sanita dec
27 Juli 2023
Pexels

Mengenal Kehamilan Ektopik atau Hamil di Luar Kandungan

Ketika sel telur telah dibuahi, normalnya ia akan menempel pada lapisan rahim. Hal ini berbeda pada kehamilan ektopik dimana sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rongga utama rahim. Menurut Mayoclinic, kehamilan ektopik sering terjadi di tuba falopi, yang membawa sel telur dari ovarium ke rahim. Kehamilan ektopik  juga dapat terjadi terjadi di area tubuh lain, seperti rongga perut, bahkan bagian bawah rahim (serviks) yang terhubung ke vagina.

 

Mengenal Kehamilan Ektopik

Berikut hal yang perlu Mums tahu seputar kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan:

 

Apakah kehamilan ektopik berbahaya?

Janin tidak dapat berkembang normal pada kehamilan ektopik tidak dapat berjalan normal, bahkan dapat mengancam jiwa Mums. Jaringan yang tumbuh ini dapat menyebabkan perdarahan yang berbahaya jika tidak ditangani.

 

Penyebab terjadinya kehamilan ektopik

Tidak ada penyebab yang jelas, namun ada beberapa kondisi yang selalu dikaitkan dengan kehamilan ektopik. Kondisi tersebut antara lain, faktor hormonal, kelainan genetik, inflamasi atau infeksi, cacat lahir hingga kondisi medis yang memengaruhi bentuk dan kondisi saluran tuba.

 

Gejala yang terlihat pada kehamilan ektopik

Bagi sebagian perempuan yang mengalami kehamilan ektopik, tidak ada gejala yang khas. Mereka mengalami gejala awal kehamilan yang umum seperti terlambat haid, mual, dan nyeri pada payudara. Saat tes kehamilan dilakukan, hasilnya akan positif namun kehamilan tersebut tidak berkembang.

 

Ketika sel telur yang dibuahi berkembang di tempat yang tidak seharusnya, gejala kehamilan ektopik akan lebih terlihat.

 

  1. Nyeri pada panggul dan perdarahan vagina ringan
  2. Gelombang rasa sakit yang tajam di perut, panggul, bahu, atau leher
  3. Sakit parah yang terjadi di satu sisi perut
  4. Pusing atau pingsan
  5. Tekanan rektal

 

Gejala spesifik akan tergantung pada dimana darah terkumpul dan saraf bagian mana yang teriritasi. Jika darah bocor dari tuba falopi, mungkin Mums merasaskan nyeri pada bahu atau keinginan buang air besar.

 

Ketika sel telur yang telah dibuahi terus berkembang di dalam tuba falopi, risikonya tuba falopi dapat pecah. Pendarahan hebat di dalam perut kemungkinan besar terjadi. Waspadalah, hal ini dapat mengancam jiwa. Mums mungkin akan mengalami sakit kepala ringan, syok, atau pingsan.

 

Cara mendiagnosis kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik tidak dapat didiagnosis dari pemeriksaan fisik. Mums dapat melakukan USG transvaginal agar dokter dapat melihat apakah ada kantung kehamilan di dalam rahim. Jika perlu Mums juga dapat melakukan tes darah untuk menentukan kadar hCG dan progesteron. Jika kadar hormon ini menurun atau tetap sama selama beberapa hari dan kantung kehamilan tidak ada dalam USG, kemungkinan Mums mengalami kehamilan ektopik.

 

Penanganan kehamilan ektopik

Pada kehamilan ektopik embrio tidak akan dapat berkembang hingga cukup bulan. Penting untuk mengeluarkan embrio sesegera mungkin untuk kesehatan Ibu dan kesuburan jangka panjang. Pilihan pengobatan bervariasi tergantung pada lokasi kehamilan ektopik dan perkembangannya.

 

Prosedur yang disarankan biasanya disebut laparotomi. Dokter akan memasukkan kamera kecil melalui sayatan kecil untuk memastikan mereka dapat melihat pekerjaan mereka. Dokter bedah kemudian mengangkat embrio dan memperbaiki kerusakan pada tuba falopi.

 

Mengurangi risiko kehamilan ektopik

Meski tidak bisa dicegah, setidaknya Mums dapat meminimalisasi risiko mengalami kehamilan ektopik. Pertama, cegah infeksi menular seksual dengan menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasanganI. Pencegahan infeksi menular seksual dan dapat mengurangi risiko penyakit radang panggul. Kedua, jangan merokok. Jika Mums seorang perokok, berhentilah sebelum mencoba program hamil. Ketiga, lakukan pemeriksaan rutin ginekologi rutin dan pemeriksaan STD reguler.

 

Referensi:

  • # Kehamilan Ektopik (Hamil di Luar Rahim)
  • # Kehamilan Ektopik
  • # TBTrimester1
  • # TB Kesehatan
  • # TBMinggu9