Mums, Lakukan Hal Ini Jika Bayi Sering Gumoh
Tahukah Mums, 70% bayi di bawah usia 3 bulan akan gumoh sekitar tiga kali dalam sehari. Hal ini sebagai bukti bahwa gumoh pada bayi merupakan hal biasa. Bahkan gumoh hingga 10-12 kali dalam sehari pun masih dianggap wajar.
Jadi Mums tidak perlu khawatir bila bayi sering gumoh, terutama setelah menyusu. Namun ada beberapa hal yang bisa Mums lakukan untuk mengurangi atau mencegah gumoh berlebihan pada si Kecil.
Lakukan ini Jika Bayi Sering Gumoh
Walaupun sebagai sesuatu yang normal, gumoh pada bayi apalagi jika terjadi cukup sering tentu saja membuat Mums khawatir terjadi sesuatu yang serius. Pada bayi baru lahir, sistem pencernaannya masih berkembang sehingga membuatnya lebih sering gumoh di awal-awal kelahirannya.
Selain itu, terlalu banyak menyusu juga bisa memicu gumoh. Termasuk ketika bayi menelan udara saat menyusu. Namun apa pun pemicunya, berikut ini beberapa hal yang bisa Mums lakukan untuk mengurangi frekuensi gumoh pada bayi :
1. Hindari menyusui berlebihan
Perut yang terlalu penuh adalah penyebab utama terjadinya refluks pada bayi. Karena itu untuk mencegahnya, pastikan kenali tanda bayi kenyang, meski ia masih terus saja menyusu. Walaupun belum menyusu di kedua payudara secara seimbang.
Para ahli merekomendasikan memberi jeda minimal 2 jam antar waktu pemberian ASI, dan 2,5 jam untuk susu formula di masa MPASI nya.
2. Sendawakan bayi
Sesaat setelah menyusi, sendawakan bayi untuk membuang udara yang masuk ke dalam tubuhnya. Menelan udara saat menyusu akan menciptakan gelembung gas yang bisa membawa susu ikut keluar saat bersendawa. Pastikan posisi pelekatan benar dalam sendawakan bayi.
3. Gunakan botol susu yang benar
Jika harus menggunakan ASI melalui botol susu karena masa cuti melahirkan sudah habis, pastikan gunakan botol susu yang tepat terutama bagian dot-nya. Gunakan botol susu khusus dengan lubang dot sesuai usia bayi. Sebab aliran yang terlalu cepat bisa membuat bayi menelan lebih banyak udara yang jadi pemicu gumoh.
4. Atur posisi menyusui
Jika Mums memiliki aliran ASI yang cukup deras, siasati dengan menyusui sambil sedikit merebah agar aliran ASI melawan grafitasi sehingga mengurangi intensitas alirannya. Selain itu Mums juga bisa mempompa ASI terlebih dahulu sebelum menyusui secara langsung.
5. Tegakkan posisi bayi setelah menyusu
Sama seperti poin sebelumnya, gravitasi membantu isi lambung tetap berada di tempatnya. Posisi sekitar sudut 30 derajat saat menyusu dan tetap tegas selama minial 20 menit setelah menyusu, dapat mengurangi intensitas gumoh pada bayi.
6. Ciptakan suasana yang tenang
Menyusui dalam kondisi tenang membuat bayi lebih nyaman dan rileks. Caranya, minimalkan gangguan, suara bising, maupun cahaya yang terlampau terang. Termasuk hindari mengayun atau bermain aktif sesaat setelah bayi menyusu. Biarkan dia tetap tenang hingga sesaat setelah menyusu.
Gumoh Berlebihan, Hubungi Dokter
Walaupun gumoh pada bayi merupakan hal biasa, namun ada beberapa kondisi yang tidak biasa di mana Mums mesti segera berkonsultasi ke dokter bila terjadi sesuatu yang serius dari bayi yang sering gumoh.
Jangan tunda untuk segera menghubungi dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat pada bayi yang sering gumoh. Berikut ini kondisi yang membuat Mums harus segera menghubungi dokter bila si Kecil gumoh :
1. Gumoh terus menerus lebih dari 24 jam.
2. Warna cairan gumoh tidak normal
3. Bayi tampak kesakitan dan tidak bisa ditenangkan.
4. Tidak bisa mempertahankan susu dalam tubuh dan menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
5. Mengalami penurunan berat badan, bukannya naik sesuai usia perkembangannya.
6. Gumoh terlalu sering atau dalam jumlah yang banyak.
Mums, itulah 6 kondisi ini menjadi indikasi atau sinyal bahwa ada sesuatu yang serius yang dialami si Kecil terkait gumoh yang dialaminya. Sehingga Mums harus segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat sebelum terlambat.
Untuk memudahkan Mums dalam mengasuh si Kecil yang baru lahir, Mums bisa mendapatkan berbagai artikel menarik di aplikasi Teman Bumil dan dapatkan kesempatan berkonsultasi dengan para pakar di sini.
Referensi :
Parents. problems/spit-up-faqs
-
# Bayi Baru Lahir
-
# Perawatan Bayi Baru Lahir
-
# Bayi