Tami Wulandari Nasution
10 Agustus 2019
pexels.com

Obat yang Aman untuk Solusi Muntah pada Bayi

Mual dan muntah adalah kondisi yang umum dialami oleh bayi. Dalam kebanyakan kasus, masalah ini akan berhenti dengan sendirinya. Namun saat si Kecil mual dan muntah, beberapa Mums pastinya khawatir. Jika si Kecil mengalami kondisi tersebut, apakah obat mual muntah yang aman untuk bayi?

 

Muntah sebenarnya adalah cara untuk menyingkirkan zat-zat yang berpotensi berbahaya bagi tubuh. Sedangkan mual biasanya terjadi sebelum muntah. Kendati demikian, muntah tidak selalu didahului dengan rasa mual. 

 

Baca juga: Morning Sickness atau Mual saat Hamil Itu Wajar Kok

 

 

Penyebab Mual dan Muntah pada Bayi

Mual dan muntah bisa disebabkan oleh berbagai hal. Karena bayi belum bisa berbicara, sulit untuk mengetahui apakah ia mual dan muntah disebabkan asam lambung yang naik atau hal lain. Di sinilah dokter berperan untuk mencari tahu penyebab mual dan muntah, serta penanganan yang dibutuhkan. 

 

Pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan, muntah yang parah dapat menunjukkan kondisi serius dan membutuhkan pemeriksaan dokter lebih lanjut. Penyebab muntah-muntah parah pada bayi adalah penyumbatan lambung (stenosis pilorik) atau penyumbatan usus (obstruksi usus). 

 

Selain itu, muntah juga dapat disebabkan oleh infeksi usus atau infeksi pada bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, jika suhu tubuh bayi mencapai 38℃ atau lebih tinggi lagi, harus segera mengunjungi rumah sakit terdekat atau ke dokter. 

 

Sementara, penyebab muntah yang paling umum pada bayi di atas 3 bulan ialah infeksi saluran pencernaan (infeksi lambung atau usus), yang disebabkan oleh virus. Muntah yang disebabkan oleh gastroenteritis biasanya terjadi secara tiba-tiba dan sembuh dengan cepat dalam kurun waktu 24-48 jam. 

 

Tanda lain dari gastroenteritis ialah mual, demam, ataupun diare. Gastroenteritis dapat dialami oleh si Kecil setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus atau memasukkan benda yang terpapar virus ke dalam mulut. Menjaga kebersihan adalah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi. 

 

Baca juga: Tips Mengatasi Mual dan Muntah Berlebihan pada Ibu Hamil

 

 

Mengatasi Mual dan Muntah pada Bayi

Dalam kebanyakan kasus, mual dan muntah pada bayi akan berhenti tanpa perawatan medis khusus. Namun ketika bayi atau si Kecil mual dan muntah, pastikan ia dalam posisi tengkurap untuk mencegah muntah terhirup ke dalam pernapasannya. 

 

Muntah pada bayi merupakan kejadian yang tidak bisa dianggap sepele. Bila berlanjut, akan menyebabkan dehidrasi akut. Selain itu, selama 24 jam pertama mengalami mual dan muntah, jauhkan anak dari makanan padat dan dorong ia mengonsumsi larutan elektrolit, seperti pedialyte.

 

Jika si Kecil masih menyusu, ia harus tetap disusui, kecuali dokter menyarankan hal yang sebaliknya. Larutan elektrolit biasanya tidak diperlukan pada bayi yang menyusu karena ASI lebih mudah dicerna.

 

Namun kalau bayi minum susu formula, berikan 2 sendok teh atau 10 ml pedialyte setiap 15-20 menit untuk mencegah dehidrasi. Jika muntah setelah minum, tunggu 30 menit dan coba lagi. Jika kondisi lebih membaik, lanjutkan pemberian susu formula untuk si Kecil setelah 8 jam tanpa muntah.

 

 

Apakah Obat Mual Muntah yang Aman untuk Bayi?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, muntah pada bayi tidak bisa dianggap sepele karena jika berlanjut akan menyebabkan dehidrasi. Obat untuk mengurangi mual muntah atau yang disebut antiemetik mungkin disarankan oleh dokter demi mengurangi risiko dehidrasi dan muntah yang berulang pada si Kecil. 

 

Mums disarankan untuk memilih obat muntah yang aman bagi bayi, sehingga terrhindar dari efek samping tertentu. Sebelum memberikan obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter ataupun apoteker, ya!

 

Jadi, Mums perlu mengingat bahwa pemilihan obat mual dan muntah yang aman untuk bayi sangat diperlukan agar ia aman dari efek samping. (AS)




 

Sumber:

Healthy Children. 2017. Treating Vomiting.

  • # Obat muntah
  • # Mual
  • # TBNBulan2
  • # TBNBulan6
  • # Muntah