Ana Yuliastanti
18 November 2025
Shutterstock

Lindung Bayi Baru Lahir dari Infeksi Saluran Pernapasan Bawah, Bumil Perlu Vaksin RSV

Saat bayi baru baru lahir terkena infeksi pernapasan, sesak napas hingga kesulitan bernapas, semua orang tua akan panik dan cemas. Bayi di bawah 3 bulan bahkan di bawah 6 bulan masih sangat rentan terkena infeksi, terutama infeksi oleh virus.


Hal ini karena bayi kecil belum memiliki sistem kekebalan yang cukup. Satu-satunya cara melindungi bayi dari risiko infeksi adalah melalui ibunya. Caranya, dengan melakukan vaksinasi di masa kehamilan, sehingga dapat menerukan kekebalan pada bayi sejak napas pertamanya di dunia.


Salah satu vaksinasi kehamilan yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah vaksin RSV (Respiratory Syncytial Virus) yang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah poada bayi, termasuk pneumonia.

Baca juga: Pneumonia Salah Satu Penyebab Utama Kematian Bayi dan Balita


Mengenal infeksi RSV pada Bayi

RSV (Respiratory Syncytial Virus) adalah penyakit pernapasan yang sangat mudah menular dan dapat menjadi berbahaya bagi pengidapnya. Walaupun siapa pun bisa terkena RSV, penyakit ini jauh lebih berbahaya bagi kelompok risiko tinggi, terutama bayi di bawah usia 6 bulan serta orang lanjut usia di atas 60 tahun yang memiliki penyakit penyerta.


Dijelaskan dr. Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni, SpOG, IBCLC, bahwa RSV adalah virus yang sangat umum dan menular, salah satu penyebab ISPB (infeksi saluran pernapasan bawah) pada anak-anak di seluruh dunia.


“RSV adalah penyebab 50-80% anak dirawat di rumah sakit. Dan kalau dilihat datanya, hal ini dipicu karena angka infeksi RSV pada ibu hamil di Indonesia sangat tinggi, melebihi angka global,” jelas dr. Nisa dalam Journalist Club Edisi 2 yang diadalah Pfizer Indonesia, 18 November 2025.


Kejadian infeksi RSV pada bayi baru lahir yang sampai membutuhkan perawatan di Rumah Sakit paling sering terjadi pada 3 bulan pertama yaitu sebesar 50% dan 6 bulan pertama kehidupan bayi baru lahir yang mencapai lebih dari 75%.


“Bayi paling rentan mengalami infeksi RSV karena ia belum memiliki sisitem imun yang sempurna sehingga mudah terinfeksi RSV dan sayangnya belum ada imunisasi RSV untuk bayi,” jelas dr. Nisa.


Risiko dan komplikasi RSV pada bayi


RSV pada bayi bisa berkembang menjadi brokiolotis, yaitu infeksi pada saluran napas dan penumonia, jika infeksinya lebih dalam di jaringan paru. Gejala RSV pada bayi bisa mirip dengan pilek ringan seperti pilek, batuk, dan demam. Namun, pada bayi bisa menjadi serius dan memerlukan perhatian medis segera.


Gejala serius meliputi:

- kesulitan bernapas (napas pendek, cepat, atau berbunyi mengi)

- tidak mau menyusu

- lesu atau sangat lelah

- rewel

- serta jeda napas (apnea).


Banyak kasus berat memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.


Vaksin RSV untuk Ibu Hamil Lindungi Bayi sampai Usia 5 Tahun

Untuk melindungi bayi dari infeksi RSV maka kekebalan diberikan melalui ibunya, yaitu dengan pemberian vaksin RSV. Menurut dr. Nisa, vaksin RSV bisa melindungi bayi dari risiko pneumonia hingga 30% bahkan lebih tinggi proteksinya dibandingkan vaksin PCV, untuk bayi di bawah 6 bulan.


Inilah beberapa manfaat vaksin RSV pada ibu hamil:

  • melindungi ibu dari komplikasi pernapasan selama kehamilan

  • Mencegah bayi prematur

  • Memberikan imunitas pasif kepada bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya yang paling rentab.


  • “Vaksin akan membentuk antibodi yang kemudian bergerak melakui aliran darah menuju plasenta dan diteruskan ke bayi. Ia akan langsung memberikan perlindungan bayi sejak napas pertama, dan bisa memberikan perlindungan sampai anak usia 5 tahun.” papar dr. Nisa.


    Kapan Vaksin RSV Diberikan?

    Vaksin RSV melindungi ibu hamil dan bayi dari virus RSV-A dan RSV-B. Vaksin ini direkomendasikan pada usia kehamilan sejak 28 hingga 36 minggu. “Tetapi hasil konsesus perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), untuk di Indonesia baru diberikan mulai usia kehamilan 32 minggu. Ini adalah periode emas untuk transfer antibodi maksimal ke janin,” kata dr. Nisa.


    Penelitian tentang efikasi vaksin RSV pada lebih dari 7.400 ibu hamil menunjukkan, perlindungan vaksin terhadap ISPB sangat tinggi, yaitu mencegah 82% infeksi RSV pada 3 bulan pertama dan 70% di 6 bulan pertama usia bayi.


    Mums tidak perlu khawatir karena vaksin ini aman. Vaksin hanya diberikan single dosis atau satu suntikan dan bisa diberikan bersamaan vaksin untuk ibu hamil lainnya, yaitu vaksin infuenza dan TDAP. “Efek samping pada ibu bersifat ringan dan sementara mirip vaksin lain yaitu nyeri di lokasi suntikan, kelelahan, sakit kepala dan nyeri otot,” pungas dr. Nisa.

    • # Kehamilan
    • # Infeksi pernafasan
    • # Bayi Baru Lahir
    • # TBTrimester3
    • # TBMinggu32
    • # TB Kesehatan