iera sipahutar
05 Juni 2020
unsplash.com

Tak Kunjung Hamil? Kenali Tes HSG untuk Mengecek Kesuburan

Kedatangan buah hati di tengah pasangan suami istri memang sebuah anugerah yang dinantikan. Jika tanda-tanda kehamilan tak kunjung datang, dokter umumnya menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan saluran telur (tuba fallopii) dengan prosedur histerosalpingografi (HSG). Apa itu dan bagaimana prosedurnya? Berikut info selengkapnya.

 

Apa Itu Histerosalpingografi?

Penyebab spesifik infertilitas bisa sulit didiagnosis, mulai dari masalah hormonal hingga anatomi. Umumnya, sekitar 40% infertilitas wanita berhubungan dengan adanya masalah yang ditemukan di tuba fallopii (saluran telur).  Untuk mendapatkan diagnosis resmi, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan histerosalpingografi (HSG). Jika kasus keguguran terus berulang terjadi sebanyak 2 kali atau lebih, tes HCG juga sangat direkomendasikan.

 

HSG adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kondisi saluran telur (tuba fallopii), apakah ada sumbatan atau tidak. Dokter akan memasukkan zat kontras melalui alat khusus (kateter) ke dalam rongga rahim dan saluran telur, kemudian difoto (rontgen) untuk melihat aliran zat kontras tersebut, sehingga bisa diketahui adanya sumbatan dan letak sumbatan. 

 

Dengan HSG, dokter dapat memeriksa bentuk tuba fallopii dan rongga rahim secara lebih akurat. Kenapa ini penting? Karena, tuba fallopii merupakan penghubung antara indung telur dengan rongga rahim. Tuba fallopi berfungsi menyalurkan sel telur yang telah matang dari indung telur ke dalam rongga rahim. Ujung saluran telur yang berdekatan dengan indung telur, mempunyai pinggiran yang berumbai seperti terompet, fungsinya menangkap sel telur yang menyembur dari indung telur kemudian mengangkutnya ke rongga rahim.

 

Jika saluran tuba tersumbat di suatu tempat, sperma tidak bisa mencapai sel telur atau sel telur yang dibuahi tidak bisa sampai ke rahim. Artinya, kemungkinan untuk hamil secara spontan (normal) sangat kecil. Sementara, jika saluran telur tersumbat sebagian dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Itulah kenapa, dari hasil HSG, Mums bisa mendapat gambaran yang lebih jelas tentang langkah selanjutnya yang harus diambil untuk program kehamilan.

 

Baca juga: Ussy Sulistyawati Suka Pingsan saat Hamil Anak Kelima, Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

 

Bagaimana Prosedur HSG?

Untuk melakukan HSG, dokter kandungan biasanya akan bertanya terlebih dulu tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) Mums. Setelah itu, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tes HSG di paruh pertama siklus menstruasi, antara hari 1 dan 14 setelah menstruasi dan sebelum Mums berovulasi untuk memastikan tidak ada kemungkinan kehamilan. Hal ini penting, karena HSG tidak boleh dilakukan pada wanita hamil, sebab prosedur dan paparan sinar-X dapat menyebabkan komplikasi serius atau keguguran.

 

Pemeriksaan HSG dilakukan tanpa anestesi (obat bius) apa pun dan hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit. Mums tidak diwajibkan untuk berpuasa beberapa belas jam sebelumnya. Sementara di hari pemeriksaan, dokter mungkin saja akan menyarankan Mums untuk mengonsumsi obat pengurang rasa sakit seperti ibuprofen satu jam sebelumnya. Serta, meresepkan antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi.

