iera sipahutar
16 Juli 2019
pixabay.com

Gejala PCOS adalah Penyebab Wanita Susah Hamil?

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. dr. William
insulin dan inflamasi sistemis. (AS)

,

 

,
Baca juga: Kehamilan Kedua Berbeda dengan Kehamilan Pertama

 

,

,

 

,

Sumber:

,

Tommys. PCOS and fertility: everything you need to know

,

NCBI. Metformin during Pregnancy in Polycystic Ovary Syndrome

,

Womenshealth. Polycystic Ovary Syndrome.

,



,



,

 

,

 

,

-->

Gejala Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah ancaman sulit hamil? Sebelum membahasnya lebih lanjut, Mums perlu tahu bahwa ada banyak ragam gangguan sistem reproduksi wanita.

 

Mungkin Mums telah mengetahui beberapa di antaranya, seperti kelainan siklus menstruasi, endometriosis, kanker genitalia, kanker serviks, infertilitas, penyempitan saluran telur, dan infeksi organ intim. Namun, bagaimana dengan gejala PCOS? Mari berkenalan lebih jauh agar kita semua bisa mencegahnya.

 

PCOS adalah gangguan hormonal yang menyerang sistem kerja indung telur (ovarium) dan justru rentan terjadi pada wanita di usia produktif. Dampak terbesar dari masalah ini adalah pembesaran ovarium dengan munculnya kista kecil di sisi luar, sehingga menghambat terjadinya proses kehamilan. 

 

Gejala PCOS adalah akibat gangguan hormon 

PCOS menumbuhkan banyak kista kecil di ovarium. Itulah sebabnya disebut sindrom ovarium polikistik. Kista tersebut tidak berbahaya, tetapi menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, lebih dari 150 ribu kasus PCOS terjadi di Indonesia setiap tahunnya.

 

JIka didefinisikan, sindrom ovarium polikistik adalah kondisi ketidakseimbangan hormon wanita yang memproduksi hormon androgen secara berlebihan. Sehingga pada akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan masalah menstruasi dan sulit hamil.

 

Mengenali gejala PCOS adalah hal yang tak sulit, karena ini menunjukkan perubahan fisik yang tidak diinginkan, seperti ketidakteraturan siklus menstruasi, pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, hingga obesitas. Jika tidak diobati, lambat-laun bisa menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti diabetes dan penyakit jantung.

 

Gejala PCOS adalah tanda ada ketidakberesan pada sistem kerja hormon

Menemukan gejala PCOS adalah hal yang menakutkan. Namun, perlu dipahami bahwa itu merupakan cara tubuh memberitahukan ada sesuatu yang tak beres, terutama pada sistem kerja hormon.

 

Hormon merupakan senyawa kimia yang memicu terjadinya berbagai proses dalam tubuh, termasuk pertumbuhan dan produksi energi. Salah satu tugas hormon adalah memberi sinyal pelepasan hormon lain.

 

Untuk alasan yang belum diketahui secara jelas, pada kasus PCOS, hormon berkembang tidak seimbang. Satu perubahan hormon justru memicu perubahan hormon yang lain. Sebagai contoh:

  • Pada umumnya, hormon seks memang tidak seimbang. Biasanya, ovarium memproduksi sejumlah kecil hormon seks androgen. Dalam kasus gangguan PCOS, ovarium justru menghasilkan jauh lebih banyak hormon androgen. Anomali ini dapat mengakibatkan wanita berhenti berovulasi, berjerawat, serta tumbuh bulu wajah dan rambut halus pada tubuh secara berlebihan.

  • Tubuh penderita PCOS kadang kesulitan untuk menggunakan insulin. Kondisi ini biasa disebut dengan resistensi insulin. Namun bila tubuh tidak bisa menyerap insulin dengan baik, kadar gula darah justru berpotensi naik. Seiring berjalannya waktu, kondisi langka ini justru berdampak meningkatkan risiko diabetes.

  •  

    Baca juga: Pentingnya Zat Besi untuk Kehamilan dan Mencegah Anemia

     

    Gejala PCOS

    Awalnya, gejala PCOS cenderung ringan. Umumnya, gejala PCOS adalah sebagai berikut:

    • Wajah dipenuhi oleh jerawat.

  • Kenaikan berat badan atau kehilangan berat badan.

  • Rambut ekstra di wajah dan tubuh. Sering kali wanita penderita PCOS memiliki rambut-rambut halus yang lebih tebal dan lebih gelap di wajahnya. Ditemukan juga banyak rambut yang tumbuh di dada, perut, dan punggung.

  • Menipisnya rambut di area kulit kepala.

