Ana Yuliastanti
05 Maret 2021
www.pexels.com

Kenali Gejala dan Penanganan Kehamilan Palsu

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. William

Kehamilan biasanya merupakan saat yang menyenangkan bagi calon orang tua. Tetapi kehamilan tidak selalu berakhir dengan adanya bayi yang diharapkan. Dalam kasus yang jarang terjadi, wanita (atau bahkan pria!) percaya bahwa mereka hamil, namun sebenarnya tidak ada janin di rahimnya.

 

Kehamilan palsu, yang secara klinis disebut pseudocyesis, adalah keyakinan bahwa seseorang sedang mengandung karena mereka mengalami gejala kehamilan pada umumnya. Tak hanya wanita, beberapa pria mengalami fenomena terkait yang dikenal sebagai couvade, atau kehamilan simpatik. Mereka juga ,merasakan gejala kehamilan yang sama seperti pasangan mereka yang sedang hamil, termasuk penambahan berat badan, mual, dan sakit punggung.

 

Baca juga: Bertemu Bayi di Dalam Kandungan Lewat USG 4D Yuk, Mums!

 

Apa Penyebab Kehamilan Palsu?

Baru belakangan ini para dokter mulai memahami masalah psikologis dan fisik yang menjadi akar pseudocyesis. Meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui, dokter menduga bahwa faktor psikologis dapat menipu tubuh untuk "mengira" sedang hamil.

 

Ketika seorang wanita merasakan keinginan kuat untuk hamil, bisa jadi karena ia sendiri memiliki isu infertilitas, keguguran berulang, sudah menopause, atau keinginan untuk menikah. Keinginan kuat ini membuat tubuh mereka mungkin menghasilkan beberapa tanda kehamilan (seperti perut bengkak, payudara membesar, dan bahkan sensasi gerakan janin).

 

Otak wanita kemudian salah menafsirkan sinyal tersebut sebagai kehamilan, dan memicu pelepasan hormon (seperti estrogen dan prolaktin) yang menyebabkan gejala kehamilan yang sebenarnya.

 

Beberapa peneliti berpendapat bahwa kemiskinan, kurangnya pendidikan, pelecehan seksual masa kanak-kanak, atau masalah hubungan mungkin ikut berperan dalam memicu kehamilan palsu.

 

Mengalami kehamilan palsu tidak sama dengan mengaku hamil untuk mendapatkan keuntungan (misalnya untuk mendapatkan keuntungan secara finansial), atau mengalami delusi kehamilan (seperti pada pasien skizofrenia).

 

Baca juga: Program Bayi Tabung Tak Hanya untuk Pasangan dengan Gangguan Kesuburan Saja

 

Gejala Kehamilan Palsu

Wanita dengan pseudocyesis memiliki banyak gejala yang sama dengan mereka yang benar-benar hamil, termasuk:

- Perubahan periode menstruasi
- Perut membesar
- Payudara membesar dan lembut, perubahan pada puting, dan kemungkinan produksi ASI
- Merasakan gerakan janin
- Mual dan muntah
- Penambahan berat badan

 

Gejala ini bisa berlangsung hanya beberapa minggu, selama sembilan bulan, atau bahkan beberapa tahun. Sebagian kecil pasien dengan kehamilan palsu akan datang ke dokter atau rumah sakit dengan perasaan seperti sakit persalinan.

 

Tes Kehamilan Palsu

Untuk menentukan apakah seorang wanita mengalami kehamilan palsu, dokter biasanya akan mengevaluasi gejala mereka, melakukan pemeriksaan panggul dan USG perut, atau tes yang sama digunakan pada ibu hamil saat  memantau kondisi janin dalam rahim selama kehamilan normal.

 

Dalam kasus kehamilan palsu, tentu saja tidak ada janin dan tidak ada detak jantung yang terlihat di USG. Namun terkadang, dokter akan menemukan beberapa perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, seperti rahim yang membesar dan serviks yang melunak.

 

Tes kehamilan dengan urine akan selalu negatif dalam kasus ini, kecuali kanker langka yang menghasilkan hormon yang mirip dengan kehamilan. Kondisi medis tertentu dapat meniru gejala kehamilan, termasuk kehamilan ektopik, obesitas morbid, dan kanker. Kondisi ini mungkin perlu dikesampingkan dengan tes.

 

Bagaimana Menangani Kehamilan Palsu?

Ketika wanita yakin bahwa mereka hamil, terutama untuk jangka waktu beberapa bulan, akan sangat menyedihkan bagi mereka untuk mengetahui bahwa mereka sebenarnya tidak hamil. Dokter yang baik akan menyampaikan berita dengan lembut, dan memberikan dukungan psikologis, termasuk terapi, untuk membantu pasien dengan pseudocyesis pulih dari kekecewaan mereka.

 

 

Sumber:

 

  • # Kehamilan
  • # Masalah Kehamilan
  • # TBMinggu11
  • # TB Kesehatan
  • # TBTrimester1