Uliya Helmi Ali
17 Juli 2020
pixabay.com

Lebih Baik Suntik Insulin atau Minum Obat?

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. dr. William

Diabetes merupakan penyakit kronis yang kondisinya harus selalu dikontrol. Diabetes bisa dikontrol dengan melakukan pengobatan, mengontrol pola makan, dan perubahan gaya hidup. 

 

Terkait pengobatan diabetes, ada berbagai macam jenisnya. Pengobatan diabetes ada yang berupa suntik insulin dan ada pula yang berupa obat oral. Lalu, mana yang lebih baik, suntik insulin atau minum obat?

 

Pertanyaan tersebut seringkali ditanyakan oleh penderita diabetes. Supaya paham lebih baik suntik insulin atau minum obat diabetes, Diabestfriends perlu tahu lebih jauh tentang kerja insulin dan obat-obat oral diabetes. 

 

Baca juga: Apakah Wortel Aman untuk Penderita Diabetes?
 

Apa Saja Obat Oral Diabetes?

Ada banyak jenis obat oral diabetes. Namun, tidak semua penderita diabetes cocok mengonsumi obat oral untuk mengobati kondisinya. Obat oral diabetes hanya bisa bekerja jika pankreas Diabestfriends masih bisa memproduksi insulin, meskipun dalam jumlah kecil. 

 

Ini artinya, obat oral tidak bisa dijadikan pengobatan untuk diabetes tipe 1. Obat oral juga tidak bisa dijadikan pengobatan utama untuk penderita diabetes 2 yang pankreasnya sudah tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. 

 

Beberapa penderita diabetes tipe 2 bisa menjalani pengobatan kombinasi suntik insulin dan konsumsi obat oral. Berikut sejumlah obat oral diabetes:

 

1. Biguanid

Mungkin Diabestfriends sudah tidak asing dengan metformin. Metformin merupakan salah satu obat dari kelompok biguanid. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan jumlah glukosa yang diproduksi hati dan meningkatkan sensitivitas insulin.

 

Biguanid juga bisa meningkatkan kontrol kadar kolesterol dan membantu menurunkan berat badan. Biasanya biguanid dikonsumsi dua dampai tiga kali sehari. Kemungkinan efek samping biguanid di antaranya:

  • Mual
  • Kembung
  • Diare
  • Penurunan nafsu makan
  • Asidosis laktat (sangat jarang)

 

2. Sulfonilureas

Sulfonilureas adalah obat oral diabetes dengan kerja cepat. Obat ini bekerja dengan cara membantu pankreas memproduksi lebih banyak insulin setelah Diabestfriends makan. Contoh obat golongan sulfonilureas seperti glimepiride, glyburide, dan glipizide.

 

Sulfonilureas biasanya dikonsumsi satu kali sehari. Adapun untuk efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi sulfonilureas di antaranya:

  • Mual
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Kadar gula darah rendah
  • Ruam kulit
  • Kenaikan berat badan

 

3. Meglitinide

Meglitinide adalah obat oral diabetes yang bekerja dengan cara menstimulasi pankreas agar memproduksi insulin setelah Diabestfriends makan. Contoh obat golongan meglitinide adalah repaglinide dan nateglinide. 

 

Meglitinide biasanya harus dikonsumsi saat sedang makan. Efek samping yang kemungkinan bisa muncul saat mengonsumsi meglitinide meliputi:

  • Kadar gula darah rendah
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Kenaikan berat badan

 

4. Tiazolidindion

Tiazolidindion adalah obat oral diabetes yang bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin. Obat ini juga bisa meningkatkan kadar kolesterol HDL. Contoh obat golongan tiazolidindon adalah rosiglitazon dan pioglitazon. Efek samping yang mungkin akan muncul saat mengonsumsi tiazolidndion di antaranya:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri tenggorokan
  • Retensi cairan
  • Pembengkakan
  • Fraktur

Obat ini juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau gagal jantung, khususnya jika Diabestfriends sudah memiliki risikonya. 

 

5. Dipeptidyl-peptidase 4 (DPP-4) inhibitor

DPP-4 inhibitor adalah obat oral diabetes yang membantu menstabilkan kadar insulin serta menurunkan kadar glukosa yang diproduksi tubuh. Biasanya obat ini dikonsumsi satu kali sehari.

