Ana Yuliastanti
05 November 2025
Shuttesrstock

Inovasi Baru dalam Perawatan Penyakit Retina

Gangguan penglihatan menjadi perhatian serius di Indonesia, di mana diperkirakan 5 hingga 6 juta orang mengalaminya. Gangguan penglihatan yang cukup serius, dan menyebabkan kebutaan, adalah penyakit pada retina.

 

Penyakit retina, seperti Degenerasi Makula terkait Usia (Age-related Macular Degeneration/AMD) dan Edema Makula Diabetik (Diabetic Macular Edema/DME), merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di seluruh dunia.

 

Retina berperan penting dalam penglihatan manusia dengan cara mengubah cahaya yang masuk menjadi sinyal listrik, yang kemudian dikirimkan ke otak melalui saraf optik untuk diinterpretasikan sebagai gambar. Peran utamanya adalah sebagai "layar" yang menangkap cahaya, mengubahnya menjadi informasi visual, dan memungkinkan otak untuk melihat warna, detail, dan gerakan.

 

Penyakit progresif seperti AMD dan DME tidak hanya menurunkan kualitas hidup pasien tetapi juga menambah beban sosial-ekonomi yang signifikan. Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan target untuk menurunkan gangguan penglihatan akibat retinopati diabetik (penyebab DME) sebesar 25% pada 2030.

 

Inovasi dalam Perawatan Retina

Belum lama ini, Roche Indonesia menyelenggarakan Roche Retina Summit 2025 yang menyajikan inovasi perawatan kesehatan gangguan retina. Acara ilmiah ini mempertemukan para ahli retina di Indonesia dengan para pakar internasional untuk membahas terobosan terbaru dalam penanganan penyakit retina dengan fokus terhadap data klinis penanganan terbaru penyakit retina.

 

Roche Retina Summit menyoroti hasil studi global terbaru untuk Faricimab. Setelah sebelumnya disetujui untuk neovascular Age-related Macular Degeneration (nAMD) dan Diabetic Macular Edema (DME), kini Faricimab disetujui untuk penanganan RVO, yang juga dikenal sebagai “stroke mata” dan juga Polypoidal Choroidal Vasculopathy (PCV).

 

RVO merupakan salah satu penyebab kebutaan paling umum di Asia. Dijelaskan Dr. dr. Elvioza, SpM(K), Ketua Vitreo-Retina Service dan Chief Medical Director di JEC Eye Hospitals & Clinics yang turut berbicara dalam salah satu sesi acara tersebut berbagi mengenai hasil studi SALWEEN satu tahun yang juga dipublikasikan di Kongres Retina EURETINA di Paris pada September 2025 lalu.

 

“Studi SALWEEN di Asia menyediakan bukti kuat dalam menangani PCV, yaitu benjolan polip pada pembuluh darah di sekitar retina.” ungkap dr. Elvioza.

 

Dengan data terbaru ini, diharapkan pasien mendapatkan perbaikan penglihatan dengan beban pengobatan yang lebih ringan karena lebih jarang ke rumah sakit. Pada Studi Salween ini, Faricimab dapat menghilangkan polip (regresi polip) 61% dan sekitar 83% interval injeksi bisa diperpanjang hingga tiga bulan atau lebih,” tambahnya.

 

Dr. Yuen Yew Sen, seorang Spesialis Bedah Retina dari Universitas Nasional Uveitis Singapura, menyoroti dampak signifikan Faricimab bagi pasien RVO ("stroke mata"). “Penanganan dini sangat penting untuk penyumbatan stroke mata,” kata Dr. Yuen. “Menunda pengobatan dapat mengakibatkan kerusakan penglihatan yang permanen, atau perbaikan tajam penglihatan yang tidak optimal meskipun bengkaknya akhirnya sembuh.”

 

Dr. Yuen mengkonfirmasi bahwa hasil studi Faricimab untuk pengobatan RVO sejalan dengan hasil studi terhadap penyakit retina lainnya, “Faricimab, yang kini disetujui untuk mengobati stroke mata di Indonesia, terbukti efektif untuk memperbaiki penglihatan dan mengurangi bengkak di retina, sekaligus berpotensi mengurangi frekuensi suntikan mata dalam jangka panjang,” sambungnya.

 

Roche Retina Summit ditutup dengan komitmen bersama untuk terus mendorong kolaborasi dan edukasi guna meningkatkan ekosistem perawatan mata di Indonesia, memastikan pasien mendapatkan akses ke diagnosis dini dan terapi inovatif yang mereka butuhkan.

 

"Percepatan kemajuan di bidang kesehatan retina hanya dapat tercapai melalui kolaborasi para pemangku kepentingan,” ujar dr. Referano Agustiawan, SpM(K), Ketua Umum INAVRS. "Kami mendukung kolaborasi untuk membangun ekosistem layanan kesehatan retina yang kuat di negeri ini, sehingga bersama-sama kita dapat menurunkan beban hilangnya penglihatan akibat penyakit retina."

 

 

  • # Mata
  • # Cek Kesehatan