 

HSG termasuk prosedur rawat jalan, yang artinya Mums tidak perlu dirawat inap di rumah sakit dan bisa langsung pulang setelah pemeriksaan selesai. Secara garis besar, berikut urutan prosedur pemeriksaan HSG yang umum dilakukan:

  1. Mums diminta berbaring dengan posisi menekuk lutut, telapak kaki menempel di ranjang, dan kaki terbuka.
  2. Dokter memasukkan spekulum (cocor bebek) ke dalam vagina. Ini adalah perangkat logam yang sama yang digunakan ketika Mums melakukan pap smear atau memasang kontrasepsi IUD.
  3. Mesin x-ray sinar fluoroskopi akan diturunkan di atas perut Mums.
  4. Selanjutnya, dokter akan membersihkan serviks (leher rahim). Ini untuk mengurangi risiko infeksi. Jika serviks Mums sensitif terhadap sentuhan, ini mungkin terasa sedikit sakit, tetapi kebanyakan wanita tidak mengalami rasa sakit karena ini.
  5. Selanjutnya, dokter akan memasukkan kateter plastik yang disebut kanula ke dalam pembukaan serviks. Ini terasa seperti pap smear dan mungkin sedikit tidak nyaman. Namun, bisa juga Mums tidak merasakan apa-apa.
  6. Dokter memasukkan cairan berbasis yodium yang diberi pewarna melalui kateter. Saat pewarna disuntikkan, Mums mungkin merasakan sensasi panas. Zat ini akan menembus rahim melalui saluran tuba (jika terbuka), dan memenuhi rongga panggul.
  7. Jika saluran telur Mums ternyata tersumbat, Mums mungkin merasakan rasa sakit. Segera katakan kepada dokter jika Mums merasakannya.
  8. Setelah menyuntikkan pewarna, dokter akan melakukan rontgen. Untuk setiap gambar (rontgen), Mums akan diminta untuk menahan napas beberapa detik. Mums juga mungkin diminta mengubah posisi.
  9. Cairan tersebut akan terlihat kontras dengan rahim dan saluran tuba, sehingga bisa menunjukkan garis besar dan bagaimana cairan bergerak melalui saluran telur.
  10. Setelah dokter mendapatkan gambar yang dibutuhkan, mesin fluoroskopi akan diangkat dan spekulum dilepas. Mums diperbolehkan pulang dan pastikan Mums didampingi.
  11. Dokter akan mengingatkan untuk tidak berhubungan seksual selama beberapa hari setelah pemeriksaan HSG.
  12. Kram perut ringan yang dirasakan pascapemeriksaan merupakan hal yang wajar dan boleh saja diredakan dengan obat pengurang rasa sakit.

 

Baca juga: Lebih Sehat Margarin atau Butter?

 

 

Apa Arti Hasilnya?

Pemeriksaan HSG membantu dokter memeriksa dua faktor penting, yaitu

 

  • Apakah saluran tuba tersumbat atau terbuka

 

Jika saluran tuba tersumbat, seorang wanita tidak akan bisa hamil, karena sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma. 

 

  • Apakah bentuk rahim normal atau tidak

Pada beberapa wanita dengan keguguran berulang, uterus yang abnormal menjadi faktor infertilitas utama. Kelainan bentuk rahim ini dapat diobati dengan pembedahan.

 

Sementara, jika hasil rontgen menunjukkan bentuk rahim normal, dan cairan yang disuntikkan keluar dengan lancar dari ujung tuba fallopii, maka hasil tes dianggap normal. Namun,tetap diperlukan pemeriksaan fertilitas lanjutan untuk menemukan masalah kesuburan lain yang tidak terlihat dari pemeriksaan HSG.Seperti, histerokopi untuk melihat bagian dalam rahim dan laparatomi untuk mendiagnosis endometriosis. Walau begitu, pemeriksaan HSG merupakan pemeriksaan fertilitas pertama yang patut Mums jalani jika mengalami masalah kesuburan.

 

Sumber:

Very Well Family. HSG Exam.

 

 

  • # Kehamilan
  • # TBMinggu1
  • # TB Kesehatan
  • # Keguguran
  • # Prosedur Kesehatan
  • # Fertilitas