Bernadette Andika Gitawardani
17 Juli 2020
unsplash.com

Jantung Berdebar saat Hamil, Apakah Normal?

Saat hamil, volume darah dalam tubuh akan meningkat. Hal ini akan membuat jantung bekerja lebih keras untuk menjaga sirkulasi darah tetap berjalan dengan baik. Peningkatan kinerja jantung menimbulkan denyut yang semakin cepat, sehingga Mums mungkin akan sering merasakan debaran yang tidak terkontrol. Untuk lebih jelasnya mengenai penyebab jantung berdebar saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya, yuk simak ulasannya berikut ini.

 

Apakah Normal Detak Jantung Meningkat saat Hamil?

Dalam kebanyakan kasus, peningkatan denyut jantung hingga 100 bpm adalah kondisi yang normal. Sedangkan, pada ibu hamil peningkatan denyut jantung bisa bertambah sekitar 25%. Menurut American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), peningkatan denyut jantung pada ibu hamil yang terbilang aman adalah tidak melebihi 140 bpm.

 

Kondisi peningkatan detak jantung ini disebut sebagai takikardia dan sangat umum selama kehamilan. Saat hamil, tubuh tak hanya memberikan asupan nutrisi dan oksigen pada Mums, namun juga untuk janin. Hal ini membuat kerja jantung meningkat untuk memompa lebih banyak darah guna mengedarkan kebutuhan tersebut.

 

Baca juga: Kasus Serangan Jantung pada Wanita Hamil Semakin Meningkat
 

Penyebab Jantung Berdebar saat Hamil

Selain faktor fisiologis, terdapat beberapa faktor lain yang mungkin menjadi penyebab jantung berdebar saat hamil, di antaranya:

 

1. Perubahan aliran jantung dan darah

Rahim membutuhkan lebih banyak darah untuk memasok oksigen dan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Akibatnya, jantung akan memompa sekitar 30-50% lebih banyak darah daripada biasanya.

 

Oleh karena itu, detak jantung normal yang berkisar antara 60-80 bpm akan meningkat 10-20 bpm lebih tinggi selama kehamilan. Peningkatan ini akan mencapai maksimum sekitar trimester ketiga kehamilan.

 

2. Kecemasan

Sangat wajar jika Mums mengkhawatirkan kondisi Mums dan juga si Kecil di dalam kandungan. Kecemasan ini bisa memicu peningkatan detak jantung.

 

3. Perubahan ukuran uterus

Seiring pertambahan usia kehamilan, ukuran uterus akan semakin besar untuk menyediakan ruang agar bayi bisa bertumbuh. Hal ini juga membutuhkan lebih banyak pasokan darah sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke bagian rahim, sehingga detak jantung akan meningkat.

 

4. Perubahan payudara

Kelenjar susu mulai berfungsi saat Mums masih hamil guna mempersiapkan tubuh Mums untuk menyusui. Saat payudara mengembang dan jaringan membesar, aliran darah juga akan meningkat, yang berarti jantung harus memompa lebih banyak darah dari biasanya.

 

5. Kondisi medis lain

Gangguan tiroid, anemia, preeklampsia, dan masalah jantung seperti penyakit jantung koroner dan hipertensi juga dapat merangsang detak jantung meningkat selama kehamilan.

 

6. Efek kehamilan lain

Peningkatan berat badan, perubahan hormon, dan efek samping dari obat dapat menyebabkan ketegangan pada sistem peredaran darah sehingg menyebabkan peningkatan denyut jantung.

 

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi saat Hamil Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
 

Gejala Lain yang Menyertai

Detak jantung yang meningkat selama kehamilan biasanya akan disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas, pusing atau pingsan. Apabila kondisi ini terjadi, segera hubungi dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

 

Apakah Jantung Berdebar Saat Hamil Berbahaya bagi Janin?

Sebagian besar kondisi peningkatan detak jantung saat hamil merupakan tanda kehamilan yang sehat. Ini menunjukkan bahwa tubuh Mums bekerja dengan benar untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk berkembang. Selama tidak ada gejala berbahaya lain yang tidak menyertai, Mums tidak perlu khawatir.

 

Apa yang Perlu Mums Lakukan Jika Jantung Berdebar Selama Hamil?

Meskipun jantung berdebar selama hamil adalah hal yang wajar, Mums mungkin akan tetap merasa tidak nyaman. Untuk membantu, berikut ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

- Cobalah tetap tenang dan hindari stres dengan sesekali mengonsumsi teh chamomile atau menghirup aromaterapi.

- Tidur cukup di malam hari secara teratur.

- Berlatih teknik relaksasi, seperti yoga, pernapasan dalam, dan meditasi.

- Minumlah air yang cukup agar tetap terhidrasi dengan baik.

 

Jantung yang berdebar saat hamil mungkin sering membuat Mums khawatir dan merasa tidak nyaman. Namun, ingatlah bahwa ini merupakan salah satu perubahan fisiologis yang normal selama fase kehamilan. Selama tidak ada gejala berbahaya lain yang menyertai, Mums tidak perlu stres, ya. (BAG)

 

 

Sumber:

 

 

  • # Kehamilan
  • # TBMinggu17
  • # TB Kesehatan
  • # Denyut jantung
  • # TBTrimester2