Mood Naik Turun Sejak Hamil, Apakah Wajar?

Ibu hamil tidak hanya merasakan perubahan fisik, namun juga perubahan emosi atau suasana hati. Jika Mums mengalaminya, maka Mums tidak sendirian. Perubahan suasana hati selama kehamilan adalah hal yang umum.  Di stu sisi Mums mungkin merasa senang akan kehamilan, tetapi juga bisa merasa stres atau kewalahan. Kekhawatiran yang terus-menerus berkontribusi pada perubahan suasana hati.

Namun, perubahan mood yang ekstrem bisa mengarah pada gejala depresi. Tentu saja ini harus dicegah karena dapat mengarah pada perilaku yang membahayakan ibu hamil dan juga janinnya.

Baca juga: Dampak Sering Menangis Saat Hamil, Bayi Lahir Prematur

Penyebab perubahan emosi saat hamil

Kehamilan adalah peristiwa yang mengubah hidup, penuh dengan perubahan fisik dan emosional. Memahami perubahan ini akan membantu seorang wanita memiliki pengalaman yang positif. 

Perubahan suasana hati selama kehamilan dapat disebabkan oleh stres fisik, kelelahan, perubahan metabolisme, atau oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron. Perubahan signifikan pada kadar hormon dapat memengaruhi kadar neurotransmiter, yaitu zat kimia otak yang mengatur suasana hati. 

Perubahan suasana hati umumnya terjadi pada trimester pertama, antara minggu ke-6 hingga ke-10, dan kembali terjadi pada trimester ketiga saat tubuh ibu hamil bersiap untuk melahirkan.

Bagaimana cara mengatasi perubahan suasana hati saat hamil?

Coba ingatkan diri bahwa gejolak emosi adalah hal yang wajar saat ini. Namun, melakukan upaya sadar untuk merawat diri sendiri dapat membantu tetap tenang selama masa-masa sulit.

1. Santai saja

Naluri untuk mempersiapkan diri sebagai ibu mungkin mengkuat, tetapi tahan keinginan untuk menyelesaikan sebanyak mungkin pekerjaan rumah sebelum bayi lahir. Mums mungkin berpikir perlu merapikan semua lemari atau bekerja lembur sebelum cuti hamil – tetapi  tidak perlu melakukan semuanya sendiri. Jadikan diri sendiri prioritas utama. Lagipula, merawat diri sendiri adalah bagian penting dalam perawatan bayi.

2. Jalin ikatan dengan orang-orang terkasih

Cobalah untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama suami, dan jika memungkinkan pergilah berbulan madu. Perkuat hubungan agar dapat benar-benar saling mendukung setelah bayi lahir nanti.

3. Perbanyak me time

 Jalan-jalan sendirian, tidur siang yang lama, pijat, atau menonton film tanpa ada yang mengganggu, atau apa pun yang membuat Mums merasa rileks. Lakukan.

3. Bicarakan

Ungkapkan kekhawatiran Mums tentang masa depan dengan teman yang pengertian, ibu hamil lainnya, atau terapis. Mengungkapkan kekhawatiran Mums dengan hanya bercerita seringkali lebih efektif membantu mengatasi kecemasan atau menjadi jalan untuk sebuah solusi.