iera sipahutar
12 September 2019
wikimedia.org

Manfaat Leunca untuk Kecantikan

Jika kamu penyuka lalapan atau masakan khas Jawa Barat, tentu tak asing lagi dengan leunca. Buah bulat-bulat kecil ini memang enak disantap langsung atau diolah menjadi pemanis untuk aneka variasi sambal.

 

Namun, bukan orang Indonesia namanya jika tak kreatif. Selain sebagai bahan makanan, manfaat leunca untuk kecantikan pun ada, lho. Bagi Kamu penyuka perawatan kulit berbasis alami, baca sampai habis, ya.

 

Sejarah di Balik Manfaat Leunca untuk Kecantikan

Seperti umumnya tanaman herba lainnya, leunca punya banyak nama lain. Nama ilmiah leunca adalah Solanum nigrum. Jika di tanah Parahyangan populer dikenal sebagai leunca, tanaman ini disebut black nightshade dalam bahasa Inggris, ranti dalam bahasa Jawa dan Melayu, bobosa oleh suku Ambon, kama-kamatisan dalam bahasa Filipina, serta long kui dalam bahasa Tiongkok.

 

Lekat dengan kuliner Sunda, menurut seorang ekologis, Edwards Salisbury, leunca aslinya berasal dari Britania, bahkan sebelum pertanian Neolitik dimulai. Namun, banyak yang meyakini juga bahwa leunca berasal dari Eropa dan Asia Barat, yang dibawa masuk ke Indonesia melalui Malaysia.

 

Terlepas dari mana asal-usulnya, Solanum nigrum sudah sangat umum dipakai dalam pengobatan tradisional India untuk menyembuhkan banyak penyakit. Leunca juga termasuk sebagai tanaman alami dengan fungsi hepatoprotektor, yaitu senyawa obat untuk mencegah kerusakan hati akibat obat, senyawa kimia, atau virus.

 

Leunca termasuk tanaman semusim, dengan masa tanam selama 40-60 hari. Leunca berbatang tegak dan banyak cabang, dengan tinggi 30-175 cm. Buahnya berupa berry (buah buni), berbentuk bulat-bulat, dan berisi banyak biji. Tumbuhan leunca juga sangat mudah beradaptasi di lingkungan yang luas, sehingga mudah ditanam, baik di kebun maupun pekarangan.

 

Baca juga: Alasan Perawatan Kulit Tidak Kalah Penting dengan Make Up

 

Manfaat Leunca untuk Kecantikan

Sebagai tumbuhan herba yang sudah dikenal sejak lama, sudah tentu leunca tak hanya baik dijadikan bahan makanan. Meneliti kandungan gizinya, setiap 100 gr buah leunca memiliki komposisi nutrisi sebagai berikut:

  • Air 90 gr.
  • Protein 1,9 gr.
  • Lemak 0,1 gr.
  • Karbohidrat 7,4 gr.
  • Kalsium 274 mg.
  • Zat besi 4,0 mg.
  • Karoten 0.5 mg.
  • Vitamin B1 0,10 mg.
  • Vitamin C 17 mg.

 

Nah, bagi Kamu yang belum tahu, kombinasi vitamin B1 dan C di dalam leunca baik untuk kesehatan kulitmu, lho! Vitamin B1 alias tiamin, berperan terhadap regenerasi kulit. Sementara vitamin adalah agen antioksidan, untuk menangkal radikal bebas yang bisa menyebabkan penuaan dini, kusam, hingga flek hitam. 

 

Dalam praktik tradisional, manfaat leunca untuk kecantikan biasa digunakan untuk pengobatan psoriasis dan eksim. Hal ini karena leunca mengandung zat antipruritus atau antigatal. Caranya, daun leunca dihaluskan hingga menjadi pasta, lalu dibalurkan di area kulit yang bermasalah.

 

Jika diolah menjadi minyak esensial, leunca menjadi sumber untuk asam linoleat (linoleic acid) sebagai zat pembangun ceramid, yang berperan penting untuk menjaga kelembapan kulit.

 

Kandungan linoleic acid dalam skin care juga dapat membantu meredakan jerawat ringan, mengurangi hiperpigmentasi akibat sinar UV, serta membantu mengembalikan kondisi skin barrier yang rusak. Keuntungan lainnya, linoleic acid memiliki tekstur yang ringan, sehingga dapat diserap dengan baik oleh kulit, sekaligus membantu memaksimalkan penyerapan kandungan skin care lainnya.

