Bernadette Andika Gitawardani
03 September 2019
pexels.com

Ketahui Penyebab Penyakit Eksim dan Cara Penanganannya!

Dermatitis atopik atau dikenal juga dengan eksim adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi merah dan terasa gatal. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada anak-anak.

 

Belum ada obat yang dapat menyembuhkan eksim secara langsung. Akan tetapi, perawatan yang tepat dapat membantu menghilangkan rasa gatal dan mencegah kondisi yang lebih parah.

 

Penyebab Eksim

Penyebab pasti dari eksim belum diketahui. Namun, kondisi ini diduga terkait dengan respons yang terlalu aktif dari sistem kekebalan tubuh terhadap iritan. Respons inilah yang akhirnya menimbulkan gejala eksim.

 

Selain itu, eksim juga lebih sering terjadi pada keluarga dengan riwayat alergi atau asma yang hampir serupa. Kerusakan pada jaringan kulit yang membuat kelembapan terganggu dan masuknya kuman juga bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya eksim.

 

Beberapa orang ada pula yang mengalami eksim dan ruam gatal akibat respons terhadap suatu zat atau kondisi tertentu, misalnya bersentuhan dengan bahan yang memiliki permukaan kasar, terpapar produk rumah tangga tertentu seperti sabun atau deterjen, bersentuhan dengan bulu binatang, serta kondisi udara yang terlalu panas atau terlalu dingin.

 

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyebab penyakit eksim:

1. Iritan: sabun, deterjen, sampo, disinfektan, jus dari buah segar, daging, atau sayuran.

2. Alergen: tungau debu, hewan peliharaan, serbuk sari, jamur, dan ketombe.

3. Mikroba: bakteri seperti Staphylococcus aureus, virus, dan jamur tertentu.

4. Suhu panas dan dingin: cuaca sangat panas atau dingin, kelembapan terlalu tinggi atau rendah, dan keringat karena berolahraga.

5. Makanan: produk susu, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, produk kedelai, dan gandum.

6. Stres: meski stres tidak secara langsung menyebabkan eksim, namun hal ini bisa memperburuk kondisi eksim.

7. Hormon: wanita dapat mengalami peningkatan gejala eksim pada saat kadar hormon mereka berubah, misalnya selama kehamilan dan pada waktu-waktu tertentu dalam siklus menstruasi.

 

Baca juga: Gejala dan Penanganan Eksem pada Bayi

 

Gejala Eksim

Eksim bisa terjadi di bagian tubuh mana saja dan hampir semua gejala yang ditimbulkan adalah rasa gatal. Terkadang, rasa gatal tersebut dapat muncul sebelum ruam terlihat. Ruam yang timbul pada kondisi eksim paling sering timbul di bagian wajah, bagian belakang lutut, pergelangan tangan, tangan, atau kaki.

 

Area tubuh yang terkena eksim biasanya akan tampak lebih kering, menebal, atau bahkan bersisik. Pada orang yang berkulit putih, area ini pada awalnya akan tampak kemerahan dan kemudian berubah menjadi kecokelatan. Sedangkan pada orang yang berkulit lebih gelap, eksim dapat memengaruhi pigmentasi dan membuat area yang terkena menjadi lebih terang atau lebih gelap.

 

Pada bayi, ruam yang gatal dapat menyebabkan kondisi seperti kerak pada kulit kepala dan juga wajah. Ruam ini bisa menimbulkan rasa gatal yang membuat bayi ingin menggaruknya. Namun, pastikan agar ia tidak menggaruknya karena dapat menyebabkan infeksi kulit.

 

Pada orang dewasa, gejala eksim meliputi:

- Ruam umumnya akan mulai muncul pada bagian lipatan siku, lutut, atau tengkuk

- Ruam bisa tampak lebih menonjol di bagian leher, wajah, dan sekitar mata

- Ruam dapat menyebabkan kulit sangat kering

- Ruam bisa terasa gatal dan dalam waktu lama

- Ruam pada orang dewasa tampak lebih bersisik daripada yang terjadi pada anak-anak

- Orang dewasa yang pernah mengalami eksim saat anak-anak tetapi sudah tidak mengalaminya lagi mungkin masih memiliki kondisi kulit yang kering dan mudah iritasi.

 

Jenis Eksim

Berikut ini beberapa jenis eksim yang umum terjadi:

1. Dermatitis kontak alergi

Kondisi ini terjadi akibat adanya reaksi kulit setelah kontak dengan zat atau alergen yang dianggap sebagai benda asing oleh sistem kekebalan tubuh.

