iera sipahutar
27 Desember 2022
freepik.com

Ini yang Harus Dilakukan saat Anak Tantrum di Tempat Ramai

Anak tantrum saja sudah membuat sakit kepala. Apalagi jika itu terjadi di tempat umum di hadapan pasang mata. Haruskah malu dan bertindak gegabah? Atau lawan rasa malu dan bertindak benar? Ini dia info selengkapnya.

 

Kenapa Anak Tantrum di Tempat Ramai?

Masih ingat enggak, sama kejadian Prince Louis, anak bungsu dari Pangeran William dan Putri Catherine Middleton ketika tantrum di depan jutaan mata? Ya, balita mana pun akan mengalami lonjakan emosi, terlepas dari bagaimana pun pola asuh orang tuanya.

 

Tantrum terjadi ketika seorang anak berusaha mendapatkan sesuatu yang dia inginkan atau butuhkan. Namun dengan keterbatasan kemampuan berkomunikasi yang ia punya, si Kecil justru akan mengalami ledakan emosi yang melibatkan teriakan dan tangisan. Dalam pemahaman si Kecil, ini merupakan cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaan atau mendapatkan apa yang diinginkan.

 

Nah, agar Mums dapat membantu si Kecil melewati fase ini, tentu terlebih dahulu perlu memahami mengapa ia mengamuk. Biasanya, ada beberapa alasan di balik amukan balita. Yang paling umum adalah:

 

  • Anak lapar

 

Ya, walaupun si Kecil terlihat tak berselera makan atau pilih-pilih makanan, ia nyatanya tetap merasa lapar, lho. Untuk mencegah ini, pastikan si Kecil makan sesuai jadwal dengan menu lengkap, bukan camilan, terutama ketika ia diajak bepergian.

 

 

  • Anak lelah

 

Saat balita merasa lelah, ia kesulitan mengomunikasikannya, sehingga menyebabkannya mengamuk. Tanda-tanda yang bisa Mums perhatikan jika si Kecil tantrum karena lelah, seperti ia bergerak lebih lamban atau terlihat lesu, mudah tersinggung, serta menolak untuk melakukan aktivitas apa pun.

 

 

  • Anak terlalu terstimulasi

 

Stimulasi berlebihan terjadi ketika anak-anak dibanjiri oleh lebih banyak pengalaman, sensasi, suara, cahaya, dan aktivitas. Semua hal yang datangnya sekaligus secara bersamaan ini, akhirnya membuat kewalahan, tidak dapat diatasi dengan baik, hingga akhirnya ia kelelahan.  Pada beberapa anak, stimulasi berlebihan ini bahkan akan membuatnya terlihat menutup mata atau telinga dengan tangan

 

Ia pun menjadi manja dan ingin selalu dekat dengan Mums setelah pertemuan keluarga di mana ia dipeluk oleh banyak orang dewasa. Atau, menjadi rewel dan semua serba salah ketika ia baru pulang dari pesta ulang tahun yang sangat ramai dengan banyak pilihan permainan. Jika hal ini terjadi, segeralah bawa ia pulang. Si Kecil menginginkan suasana yang tenang dan familiar agar bisa beristirahat.

 

 

  • Anak merasa frustrasi

 

Frustrasi juga menjadi alasan utama banyak balita mengamuk, lho. Ini bisa terjadi karena Mums menolak permintaannya. Dalam kasus ini, Mums dapat mengabaikan amukannya dan menunggu hingga si Kecil tenang. Dengan begitu, anak pun tak terbiasa menggunakan tantrum sebagai “senjata” untuk mendapatkan semua keinginannya.

 

 

  • Ingin diperhatikan

 

Alasan umum lainnya mengapa balita mengamuk adalah karena menginginkan perhatian orang tuanya. Si Kecil sebenarnya ingin digendong atau Mums berhenti sejenak dari kesibukan dan meluangkan waktu untuk memanjakannya. 