  • Periode menstruasi berjalan tidak teratur. Sering kali wanita penderita PCOS hanya mengalami kurang dari 9 kali siklus menstruasi dalam setahun. Pada beberapa kasus PCOS lainnya, wanita bahkan sama sekali tidak mengalami menstruasi. Sementara penderita PCOS lain mengalami perdarahan yang sangat berat.

  • Masalah kesuburan. Pada umumnya, penderita PCOS mengalami kesulitan hamil (infertilitas).

  • Depresi.

  •  

    Gejala PCOS adalah Tantangan untuk Hamil?

    Keberadaan gejala PCOS adalah tantangan untuk hamil memang benar adanya. Pasalnya, terjadi kelainan di organ rahim. Pada siklus menstruasi yang normal, di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis).

     

    Di dalam proses ini, ovum (sel telur) akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel, yang perkembangannya dirangsang oleh follicle stimulating hormone (FSH). Ovum yang sudah matang tersebut, akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium ini disebut ovulasi.

     

    Sel ovum yang paling matang akan dilepaskan ke tuba falopi, yang menjadi tempat pertemuan ovum dan sel sperma. Ketika ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria dan berhasil bergabung, akan membentuk zigot, yang dengan kata lain terjadi kehamilan.

     

    Berbeda pada kasus PCOS, tingginya level androgen mengganggu siklus pematangan dan pelepasan sel telur. Walaupun ovarium mengandung ovum di dalamnya, folikel tidak mampu mengembangkan dan mematangkan sel telur dengan semestinya.

     

    Alhasil, tidak terjadi ovulasi atau pelepasan sel telur. Inilah yang dinamakan anovulasi. Pada akhirnya, jika sel telur tidak ada yang dilepaskan, maka tidak ada yang bisa dibuahi oleh sel sperma, sehingga tidak akan bisa terjadi proses kehamilan.

     

    Gejala PCOS adalah kondisi yang bisa didiagnosis 

    Menemukan gejala PCOS adalah seperti mendapat sebuah “kejutan”. Lantaran, masalah ini baru terdeteksi saat wanita berusaha untuk hamil. Apalagi, jika sebelumnya penderita menggunakan kontrasepsi hormonal, maka akan menyamarkan ketidakteraturan siklus menstruasi, bahkan tak mendapat haid setiap bulannya. Itulah kenapa ketidakteraturan siklus menstruasi menjadi sinyal pertama dan paling mudah untuk mendeteksi gejala PCOS.

     

    Untuk mendiagnosis PCOS, dokter akan melakukan pengecekan sebagai berikut:

    • Mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan di masa lalu, gejala, serta siklus menstruasi.

  • Melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda PCOS, seperti pertumbuhan rambut yang berlebih, gejala diabetes, serta tekanan darah tinggi. Dokter juga akan memeriksa tinggi dan berat badan untuk mengetahui apakah Kamu memiliki indeks massa tubuh yang sehat (IMT).

  • Menjalani sejumlah tes laboratorium untuk memeriksa kadar gula darah, insulin, dan kadar hormon lainnya. Tes hormon dapat membantu menyingkirkan masalah tiroid atau kelenjar lainnya, yang bisa jadi menyebabkan gejala serupa.

  • Mums mungkin akan diminta melakukan USG di sekitar area panggul (ultrasound pelvic), untuk mencari kista di ovarium. Dokter bisa saja mengetahui adanya gejala PCOS tanpa melakukan USG. Namun agar lebih yakin, tes ini diperlukan untuk menyingkirkan masalah lain yang diderita oleh pasien PCOS.

  •  

    Jadi, Kesempatan Hamil untuk Wanita dengan Gejala PCOS adalah Nihil? 

    Tingkat keberhasilan hamil untuk penderita PCOS terhitung bervariasi. Pasalnya, beda cara penanganannya beda pula hasilnya. Namun jika ditangani dengan terapi kesuburan yang tepat, kesempatan hamil bagi wanita dengan gejala PCOS adalah sangat besar. Apalagi jika penderita masih berusia kurang dari 35 tahun.

     

    Walau begitu, perlu diingat bahwa kehamilan dengan gejala PCOS adalah kehamilan yang mengandung risiko, yaitu hipertensi, pre-eklampsia, dan kelahiran prematur. Penderita disarankan melakukan pemeriksaan untuk mengecek kemungkinan diabetes gestasional di usia kehamilan 20 minggu. Selain itu, umumnya dianjurkan mengonsumsi metformin secara oral, karena teruji dapat mengurangi komplikasi kehamilan, yang semuanya bermuara dari resistensi insulin dan inflamasi sistemis. (AS)

     

     

    Sumber:





     

     

    • # Kehamilan
    • # Masalah Kehamilan
    • # Kesehatan Wanita
    • # TBMinggu1
    • # TB Kesehatan
    • # Fertilitas
    • # TBTrimester1