 

Tak sampai di situ, pada tahun 2014, leunca juga dikembangkan menjadi tabir surya, dalam sebuah penelitian yang dikreasikan oleh tim mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala (WM) Surabaya.

 

Dalam inovasi tersebut, kandungan tertentu dari leunca diekstraksi dan dikombinasikan dengan teknologi farmasi, sehingga stabilitas dan khasiatnya terjaga. Menurut pengakuan tim peneliti, inovasi menyulap leunca menjadi tabir surya merupakan pengembangan dari inovasi salep antikanker, yang juga dibuat dengan ekstraksi buah leunca. Pasalnya, ekstrak leunca mengandung zat dan senyawa yang tinggi antioksidan, sehingga bisa menangkal efek radiasi bebas pemicu sel kanker, terutama kanker kulit. Hebat, ya!

 

Manfaat Leunca Tak Hanya untuk Kecantikan

Berbicara tentang kehebatan leunca, tentu tak bisa jauh-jauh dari khasiatnya yang banyak untuk kesehatan. Justru karena itulah leunca menjadi tanaman herba yang terus diolah karena dipercaya secara turun-temurun.

 

Umumnya, bagian buah dan daun leunca yang digunakan untuk pengobatan. Namun nyatanya, semua bagian tumbuhan leunca, bisa dimaksimalkan menjadi obat. Jika dijabarkan per bagian, manfaat leunca untuk kesehatan sebagai berikut:

  • Daunnya bisa untuk mengobati penyakit rematik, tuberkulosis, mual, dan hemorrhoid (wasir).
  • Rebusan buah dan bunga bisa untuk mengobat batuk, bronkitis, dan asma.
  • Buahnya bisa untuk mengobati diare, disentri, demam, dan malaria.
  • Akarnya bisa untuk mengobati gangguan hati.
  • Serbuknya dapat berfungsi sebagai antiulcerogenik (pengobatan lambung).

 

Sementara di negara lain, leunca juga kerap diandalkan sebagai pengobatan. Buah dan daun leunca diolah menjadi obat pusing di Meksiko. Di negeri Tiongkok, leunca digunakan untuk menyembuhkan radang ginjal. Dan di India, dipakai untuk menyembuhkan penyakit rabies.

 

Cerita Lain di Balik Manfaat Leunca untuk Kecantikan

Ada satu hal yang menarik perhatian ketika mencari tahu lebih banyak soal manfaat leunca untuk kecantikan, yaitu informasi bahwa leunca juga bisa beracun. Benarkah? Ya, mengonsumsi leunca, baik buah maupun daunnya, dapat menyebabkan keracunan. Hal ini karena ada kandungan racun glikoalkaloid solanin, yang muncul secara alami pada bagian daun, buah, dan umbi leunca. Tujuan dari adanya solanin adalah sebagai antihama, agar tumbuhan dapat mempertahankan diri dari herbivora. 

 

Karena leunca berasal dari keluarga Solanum, tak jarang ia disalahartikan sebagai tamanan beracun mematikan dari genus Solanum yang lain, yaitu Atropa belladona. Padahal, penampakan leunca dan belladona sangat berbeda, yang mana buah leunca berwarna hijau dan belladona berwarna ungu kehitaman mirip dengan buah blackberry.

 

Gejala keracunan biasanya dirasakan 6-12 jam setelah memakan leunca. Gejala yang umum muncul adalah demam, berkeringat, muntah, sakit perut, diare, kebingungan, lemas, mengeluarkan air liur berlebih, gemetaran, hingga gangguan pernapasan. Sementara, risiko terberat dari mengonsumsi leunca dalam jumlah banyak adalah kematian, walau bisa dibilang jarang terjadi. 

 

Tapi, bukan berarti leunca tak bisa dinikmati lagi, ya. Risiko keracunan leunca, biasanya terjadi jika leunca dimakan saat masih mentah dan dalam jumlah sangat banyak. Selama jumlahnya wajar dan sudah diolah dengan baik, buah ini tetap baik sebagai sumber nutrisi Kamu, kok. 

 

Trik lainnya, jika ingin mengolah daun leunca untuk pengobatan alami, rebus daunnya hingga mendidih dan ganti air rebusannya beberapa kali untuk menghilangkan potensi racun di dalam leunca. 

 

Siapa di sini penyuka garingnya leunca? Setelah mengetahui manfaat leunca untuk kulit dan kesehatan, jadi makin nikmat ya, mengonsumsi leunca.

 

Sumber

Research Gate. A Review on Solanum Nigrum.

Pharmacognosy Review. Solanum Nigrum. 

  • # Kulit
  • # Kecantikan