Ana Yuliastanti
22 November 2025
Teman Bumil

Layanan Psikolog Klinis Ada di Puskesmas, Tangani Gangguan Mental Hingga Masalah Tumbuh Kembang

Dalam upaya memperkuat peran Psikolog Klinis dalam sistem pelayanan kesehatan jiwa di tingkat komunitas, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) menyelenggarakan Kongres Ke-V yang berlangsung di Jakarta, 21-23 November 2025.


Apa peran psikolog klinis untuk masyarakat dan apakah ada perbedaan psikolog klinis dengan psikolog lainnya? Mums wajib tahu nih, mengingat salah satu gangguan yang ditangani psikolog klinis dalah gangguan tumbuh kembang anak.


Psikolog klinis sudah ada di Puskesmas dan gratis!

Menurut Permenkes No. 45 tahun 2017 tentang pemberian ijin dan penyelenggaraan praktek psikolog klinis, yang disebut psikolog klinis adalah seseorang yang menjalani pendidikan untuk melakukan kewenangan-kewenangan klinis mulai dari assesmen, diagnosis, intervensi, melakukan rujukan sampai nanti melakukan kepentingan hukum.


“Psikolog klinis adalah tenaga kesehatan. Kami harus punya STR dan SIP seperti tenaga kesehatan lainnya,” jelas Sekretaris Jendral IPK Indonesia, Wahyu Nhira Utami, M.Psi., Psikolog, di sela-sela Kongres IPk Indonesia ke-V.


Kabar gembira nih Mums, saat ini psikolog klinis sudah bisa dijangkau di Puskemas dan biaya ditanggung BPJS. Menurut Wahyu, Permenkes No 19 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Puskesmas, menyatakan, bahwa piskolog klinis adalah salah satu tenaga kesehatan esensial wajib yang harus ada di puskesmas.


“Namun kami memiliki pekerjaan rumah yang besar agar kami IPK bisa mendorong produksi psikolog klinis semakin besar. Saat ini jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia mencapai 10.000 lebih, sedangakan jumlah psikolog klinis baru 4000-an. Jadi layanan psikolog klinis belum menjangkau bahkan setengah jumah puskesmas pun belum, apalagi di klinik dan rumah sakit,” ungkap Wahyu.

Baca juga: 6 Tanda Si Kecil Perlu Dibawa ke Klinik Tumbuh Kembang Anak


Gangguan jiwa, Kekerasan hingga Gangguan Tumbuh Kembang

Lalu, kasus-kasus apa saja yang sudah ditangani oleh psikolog klinis di Puskesmas? Dijelaskan Wahyu, psikolog klinis memiliki standar kompetensi. Saat ini ada 30 diagnosis yang wajib bisa ditangani oleh seorang psikolog kinis, di Puskemas, meskipun tidak tuntas minimal sudah bisa menangani awal.


Dan rupanya, kasus-kasus gangguan jiwa yang ditangani di Puskesmas bukan hanya “kasus receh”. Berbagai gangguan jiwa berat juga ditemukan di Puskesmas.


“Kami pernah mengumpulkan data dari beberapa kasus masalah kesehatan mental atau jiwa dari bebetrapa puskesma di wikayah Indonesia, ternyata rata-rata kasus gangguan kecemasan, depresi hingga skizofrenia sudah banyak ditangani di Puskesmas,” kata Wahyu.


Ketua IPK Wilayah DKI Jakarta sekaligus Ketua Panitis Kongres ke-V IPK Indonesia, Annelia Sari, M.Psi, Psikolog, menambahkan, “Psikolog klinis yang ada di puskesmas menjadi ujung tombak untuk lebih banyak menjangkau masyarakat yang mengalami gangguan mental. Psikolog klinis di Puskesmas juga menjadi penolong awal untuk kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, jadi hampir di semua Puskesmas jika ada kasus kekerasan anak dan perempuan, maka akan ditangani terutama oleh psikolog klinis. Gangguan tumbuh kembang juga termasuk yang ditangani psikolog klinis di Puskesmas,” ujar Annelia.

Sekretaris Jendral IPK Indonesia, Wahyu Nhira Utami, M.Psi., Psikolog dan Ketua IPK Wilayah DKI Jakarta sekaligus Ketua Panitis Kongres ke-V IPK Indonesia, Annelia Sari, M.Psi, Psikolog

Pengobatan gangguan mental umumnya berlangsung dalam jangka panjang. Semua kasus diharapkan diselesaikan di Puskesmas. Namun, jangan khawatir, pasien gangguan jiwa yang tidak bisa ditangani di Puskesmas, akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih besar.


“Kalau di Jakarta, ke-30 jenis diagnosis itu diharapkan diselesaikan di Puskesmas. Kalaupun tidak, dan harus dirujuk, maka Puskesmas terutama di Jakarta akan merujuk ke RSUD-RSUD milih Pemprov DKI Jakarta. Dan jika ada biaya yang tidak dicover oleh BPJS, ada pembiayaan yang disediakan pemerintah provinsi DKI,” tambah Annelia.


Tentang Kongres IPK Indonesia ke-V

Kongres IPK Indonesia4 sendiri dilakukan setiap 4 tahun sekali, untuk memilih formatur atau orang yang akan menjadi ketua umum. Kongres ini selain meriveisi AD/ART juga membahas kode etik.


Dalam sidang organisasi juga ada satu sidang yang akan merumuskan rekomendasi organisasi profesi melihat kondisi sekarang kesehatan jiwa sudah jadi hal yang sentral sekali dan menjai kebutuhan mendesak masyarakat Indonesia. Kongres IPK ke-V dihadiri oleh pengurus pusat dan wilayah berjumlah sekitrar lebih 150 orang.(AY)

  • # Psikologi
  • # Kekerasan
  • # Kesehatan Mental
  • # Tumbuh Kembang