Jadi Mums, jika Mums mengalami gusi merah, bengkak, dan berdarah saat menyikat gigi saat hamil, itu adalah hal yang normal karena peningkatan hormon kehamilan. Tapi gingivitis saat hamil jangan dibiarkan karena sangat mudah diobati. Jangan dibiarkan karena dapat berkembang ke periodontitis yang dapat berdampak ke janin.
Sumber:
Clevelandclinic. pregnancy-gingivitis
-
# Gusi Berdarah
-
# Radang gusi (Gingivitis)
-
# TBTrimester2
-
# TBTrimester3
-
# TBMinggu15
-
# TB Kesehatan