Amanda Sagarmatha
27 April 2024
Shutterstock

Plus Minus melahirkan dengan Metode ILA

Sejatinya tidak ada persalinan yang tidak diiringi dengan rasa sakit. Bahkan sakit saat melahirkan secara normal dinobatkan sebagai nyeri paling hebat yang dialami umat manusia. Nah, untuk meminimalisir nyeri persalinan berbagai metode mengatasi rasa nyeri terus dikembangkan. Salah satunya metode Intrathecal Labor Analgesia atau ILA adalah sebuah metode persalinan yang banyak diminati. 


Metode ILA adalah salah satu metode mengatasi nyeri persalinan melalui prosedur anestesi yang dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi rasa nyeri saat melahirkan. Rasa sakit yang dialami para ibu melahirkan memang berbeda-beda. Karena itu diskusikan semua pilihan yang ada dengan dokter kandungan agar bisa menentukan pilihan terbaik. 


ILA adalah Upaya Menghilangkan Nyeri Persalinan    


Sebuah persalinan memang tidak bisa diprediksi, karenanya ibu dan dokter kandungan mesti fleksibel dalam menyikapi perkembangan atau dinamika sebelum melahirkan. Termasuk menyiapkan beberapa opsi atau skenario prosedur persalinan yang akan dipilih sesuai kebutuhan dan kondisi saat itu. 


Anestesi merupakan salah satu tidakan yang identik dengan prosedur persalinan. Ada dua metode anestesi atau pembiusan yang lazim digunakan dalam proses persalinan yaitu ILA dan Epidural. Kedua metode ini memiliki persamaan dan perbedaan tersendiri. 


ILA adalah prosedur anestesi yang disuntikkan atau ditempatkan di tulang belakang. Berbeda dengan epidural di mana anestesi disuntikkan ke dalam ruang epidural, yaitu ruang di sekitar tali pusat yang berisi akar saraf tulang belakang, jaringan, lemak, dan pembuluh darah. 


Perbedaan utama keduanya adalah penempatan anestesinya. Dengan epidural anestesi disuntikkan ke dalam ruang epidural. Sementara dengan ILA, anestesi disuntikkan ke dalam kantung dural yang akan meredakan nyeri dengan segera. Durasi efektifitas anestesinya bisa berlangsung selama 1-2 jam. 


Inilah salah satu kelebihan dari metode ILA yaitu cukup diberikan sekali suntikan untuk tindakan persalinan melalui opetasi Caesar terencana. Berbeda dengan epidural yang mesti berikan lebih dari sekali karena efeknya berlangsung lebih singkat dari metode ILA. 


Keuntungan lain dari ILA adalah  bisa digunakan untuk berbagai jenis persalinan baik normal maupun Caesar. Selain itu jika pasien mengalami komplikasi apa pun saat melahirkan atau menjalani operasi Caesar, dokter kandungan mungkin akan menyarankan untuk memilih operasi dengan anestesi metode ILA ketimbang epidural. Dalam konteks ini, akan lebih aman karena bisa mendapatkan pertolongan sesegera mungkin. 


Jika anestesi epidural bekerja dalam 10-20 menit setelah disuntikkan, berbeda dengan metode ILA yang mulai bekerja segera setalah dokter menyuntikkan obatnya. Sehingga tidak ada jeda waktu dari disuntikkan hingga aktivasinya.  


Manfaat lain dari metode ILA adalah dengan menyuntikkan anestesi ke kantung dural yang berisi cairan serebrospinal, obat dengan dosis lebih rendah dapat digunakan. 


Perlu diketahui bahwa risiko kedua metode anestesi tersebut sama. Dalam penerapannya tim medis akan memantau dengan cermat. Karena anestesi yang diterima memengaruhi 3 organ vital yaitu sistem saraf pusat, sistem kardiovaskular, dan sistem perapasan. 


Indikasi Penggunaan Metode ILA 


Anestesi persalinan dengan metode ILA adalah yang paling sering dilakukan dalam tindakan operasi Caesar terencana. Dokter spesialis anestesi akan memberikan suntikan anestesi dengan jarum sangat kecil di bagian punggung bawah atau saluran tulang belakang. Cara ini bekerja cepat dan bisa bertahan sekitar 2 jam. 


Suntikan ini diberikan saat pasien duduk atau berbaring miring. Cara kerjanya, pertama dokter akan menyuntikkan obat anestesi yang berfungsi mematikan rasa di area punggung bawah dengan anestesi lokal. Kedua, dokter akan memasukkan harum khusus ke area yang mati rasa tersebut untuk menemukan tepat yang tepat guna menyuntikkan obat anestesinya. 


Setelah menyuntikkan obat, dokter spesialis anestesi akan melepas jarum suntiknya. Sebagai langkah antisipasi, sebuah tabung plastik berukuran mini yang disebuat kateter epidural tetap berada di tempatnay setelah jaru dicabut untuk memberikan obat sesuai kebutuhan guna mengatasi rasa sakit selama persalinan. 


Kabar baiknya, banyak penelitian menunjukkan bahwa anestesi regional ini aman untuk ibu dan bayi. Begitu juga dengan komplikasi dari anestesi ini, hampir bisa dipastikan sangat jarang terjadi. Beberapa efek samping anestesi baik epidural, ILA atau pun kombinasi keduanya, di antaranya penurunan tekanan darah, gatal ringan selama persalinan, sakit kepala, reaksi alergi. 


Mums, tidak ada persalinan yang bebas dari rasa sakit. Namun, teknologi dan pengobatan sudah sangat maju untuk bisa mengatasi bahkan menghilangkan rasa sakit persalinan sehebat apa pun itu. Salah satunya dengan metode ILA. Anestesi dengan konsep ILA adalah jawaban atas kebutuhan persalinan yang menyenangkan dan aman untuk ibu dan bayi. 



Referensi


  • # Kehamilan
  • # Persalinan