2. Eksim dishidrotik

Eksim dishidrotik adalah iritasi kulit yang terjadi pada bagian telapak tangan dan telapak kaki. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya lepuhan.

3. Neurodermatitis

Kondisi ini akan menimbulkan bercak bersisik pada kulit. Umumnya terjadi di area kepala, lengan, pergelangan tangan, dan kaki bagian bawah.

4. Eksim nummular

Kondisi ini biasanya ditunjukkan dengan adanya bercak melingkar pada kulit yang terititasi. Bercak tersebut akan terasa gatal dan bersisik.

5. Dermatitis statis

Dermatitis statis adalah kondisi iritasi pada kaki bagian bawah yang biasanya berkaitan dengan masalh sirkulasi.

 

Perawatan Eksim

Untuk mengurangi gejala eksim, ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah:

1. Mandi air hangat

2. Oleskan pelembap dalam waktu 3 menit setelah mandi untuk 'mengunci' kelembapannya

3. Gunakan pelembap setiap hari

4. Gunakan pakaian, selimut atau perlengkapan yang berbahan katun dan kain lembut. Hindari serat kasar dan pakaian yang terlalu ketat

5. Gunakan sabun yang lembut atau pembersih non-sabun saat mencuci

6. Setelah mandi, lebih baik mengeringkan badan dengan cara menepuk-nepuk kulit menggunakan handuk dengan lembut. Atau lebih baik lagi membiarkannya kering terkena udara. Hindari menggosok kulit menggunakan handuk.

7. Jika memungkinkan, hindari perubahan suhu dan aktivitas yang cepat membuat berkeringat.

8. Sebisa mungkin hindari faktor pemicu eksim

9. Gunakan pelembap udara atau humidifier saat cuaca sedang kering atau terlalu dingin

10. Pastikan kuku tidak terlalu panjang untuk mencegahnya melukai kulit

 

Penggunaan Obat-obatan

Selain melakukan perawatan sendiri, ada beberapa jenis obat yang biasanya juga disarankan oleh dokter untuk bisa digunakan meredakan gejala eksim. Berikut ini beberapa jenis obat-obatan yang disarankan:

1. Krim dan salep kortikosteroid topikal

Krim dan salep ini merupakan jenis obat antiinflamasi yang dapat meringankan gejala eksim seperti peradangan kulit dan gatal-gatal.

2. Kortikosteroid sistemik

Jika pengobatan topikal tidak efektif, kortikosteroid sistemik dapat menjadi pilihan selanjutnya. Metode ini dilakukan dengan cara disuntikkan atau diminum dan hanya digunakan dalam jangk waktu singkat.

3. Antibiotik

Antibiotik biasanya akan diresepkan jika eksim terjadi bersamaan dengan infeksi kulit akibat bakteri.

4. Obat antivirus dan antijamur

5. Antihistamin

Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi rasa tidak nyaman saat malam hari karena obat ini dapat meningkatkan rasa kantuk.

6. Inhibitor kalsineurin topikal

Obat ini digunakan untuk menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.

7. Fototerapi

Fototerapi memanfaatkan paparan gelombang ultraviolet A atau B. Metode ini biasanya digunakan dalam kasus eksim skala sedang.

 

Kapan Harus Menemui Dokter?

Jika setelah melakukan perawatan kondisi eksim tidak segera membaik atau justru timbul beberapa gejala berikut, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Berikut ini beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

- Terasa sangat tidak nyaman hingga memengaruhi kualitas tidur dan aktivitas sehari-hari.

- Mengalami infeksi kulit seperti garis-garis merah, nanah, keropeng.

- Demam

 

Eksim dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Meski bukan masalah kesehatan serius, namun kondisi ini bisa cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, lakukan tips perawatan eksim yang telah disebutkan untuk mengurangi gejala yang timbul.

 

Apabila kondisi Geng Sehat tidak lekas membaik setelah melakukan perawatan, segera konsultasikan kepada dokter kulit terdekat yang dapat Kamu temukan dengan mudah melalui Fitur Direktori Dokter di Website atau Aplikasi GueSehat. (BAG)

 

 

Sumber

Mayo Clinic. "Atopic dermatitis (eczema)".

Medical News Today. "What's to know about eczema?".

  • # Eksem (Eczema)
  • # Kulit
  • # penyakit kulit