Menurut Studi, Perubahan Rutinitas Bisa Membuat Bahagia!

Bagi beberapa orang, menjalani rutinitas yang sama setiap harinya akan membuat mereka cepat bosan. Hal inilah yang mendorong para peneliti dari Amerika Serikat untuk mencari tahu apakah perubahan rutinitas bisa membuat seseorang bahagia atau tidak. Nah, dari studi tersebut, ternyata perubahan rutinitas bisa membuat bahagia lho, Gengs. 

 

Benarkah Perubahan Rutinitas Bisa Membuat Bahagia?

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Neuroscience, ada hubungan antara lingkungan fisik dengan kebahagiaan. “Studi kami menunjukkan bahwa pengalaman baru dalam rutinitas harian memiliki hubungan yang positif dengan emosi,” ungkap salah satu peneliti, Aaron Heller, Ph.D yang merupakan asisten profesor psikologi di University of Wisconsin, Amerika Serikat.

 

Menurut Aaron, kita akan merasa lebih bahagia saat melakukan berbagai aktivitas harian karena kita cenderung mencari pengalaman baru sehingga membuat suasana hati menjadi lebih positif. Para peneliti melacak GPS peserta penelitian dalam waktu 3-4 bulan dan diminta melaporkan lokasi, kegiatan mereka maupun emosi positif atau negatif yang dirasakan sepanjang waktu melalui pesan teks. 

 

Baca juga: Bersiap dengan New Normal Life, Apa Saja yang Berubah?

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang melakukan berbagai aktivitas atau rutinitas harian merasakan emosi yang positif, seperti penuh perhatian, bersemangat, bahagia, kuat, dan/atau santai. Selain itu, para peneliti juga melakukan pemindaian otak (MRI khusus) pada peserta penelitian untuk mengetahui aktivitas pada otak. 

 

Hasilnya, mereka yang menjalani berbagai aktivitas atau mengalami perubahan rutinitas menjadi lebih beragam di lokasi yang berbeda-beda serta merasakan emosi yang positif menunjukkan aktivitas yang kuat pada otak, yaitu pada hippocampus dan striatum.

 

Hippocampus adalah area pada otak yang mengatur navigasi spasial, pembentukan memori, serta kebaruan terhadap lingkungan spasial. Sedangkan, striatum untuk mempelajari tindakan dan elemen apa dari lingkungan kita yang tergolong berharga atau positif. 

 

Meski begitu, studi tersebut tidak dilakukan saat pandemi coronavirus sehingga studi itu tidak bisa dijadikan acuan untuk kita saat ini. Hal ini karena selama melakukan physical distancing, kita harus menjaga batas jarak aman satu sama lain dan tetap berada di rumah saja dalam melakukan berbagai aktivitas. 

 

Baca juga: Lima Cara Hidup Bahagia Menurut Penelitian