Mau Jadi Ayah ASI yang Hebat? Berikut Caranya!
ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi hingga berusia sekitar 2 tahun atau lebih. ASI juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari penyakit dan infeksi. Menyusui juga bermanfaat bagi kesehatan pasangan Dads. Maka, Dads harus bisa menjadi ayah ASI yang baik.
Menyusui tidak selalu mudah dan singkat. Bagi orang tua baru, setiap sesi menyusui dapat berlangsung mulai dari 10 menit hingga lebih dari 1 jam. Sebagian besar bayi baru lahir menyusu 8 hingga 12 kali sehari. Tentu sangat melelahkan bagi Mums. Di sinilah peran suami sangat penting untuk membantu Mums melewati masa menyusui, terutama di hari-hari awal setelah bayi dilahirkan. Yuk, para Dads, belajar jadi ayah ASI yang hebat!
Tips Menjadi Ayah ASI
Menyusui di awal-awal setelah persalinan bisa jadi menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri pada puting. Ha ini karena pelekatan bayi belum benar. Nyeri puting bukanlah hal yang normal dan Mums perlu mendapatkan bantuan.
Dengan bantuan yang tepat, sebagian besar masalah menyusui dapat teratasi. Ketika wanita mendapatkan perawatan yang tepat dan didukung oleh keluarga dan teman-temannya, mereka merasa nyaman saat menyusui.
Apa yang bisa Dads lakukan untuk membantu Mums? Ada banyak hal yang dapat Dads lakukan untuk membantu mendukung pasangan Dads. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa dukungan aktif dapat meningkatkan kepercayaan diri istri tentang menyusui. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan durasi mereka menyusui.
1. Sering-sering menghabiskan waktu di rumah
Cobalah untuk berada di rumah sesering mungkin. Dads bisa membantu pekerjaan rumah dan memasak. Saat Mums menyusui, Dads dapat memberikan bantuan ekstra, misalnya memberinya bantal, pijatan, atau sesuatu yang dibutuhkan Mums. Menyusui juga akan membuat Mums lapar dan haus. Dads dapat membantu dengan mendorong Mums minum banyak air serta menyiapkan cemilan dan makanan sehat.
2. Menyusui dan keintiman
Bersabarlah jika Mums belum berminat berhubungan intim. Ia mungkin masih menikmati masa-masa menyusui, menggendong, dan menenangkan bayi. Dads bisa tetap melakukan aktivitas intim dengan Mums tanpa harus berhubungan intim, misalnya:
- Duduk dan mengobrol.
- Membantu menyiapkan makanan.
- Merawat anak-anak yang lain.
- Memberikan pijatan.
3. Menyusui di malam hari
Untuk aktivitas menyusui di malam hari, Dads dapat membawa bayi ke pelukan Mums. Setelah menyusui, Dads dapat:
- Menyendawakan bayi.
- Mengganti popoknya.
- Menidurkannya kembali.
4. Menghabiskan waktu dengan bayi
Jika belum waktunya menyusui, Dads dapat menikmati waktu bersama bayi sementara Mums tidur atau istirahat. Penting bagi bayi untuk belajar bahwa rasa cinta dan disayangi juga bisa didapatkan olehnya tidak hanya dari ibunya.
Lakukan ini bersama bayi:
- Mengganti popoknya.
- Bermain dengannya.
- Memandikannya.
- Memberinya pijatan.
- Memeluknya hingga tertidur.
Ambil kesempatan untuk menggendong bayi dengan gendongan atau sekadar memeluknya. Berpelukan dengan bayi dapat membantu menenangkan bayi dan membantu bonding atau menjalin ikatan.
Jika Pasangan Mengalami Masalah Menyusui
Jika Mums mengalami masalah menyusui, Dads bisa membantu mencari bantuan. Hampir semua masalah dapat diatasi dengan informasi dan dukungan yang tepat. Dads dapat mengatur kunjungan ke konsultan laktasi yang akan memberikan dukungan menyusui tambahan. Jika Mums masih merasa tidak dapat menyusui atau memilih untuk tidak menyusui, yakinkan ia bahwa tidak apa-apa. Ada cara lain untuk menyusui bayi selain DBF.
Dads memang tidak dapat menyusui bayi, tetapi sikap dan dukungan seorang suami sangat penting saat pasangan belajar cara menyusui. Dengan mempelajari cara menyusui, Dads dapat mendukung pasangan melalui masalah-masalah awal. (AS)
Referensi
-
# Menyusui
-
# Sakit Saat Menyusui
-
# TBN Menyusui
-
# TBN 0-6 Bulan
-
# TBN Parents Life
-
# Bayi & Balita