Nagita Slavina Akhirnya Hamil, Ini Langkahnya agar Sukses Tambah Momongan
Ketika si Kecil sudah cukup usia dan semua faktor mendukung, wajar saja jika Mums dan Dads berencana untuk menambah momongan. Namun nyatanya, kesuburan tak bisa dinilai dari sejarah. Artinya, walau tak menemui kendala ketika hamil pertama kali, namun bisa saja sulit untuk hamil lagi ketika ingin menambah momongan.
Tapi tenang, ada beberapa langkah yang bisa Mums dan suami coba agar sukses hamil anak kedua, seperti yang kini dijalani oleh Nagita Slavina.
Kenapa Bisa Sulit Hamil Lagi?
Nagita Slavina baru saja menyampaikan kabar kehamilannya. Setelah cukup lama mencoba dan tahun lalu harus menghadapi keguguran di awal kehamilannya, kini Gigi kembali berhasil hamil.
Perjuangannya untuk bisa hamil lagi tergolong berliku, karena ia cukup lama menunggu dan sudah mencoba berbagai cara, termasuk rutin berkonsultasi dengan dokter. Kenapa ya hal ini bisa terjadi, padahal sebelumnya Gigi dan Rafi bisa hamil dengan mudah?
Mums pernah mendengar istilah infertilitas sekunder? Infertilitas sekunder adalah ketika pasangan suami-istri telah memiliki setidaknya satu anak, lalu tidak kunjung hamil lagi setelah setahun mencoba untuk menambah momongan. Ini merupakan tipe infertilitas lain, di samping infertilitas primer (kesulitan hamil yang dialami pasangan suami-istri yang belum memiliki anak setelah satu tahun berhubungan rutin tanpa kontrasepsi).
Banyak orang menganggap infertilitas primer lebih umum daripada infertilitas sekunder. Padahal menurut banyak penelitian, infertilitas sekunder justru paling umum terjadi dibandingkan infertilitas primer.
Secara umum, infertilitas sekunder disebabkan oleh masalah yang sama seperti penyebab infertilitas primer, yaitu usia lanjut dan obesitas. Selain itu, penyebab lain yang mungkin terjadi adalah:
- Gangguan sperma, seperti jumlah sperma yang sedikit atau tidak ada, masalah dengan bentuk sperma (juga dikenal sebagai morfologi sperma), atau masalah dengan pergerakan sperma (juga dikenal sebagai motilitas sperma).
- Masalah dengan ovulasi, apakah ovulasi tidak teratur atau tidak berovulasi sama sekali (anovulasi).
- Saluran tuba yang tersumbat.
- Endometriosis.
- Fibroid uteri atau miom.
- Keguguran berulang.
- Masalah dengan endometrium.
- Adanya adhesi atau jaringan parut di rahim.
Serupa dengan infertilitas primer, sekitar sepertiga dari kasus infertilitas sekunder bisa saja berasal dari gangguan reproduksi wanita, pria, gabungan keduanya, atau justru tidak dapat dijelaskan (unexplained infertility).
Yang berbeda adalah, kebanyakan pasangan suami-istri dengan gangguan infertilitas sekunder lebih cenderung menunda mencari bantuan karena berpatokan pada “kejayaan masa lalu”, atau riwayat mereka untuk hamil sebelumnya tanpa kesulitan. Tak heran, pasutri akan menunggu hingga akhir usia 30-an atau bahkan 40-an, ketika kesuburan mulai menurun dan semakin sulit hamil, atau berisiko tinggi untuk hamil.
Tips Sukses Menambah Momongan
Mengalami infertilitas sekunder jelas tidak mudah. Pasalnya, pasangan suami istri dengan infertilitas sekunder seringkali tidak mendapatkan simpati dari orang di sekelilingnya. Anggapannya karena mereka sudah memiliki anak, maka seolah-olah tidak berhak untuk bersedih ketika terus menghadapi kegagalan menambah momongan. Selain itu, timbul perasaan bersalah karena tidak bisa memberikan saudara untuk si Kecil
Namun, jangan biarkan semua itu membuat Mums dan Dads larut terlalu dalam, ya. Percayalah bahwa tetap ada jalan yang bisa Mums coba untuk menambah momongan. Selain tentunya memeriksakan ke dokter dan menjalani prosedur kesehatan yang disarankan, ada beberapa cara alami yang bisa dicoba untuk menambah momongan, yaitu:
- Nilai persiapan prakonsepsi Mums
Cek dengan teliti apakah siklus haid Mums masih teratur, apakah ada perubahan yang mungkin mengganggu peluang untuk hamil, dan lain-lain.
- Ubah pola makan
Kebiasaan makan Mums dan Dads bisa saja telah berubah sejak memiliki anak pertama. Misalnya, apakah konsumsi kafein meningkat, apakah jam makan teratur, apakah makan dengan komposisi yang baik, dan lain sebagainya.
- Perhatikan kebiasaan gaya hidup
Jika ada kebiasaan baru yang tidak sehat dalam beberapa waktu terakhir ini, sekarang waktunya untuk menghentikannya. Mulailah untuk memperbaiki jam tidur, luangkan waktu untuk berolahraga, serta mengingatkan suami untuk mengurangi bahkan berhenti merokok agar kualitas sperma terjaga.
- Pertimbangkan status kesehatan Mums
Apakah Mums pernah memulai pengobatan yang mungkin mengganggu konsepsi? Apakah Mums memiliki kondisi kronis baru yang muncul sejak bayi pertama lahir? Jika ya, inilah saatnya untuk rutin berobat. Pasalnya, perubahan pada kesehatan Mums tentu memengaruhi kesuburan, terutama untuk gangguan kesehatan metabolik yang tidak terkendali.
- Turunkan berat badan
Kelebihan berat badan menyebabkan banyak sekali masalah kesehatan dan juga menjadi salah satu penyebab utama infertilitas sekunder. Hasil studi menunjukkan bahwa menurunkan 5-10% berat badan dapat mengurangi risiko infertilitas sekunder.
Semoga langkah di atas cukup membantu rencana Mums dan Dads untuk menambah momongan, ya. Tetap semangat! (IS)
Referensi:
What to Expect. Secondary Infertility
UW Health. Secondary Infertility
-
# Kehamilan
-
# Infertilitas
-
# TB Kesehatan
-
# Fertilitas