Yovita Diane Titiesari
29 Januari 2018
pexels.com

Obat Kontrasepsi Oral Bikin Gendut? Cek Fakta-faktanya di Sini!

Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menginterferensi proses ovulasi, fertilisasi, dan implantasi. Ada banyak metode kontrasepsi yang dapat dipilih, salah satunya adalah penggunaan obat kontrasepsi oral atau yang biasa disebut pil KB oleh masyarakat luas.

 

Obat kontrasepsi oral mengandung hormon yang berperan dalam mengatur terjadinya proses konsepsi. Secara garis besar, ada dua jenis obat kontrasepsi oral. Yang pertama adalah kombinasi antara hormon estrogen dan progestin, dan yang kedua berisi hormon progestin saja.

 

Obat kontrasepsi oral diminum setiap hari, yang satu siklus terdiri dari 28 hari. Ada pula obat yang diminum selama 21 hari, kemudian berhenti selama 7 hari. Hal itu tergantung dari jenis obat yang digunakan.

Baca juga: Ayo Kenalan dengan Jenis-jenis Kontrasepsi Hormonal!

 

Berbicara tentang obat kontrasepsi oral, sebagai apoteker saya sering mendengar hal-hal terkait obat ini dari pasien yang datang untuk menebus obat. Sebagian adalah fakta, tetapi sebagian lagi hanyalah mitos belaka! Berikut adalah beberapa mitos dan fakta terkait obat kontrasepsi oral. Yuk, disimak!

 

Mitos: Pil KB bikin gendut

"Saya enggak mau pakai pil KB, nanti saya jadi gendut!"

 

Demikianlah yang sering saya dengar dari teman atau kolega saya saat kami membicarakan tentang pilihan kontrasepsi. Ya, kontrasepsi oral dengan pil terkadang bukan menjadi pilihan banyak wanita, karena diduga mempunyai tendensi untuk meningkatkan bobot badan.

 

Suatu review yang mengambil data dari 49 studi tentang penggunaan pil kontrasepsi hormonal menunjukkan, tidak ada kaitan yang signifikan antara penggunaan pil kontrasepsi hormonal dengan peningkatan bobot badan. Baik itu pil berisi kombinasi estrogen-progestin maupun yang berisi progestin saja.

 

Mitos ini mungkin muncul, karena pada tahun 1960-an saat pil KB pertama kali diperkenalkan di pasaran, komposisinya adalah estrogen dan progesteron dalam jumlah yang cukup tinggi. Estrogen pada dosis yang cukup tinggi memang dapat menyebabkan peningkatan bobot badan. Estrogen bersifat meretensi alias menahan air, serta dapat pula meningkatkan nafsu makan.

Baca juga: 3 Kontrasepsi Setelah Melahirkan

 

Namun, pil KB yang beredar saat ini mengandung jumlah estrogen yang jauh lebih kecil dibanding pil KB di masa itu. Sehingga efek peningkatan bobot badannya pun minimal. Kalaupun terjadi peningkatan bobot badan pada penggunaan pil KB, hal itu lebih disebabkan oleh retensi air tadi, bukan karena adanya timbunan lemak. Efek ini biasanya akan menetap di 2 hingga 3 bulan pertama penggunaan, tetapi biasanya setelah itu efeknya akan mereda.

 

Mitos: Pil KB dapat mencegah penyakit menular seksual

Hal ini adalah hal yang salah kaprah. Pil kontrasepsi bertujuan untuk mencegah terjadinya pembuahan sel telur, tetapi tidak melindungi penggunaanya dari penyakit menular seksual, seperti herpes genital, sifilis, gonorrhoea, dan HIV/AIDS. Satu-satunya cara pencegahan penyakit menular seksual adalah menerapkan kehidupan seks yang sehat, yaitu tidak bergonta-ganti pasangan.

 

Fakta: Pil KB harus diminum di jam yang sama setiap hari

Rutin mengonsumsi pil kontrasepsi adalah kunci keberhasilan perencanaan kehamilan dengan cara ini. Biasanya, dianjurkan untuk mengonsumsi pil kontrasepsi saat bangun pagi atau sebelum tidur malam, agar lebih mudah mengingat dan tidak terlewat jadwalnya. Namun, jika Kamu punya pilihan waktu sendiri yang menurutmu paling cocok dengan jadwal harian dan mampu meminimalisasikan risiko lupa minum obat, then go ahead!

Fakta: Lupa minum pil KB dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan

Pil kontrasepsi mampu mencegah kehamilan dengan efektivitas hingga 99 persen jika diminum sesuai jadwal. Lupa minum pil kontrasepsi sesuai jadwal tentu akan meningkatkan risiko terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Lalu bagaimana jika lupa minum obat? Jawabannya tergantung pada jenis pil kontrasepsi yang dikonsumsi.

 

Jika yang digunakan adalah pil kombinasi estrogen-progestin, dan jika lupa minum hingga 48 jam dari jadwal seharusnya, maka segera minum obat yang lupa diminum, meskipun itu artinya Kamu harus minum 2 pil sekaligus dalam sehari.

 

Namun jika lupa minum lebih dari 48 jam alias sudah ada 2 pil yang terlewat, segera minum pil terdekat yang terlewat dan abaikan pil hari sebelumnya. Pada kasus ini, sebaiknya hindari dahulu hubungan seksual atau gunakan kontrasepsi tambahan misalnya kondom, hingga jadwal minum obat sudah rutin kembali untuk 7 hari berturut-turut.

 

Jika pil kontrasepsi yang digunakan adalah pil berisi progestin saja, maka minumlah pil sesuai dengan jadwalnya dan hindari hubungan seksual selama 2 hari ke depan, atau gunakan kontrasepsi tambahan seperti kondom.

 

Mitos: Penggunaan pil kontrasepsi dapat menurunkan gairah seksual

Banyak wanita yang tidak menjadikan kontrasepsi oral sebagai pilihan, karena dianggap dapat menurunkan libido alias gairah seksual. Namun, ternyata dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, belum didapatkan hubungan yang pasti antara kedua hal ini. Jadi, bisa dikatakan sejauh ini penggunaan pil kontrasepsi tidak secara langsung memengaruhi libido. Faktor-faktor lain seperti stres atau kecemasan harus diperhatikan pula jika terjadi penurunan gairah seksual.

 

Mitos: Pil kontrasepsi menyebabkan sulit hamil di kemudian hari

Hingga saat ini, tidak ada pembuktian secara ilmiah yang mengatakan bahwa wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi hormonal akan susah hamil kembali setelah ia berhenti mengonsumsi pil kontrasepsi hormonal tersebut. Peluang untuk hamil kembali sama mudahnya antara wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi hormonal dengan yang menggunakan metode kontrasepsi lainnya.

 

Nah Gengs, itu dia beberapa mitos dan fakta terkait obat kontrasepsi oral. Apakah Kamu pernah mendengar mengenai hal-hal tersebut? Semoga dengan ini Kamu menjadi lebih tercerahkan, ya! Ingat, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter atau bidan mengenai pemilihan metode kontrasepsi. Karena satu metode yang cocok untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lainnya! Salam sehat!

 

  • # Kehamilan
  • # Wanita
  • # Kontrasepsi
  • # Keluarga Berencana