 

 

 

Baca juga: Duh, Si Kecil Kok Tidak Mau Mandi, Ya?

 

 

 

 

Strategi Menghadapinya

Terlepas dari upaya terbaik Mums untuk mencegah atau membantu anak agar tidak tantrum, suatu saat tetap saja bisa terjadi si Kecil mengamuk di tempat ramai. Tetap tenang dan berikut adalah beberapa hal yang dapat Mums lakukan:

 

 

  • Lakukan kontak mata

 

Cobalah untuk berlutut agar tubuh Mums sejajar dengan tubuhnya. Pandang mata si Kecil dan lihat kondisinya. Dengarkan apa yang coba ia sampaikan, biarkan ia menangis, dan tenangkan ia. Ingat, jaga intonasi suara Mums tetap tenang dan tak perlu terpancing emosi, karena di posisi ini tak ada yang menang atau kalah. Si Kecil justru sedang kesulitan berkomunikasi. Ia sebenarnya tak ingin mempermalukan atau menyulitkan Mums.

 

 

  • Peluklah

 

Saat tantrum, si Kecil merasakan beragam perasaan yang ia pun tak paham kenapa bisa terjadi dan bagaimana menyelesaikannya. Peluklah si Kecil dengan erat, tulus, dan hangat. Katakan bahwa Mums bersimpati dengan emosinya saat ini. Atau bahkan tanpa mengatakan apa-apa, pelukan hangat bisa sedikit meredakan tantrum si Kecil, lho.

 

 

  • Hindari berteriak

 

Tetap tenang di saat banyak mata melihat si Kecil mengamuk, bukanlah hal yang mudah. Namun perlu Mums tahu, membentak atau bahkan memukul anak, justru akan membuat situasi semakin kacau.  Ingat, anak akan meniru orang tuanya. Dengan begitu, si Kecil akan menganggap bahwa cara mengungkapkan kemarahan adalah dengan berteriak atau melakukan kekerasan.

 

Jadi, langsung fokuskan pikiran Mums bahwa anak yang sedang tantrum adalah karena merasa frustrasi atau sedih. Sehingga, cara untuk membantunya agar bisa tenang adalah dengan juga tetap tenang di tengah kekacauan.

 

 

 

 

 

  • Pindah tempat

 

 

Langkah lain yang bisa Mums lakukan adalah dengan memindahkan si Kecil ke mobil, toilet, atau tempat lain yang lebih tenang. Di area yang jauh lebih minim keramaian, Mums boleh saja membiarkan si Kecil meluapkan emosinya, sambil mencoba menenangkannya dengan cara mengelus lembut rambutnya, mengusap punggungnya, atau mengipasinya agar ia merasa lebih sejuk. Keuntungan lainnya, Mums bisa meminimalkan rasa malu karena tantrum tidak berlangsung terlalu lama ditonton banyak pasang mata.

 

 

  • Jangan khawatir tentang orang lain

 

Cobalah untuk tidak fokus pada orang lain. Sebagian besar orang yang melihat, umumnya akan bersimpati. Namun jika tidak, tak perlu dipedulikan juga. Mums tidak mengenal mereka dan mereka tidak mengenal Mums. Ambil napas dalam-dalam dan belajarlah untuk tidak terlalu memikirkan apa yang dipikirkan orang lain dan percayalah bahwa Mums sudah melakukan yang terbaik untuk menangani situasi ini.

 

Tentu saja, menghadapi anak tantrum tak akan bisa mudah. Selain cara di atas, Mums mungkin punya trik jitu lain yang bisa diaplikasikan seiring pengalaman Mums menghadapinya. Yang penting, hadapi semua dengan tenang dan tidak menggunakan kekerasan. (IS)

 

 

 

 

Referensi:

VeryWell Family. Overstimulation in Children

Parents. Temper Tantrums



  • # TBN Psikologi
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 3 Tahun