Ella Nurlaila
19 Juni 2025
Shutterstock

Mengenal Penyakit Kencing Nanah: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Urin yang sehat memiliki warna khas kuning bening, tidak keruh apalagi berwarna pekat seperti nanah. Jika yang keluar adalah nanah, inilah yang disebut dengan gonorrhea atau kencing nanah. Kondisi ini tentu sangat membahayakan, artinya ada sesuatu yang serius dalam organ reproduksi.


Sebagai salah satu jenis penyakit infeksi menular seksual (IMS), kencing nanah sering dialami oleh mereka yang kerap berganti pasangan. Maupun yang tidak menggunakan alat pengaman saat berhubungan intim. Untuk mengenali lebih jauh penyakit kencing nanah, simak penjelasannya berikut ini. 

Baca juga: Ibu Hamil Kena Penyakit Menular Seksual, Kenali Gejala dan Dampaknya


Pemeriksaan Kencing Nanah 


Untuk mengetahui seseorang mengidap kencing nanah, sejumlah pemeriksaan medis perlu dilakukan. Dengan menggunakan tes urin yang mampu mengidentifikasi bakterei di uretra. Dalam hal ini tim medis akan menganalisis sampel yang bisa diambil dari tes urin maupun swab pada area yang terdampak. 


Swab tersebut dilakukan dari tenggorokan, uretra, vagina, atau rektum yang dapat mengumpulkan bakteri yang kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. 


Selain untuk memeriksa gonore, tim medis juga mungkin akan merekomendasikan tes untuk penyakit IMS lain. Sebab sering kali kencing nanah ini akan meningkatkan risiko terkena IMS lainnya. Khususnya clamidia yang sering muncul bersamaan dengan gonore. 


Penyebab Kencing Nanah 


Penyebab kencing nanah adalah infeksi bakteri “Neisseria Gonorrhoeae.” Gonore atau kencing nanah dapat memengaruhi siapa saja, terlepas dari usia, jenis kelamin, maupun anatomi tubuh, tetapi paling umum terjadi pada remaja dan dewasa muda berusia 15-24 tahun. 


Jika Mums meras mungkin terkena gonore atau pasangan seksual yang menerima hasil tes positif. Mums perlu mendapatkan diagnosis dan pengobatan dari tenaga kesehatan profesional. Jika pernah mengalami gonore sebelumnya, risiko terinfeksi berulang akan lebih tinggi. Kencing nanah yang tidak diobati juga bisa meningkatkan risiko terkena IMS lainnya. Selain itu, penularan kencing nanah bisa terjadi dari ibu ke bayi saat proses persalinan. 


Gejala Kencing Nanah 


Kencing nanah tidak selalu memiliki gejala khas, bahkan ada yang tanpa gejala atau asimtomatik. Pada pria, gejala kencing nanah bisa muncul 2-30 hari setelah terpapar. Namun bisa juga muncul beberapa minggu kemudian atau tidak sama sekali. Gejalanya seperti : 

  • Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil 

  • Keluarnya cairan kental seperti nanah berwarna kuning, krem, putih, atau kehijauan, dari penis.

  • Terjadi pembengkakan atau perubahan warna di ujung penis disertai rasa nyeri. 

  • Gatal atau nyeri di anus.

  • Perdarahan atau cairan dari rektum 

  • Nyeri saat buang air besar. 


  • Sementara itu, pada wanita kencing nanah sering kali tidak menimbulkan gejala. Kalaupun muncul, gejalanya biasanya bersifat ringan dan mirip dengan infeksi jamur atau bakteri lainnya. Gejala kencing nanah pada wanita biasanya meliputi : 

    • Keputihan encer, kental, atau kehijauan 

  • Sering buang air kecil disertai nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil

  • Menstruasi lebih berat atau ada bercak di luar jadwal menstruasi 

  • Gatal atau nyeri di anus

  • Pendarahan atau cairan dari rektum

  • Nyeri saat buang air besar


  • Uniknya, gejala kencing nanah tidak hanya muncul pada area genital, melainkan juga di area mulut dan tenggorokan. Gonore oral ini biasanya tanpa gejala, tapi bisa menimbulkan kondisi seperti sakit tenggorokan terus menerus, peradangan di tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. 


    Pengobatan Kencing Nanah 

    Ketika kencing nanah terdiagnosis, maka segera lakukan pengobatan secara tuntan. Prosedur pengobatan yang dianjurkan adalah dengan suntikan ceftriaxone tunggal, biasanya dilakukan di bokong. Dan jika dicurigai juga terinfeksi clamida, dokter akan meresepkan obat-obatan khususu yang terbukti efektif dan aman dalam mengatasi kencing nanah ini. 


    Selain terapi obat, pasien kencing nanah tidak dianjurkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari setelah menyelesaikan pengobatannya. Hal ini untuk memastikan bahwa hasil pengobatan efektif dan infeksi benar-benar telah tuntas. 


    Jika gejala tidak hilang setelah beberapa hari, segera hubungi dokter atau klinik terdekat untuk melakukan pemeriksaan ulang. 


    Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah kencing nanah. Langkah pencegahan kencing nanah yang bisa dilakukan, seperti hindari hubungan seksual, gunakan kondom atau pengaman setiap kali berhubungan seks baik vaginal, anal, maupun oral. Dan komunikasi dengan pasangan bla terkena IMS. Jangan lupa lakukan pemeriksaan IMS secara rutin terutama bila memiliki faktor risiko, dan jika pasangan menunjukkan gejala, dorong untuk melakukan tes dan hindari hubungan seksual sampai hasilnya negatif. 


    Mums, itulah informasi seputar kencing nanah yang perlu diketahui. Hubungan seksual yang sehat dan aman adalah kunci menghindari terjadinya kencing nanah. Jika mendapatkan gejala, seringan apa pun segera periksakan diri ke dokter. Untuk memudahkan Mums berkonsultasi, bisa dilakukan via online di aplikasi Teman Bumil dengan para pakar yang kompeten di bidangnya. 


    Referensi : 

    Healthline. gonorrhea

    • # Kencing Nanah / Gonorrhoea
    • # Penyakit menular seksual
    • # Saluran Kencing