Contoh golongan obat DPP-4 inhibitor diantarnya linagliptin, saxagliptin, dan alogliptin. Adapun untuk efek samping yang memungkinkan dari konsumsi DPP-4 inhibitor meliputi:

  • Nyeri tenggorokan
  • Hidung mampet
  • Sakit kepala
  • Infeksi saluran pernapasan bagian atas
  • Diare

 

6. Alfa-glukosidase inhibitor

Alfa-glukosidase inhibitor adalah obat oral diabetes yang bekerja dengan cara memperlambat proses pencernaan karbohidrat ke dalam pembuluh darah. Potensi efek samping dari obat ini diantaranya:

 

7. Sodium-glucose cotransporter-2 (SGLT2) inhibitor

SGLT2 inhibitor adalah obat oral diabetes yang bekerja dengan cara menghentikan penyerapan kembali glukosa oleh ginjal. Obat ini juga bisa membantu menurunkan tekanan darah dan menurunkan berat badan.

 

Beberapa contoh obat golongan SGLT2 inhibitor adalah kanagliflozin, dapagliflozin, empagliflozin, dan ertuglifozin. Efek samping yang mungkin akan muncul saat mengonsumsi SGLT2 inhibitor meliputi:

  • Infeksi saluran kencing
  • Infeksi jamur
  • Rasa haus
  • Sakit kepala
  • Nyeri tenggorokan

 

Baca juga: Waspadai Gejala Syok Insulin
 

Bagaimana Penggunaan Suntik Insulin untuk Mengobati Diabetes?

Untuk penderita diabetes tipe 1, suntik insulin perlu dilakukan setiap hari. Penderita diabetes tipe 2 juga membutuhkan suntik insulin jika tubuh sudah tidak bisa memproduksi hormon insulin sesuai yang dibutuhkan. 

 

Suntik insulin ada yang kerja cepat (fast-acting) dan aksi panjang (long-acting).  Kemungkinan Diabestfriends akan membutuhkan kedua jenis tersebut untuk mengontrol kadar gula darah. Insulin bisa dimasukkan ke dalam tubuh lewat berbagai cara:

 

1. Suntik

Diabestfriends bisa melakukan suntik insulin menggunakan jarum dan alat suntik standar untuk diabetes. Insulinnya akan dimasukkan ke alat suntik, kemudian disuntikkan ke dalam tubuh. 

 

2. Pena insulin

Pena insulin merupakan alat suntik insulin yang juga banyak digunakan penderita diabetes. Pasalnya, pena insulin lebih mudah digunakan ketimbang jarum suntik standar. Pena insulin juga lebih nyaman dan tidak terlalu sakit digunakan ketimbang jarum suntik standar.

 

3. Jet injector

Jet injector bentuknya mirip pena insulin. Bedanya, alat ini memasukkan insulin ke dalam kulit Diabestfriends menggunakan tekanan udara tinggi, bukan dengan jarum.

 

4. Insulin infuser atau port

Insulin infuser atau port adalah tabung kecil yang ditanamkan di jaringan di bawah kulit. Tabung ini bisa bertahan di dalam kulit selama beberapa hari. Infulin infuser atau port ini adalah pilihan alternatif yang baik jika Diabestfriends tidak mau suntik setiap hari. Insulinnya hanya tinggal disuntikkan ke dalam port atau tabung tersebut, bukan ke kulit Diabestfriends.

 

5. Pompa Insulin

Pompa insulin adalah alat elektronik berukuran kecil yang biasanya disematkan di ikat pinggang atau dalam kantung celana. Insulinnya akan masuk ke dalam tubuh Diabestfriends lewat jarum kecil.

 

Lebih Baik Suntik Insulin atau Minum Obat?

Sebenarnya, tidak ada jawaban mutlak dari lebih baik suntik insulin atau minum obat. Dokter akan menentukan Diabestfriends lebih baik suntik insulin atau minum obat berdasarkan dari jenis diabetes, berapa lama sudah memiliki diabetes, dan seberapa banyak insulin yang masih bisa diproduksi tubuh secara alami. 

 

Mungkin minum obat lebih mudah dibandingkan suntik insulin. Namun, baik minum obat maupun suntik insulin masing-masing punya efek samping tertentu. Dibutuhkan percobaan dan pengamatan untuk menemukan jenis pengobatan apa yang paling cocok untuk Diabestfriends. 

 

Obat oral bisa saja berhenti bekerja seperti semestinya meskipun sebelumnya efektif untuk mengontrol kondisi Diabestfriends. Sebagai contoh, Diabestfriends memiliki diabetes tipe 2 dan menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat oral saja. Jika kondisinya bertambah parah, maka kemungkinan Diabestfriends juga harus terapi insulin.

 

Jadi, terkait pertanyaan lebih baik suntik insulin atau minum obat, atau mungkin kombinasi antara keduanya, maka jawabannya tergantung dari kondisi Diabestfriends. Jadi, Diabestfriends perlu berkonsultasi dengan dokter. (UH)

 

Sumber:

Healthline. Should I Use Diabetes Pills or Insulin?. Mei 2019.
American Diabetes Association. Can diabetes pills help me?.

  • # Obat
  • # Insulin
  • # Diabetes
  • # TD Hidup dengan Diabetes