Si Kecil Sering Mimpi Buruk, Ini yang Bisa Mums Lakukan
Jika di tengah malam anak terbangun dari tidurnya sambil menangis atau ketakutan dan sulit tidur kembali, kemungkinan besar mereka mengalami mimpi buruk. Anak sering mimpi buruk mungkin hanya sekadar mimpi, atau ada hal yang mengganggu pikirannya. Sedihnya lagi, si kecil mungkin mengingat mimpi buruknya keesokan harinya dan terus merasa terganggu karenanya.
Sebenarnya, mimpi buruk adalah hal yang umum dialami anak-anak, utamanya di usia 3-6 tahun. Namun, jika anak sering mimpi buruk, Mums pasti ikut sedih karenanya. Lantas, apa yang bisa Mums lakukan saat anak mimpi buruk? Ini dia jawabannya.
Penyebab Ana Sering Mimpi Buruk
Anak-anak seusia ini memproses banyak informasi baru setiap hari, dan peningkatan daya ingat memungkinkan mereka mengingat gambar dan suara dari hari-hari sibuk secara realistis di malam hari. Kendati mimpi buruk adalah hal yang normal bagi anak kecil, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan frekuensinya:
Stres atau kecemasan. Pengalaman yang dianggap sebagai pemicu stres bagi anak-anak, mungkin tidak dianggap sebagai pemicu stres bagi orang dewasa. Jalan-jalan ke toko atau menonton film mungkin cukup mengganggu tidur anak.
Trauma. Ini bisa disebabkan oleh peristiwa traumatis, seperti kecelakaan atau bencana alam.
Takut pada sesuatu yang didengar atau dilihat. Melihat atau mendengar sesuatu yang menyeramkan di TV atau YouTube bisa menyebabkan anak mengalami mimpi buruk pada malam hari.
Kondisi medis. Sleep apnea atau masalah pernafasan lainnya yang menyebabkan tidur terganggu juga dapat menyebabkan mimpi buruk.
Obat-obatan. Obat-obatan tertentu juga dapat berperan dalam frekuensi mimpi buruk.
Bagaimana Membantu Anak setelah Mimpi Buruk
Anak belum paham bahwa mimpi buruk hanyalah bunga tidur dan bisa diabaikan. Mereka membutuhkan bantuan Mums untuk mengatasi ketakutkan dari mimpi buruk. Inilah yang bisa Mums lakukan saat anak sering mimpi buruk.
Tenangkan anak ketika mereka menangis. Kepastian fisik sangat penting, jadi peluk atau usap punggungnya sampai dia tenang.
Labeli apa yang terjadi. Biarkan anak tahu bahwa itu adalah mimpi buruk, sekarang ia bangun dan mimpi buruk itu sudah berakhir. Yakinkan anak bahwa hal menakutkan dalam mimpi buruk itu tidak terjadi di dunia nyata.
Buat anak mersa nyaman. Jangan tinggalkan anak sendirian setelah mimpi buruk. Peluk anak agar mereka tahu bahwa mereka aman. Jika si kecil dan Mums tidur di kamar terpisah, tenangkan si kecil di kamarnya sendiri. Dengan begitu, mereka akan terbiasa mengetahui bahwa kamar mereka sama amannya dengan kamar Mums.
Jadilah pendengar yang baik. Minta anak menjelaskan apa yang mereka mimpikan. Membicarakannya mungkin bisa membantu, sehingga anak tidak memendam gambaran menakutkan itu di dalam kepalanya sendiri. Dengan mengetahui apa yang mereka mimpikan, ini memberi Mums kesempatan untuk mencari tahu apakah ada sesuatu yang terjadi di dunia nyata yang bisa menjadi pemicunya.
Hiburlah mereka secara verbal. Anak usia 2-4 tahun sudah siap untuk mulai belajar bahwa mimpi buruk itu tidak nyata.
Nyalakan lampu. Menyalakan lampu tidur dapat membantu anak-anak merasa aman di ruangan gelap saat mereka bersiap untuk kembali tidur.
Jika Mums menduga kecemasan atau stres adalah penyebab mimpi buruk tersebut, cobalah berbicara dengan anak tentang apa yang mungkin mengganggunya pada siang hari.
Meskipun mimpi buruk bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tetapi jika anak sering mimpi buruk dan jadi takut untuk tidur, segera konsultasikan ke dokter anak. Mimpi buruk tersebut dapat menandakan adanya masalah emosional atau peristiwa traumatis yang mungkin terjadi dan perlu ditangani.
Referensi
Nemours Foundation. Nightmares
Sleep Advisor. 13 Tips To Ease a Nightmare in Toddlers
What to Expect. Toddler Nightmares
-
# Tidur
-
# Mimpi Buruk
-
# TBN 3 Tahun
-
# Bayi & Balita
-
# TBN Psikologi