Uliya Helmi Ali
02 Juli 2019
google image

Kolesterol Tinggi: Gejala, Pengertian, Penyebab, dan Pengobatan

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Yurika Elizabeth Susanti

Kalau mendengar kata kolesterol, maka konotasinya adalah penyakit. Padahal tidak selalu. Kolesterol merupakan lemak yang sebenarnya penting bagi tubuh. Ia dibutuhkan untuk memebntuk didning sel, terlibat dalam pembentukan hormon, dan beberapa fungsi lainnya.

 

Namun, jika kadarnya terlalu banyak di dalam tubuh, terutama kolesterol LDl yang "jahat" maka bisa memiliki dampak yang berbahaya. Oleh sebabnya, Geng Sehat harus tahu gejala kolesterol tinggi, serta penyebab kolesterol tinggi dan pengobatannya.

 

Tidak hanya itu, Geng Sehat juga perlu tahu pengertian kolesterol tinggi dan apa saja jenis kolesterol. Untuk membahas seluruhnya secara mendalam, berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Hubungan antara Kadar Kolesterol dan Diabetes

 

Apa itu Kolesterol?

Sebelum mencari tahu tentang gejala kolesterol tinggi, Kamu perlu tahu dulu tentang apa itu kolesterol dan pengertian kolesterol tinggi. Kolesterol adalah senyawa seperti lemak yang ditemukan di setiap sel di dalam tubuh.

 

Kolesterol memiliki tekstur yang lunak. Kolesterol penting untuk produksi hormon, vitamin D, dan zat-zat lain yang membantu pencernaan makanan. Kolesterol diangkut oleh lipoprotein (terbuat dari lemak dan protein) ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

 

Terdapat dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL). LDL adalah jenis "kolesterol jahat". Jika terdapat terlalu banyak kadar kolesterol LDL di dalam darah, maka akan menumpuk di dinding pembuluh darah atau arteri. Lama kelamaan, terbentuklah plak yang menyumbat aliran darah ke jantung atau ke otak menyebabkan serangan jatung atau stroke.

 

Kebalikan dengan LDL, HDL adalah kolesterol "baik". HDL membantu menghilangkan sisa kolesterol dari dalam pembuluh darah, dan mengembalikannya ke hati. Di hati, kolesterol akan dihancurkan dan kemudian dikeluarkan dari tubuh.Kadar kolesterol HDL yang tinggi di dalam tubuh bisa melindungi Kamu dari serangan jantung dan stroke.

 

 Lalu, apa pengertian kolesterol tinggi? Ketika kadar kolesterol LDL di dalam darah tertalu tinggi dan HDL rendah, maka sering disederhanakan sebagai penyakit kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia. Kondisi ini berbahaya, karena bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

 

Baca juga: Gampang Marah Bisa Picu Stroke, Benarkah?

 

Gejala Kolesterol Tinggi

Gejala kolesterol tinggi sebenarnya tidak terlalu khas bahkan tidak bergejala, apalagi pada kondisi awal. Kebanyakan orang sama sekali tidak merasakan gejala kolesterol tinggi. Gejala kolesterol tinggi umumnya lebih kepada gejala yang timbul setelah terjadi komplikasi dari kolesterol tinggi berupa: 

  • Nyeri dada atau angina. 
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Nyeri saat berjalan karena disebabkan oleh penyumbatan arteri, sehingga darah tidak sampai ke kaki

 

Faktor Risiko Kolesterol Tinggi

Beberapa orang memiliki faktor risiko kolesterol lebih tinggi dibandingkan orang lain. Ada faktor risiko yang tidak dapat diubah. Inilah beberapa faktor risiko kolesterol tinggi  yang tidak bisa diubah:

  • Wanita yang sudah memasuki masa menopause, karena kadar LDL mereka cenderung meningkat setelah menopause, dan kadar HDL turun. Hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Usia. Pria berusia di atas 45 tahun dan wanita berusia di atas 50 tahun berisiko mengalami kolesterol tinggi.
  • Orang yang memiliki riwayat keluarga terkena penyakit jantung.
  • Genetik. Beberapa orang secara genetik memang memiliki kecenderungan kolesterol tinggi di tubuhnya.

 

Selain faktor risiko yang tidak dapat diubah, yaitu faktor gaya hidup. 80% kolesterol dibentuk di tubuh dan 20% dari makanan. Maka untuk membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi, sebisa mungkin Kamu harus menghindari gaya hidup yang memicu kolesterol tinggi berikut ini:

 

Konsumsi makanan tidak sehat. Mengonsumsi banyak lemak jenuh adalah salah satu penyebab kolesterol tinggi. Contoh makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi diantarnya produk susu tinggi lemak, daging berlemak, dan daging olahan.

Obesitas. Kelebihan berat badan merupakan salah satu penyebab kolesterol tinggi. Orang yang memilik indeks massa tubuh di atas 30 memiliki risiko tinggi terkena kolesterol tinggi.

Ukuran pinggang besar. Ukuran pinggang juga termasuk salah satu faktor penyebab kolesterol tinggi. Risiko kadar kolesterol tinggi meningkat jika Kamu berjenis kelamin pria dengan ukurang lingkar pinggang di atas 102 cm, atau wanita dengan ukuran lingkar pinggang di atas 89 cm.

Gaya hidup tidak aktif. Gaya hidup sedentary atau lebih banyak diam juga merupakan faktor penyebab kolesterol tinggi. Menjalani gaya hidup tidak aktif meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Berolahraga secara rutin bisa menurunkan kadar kolesterol jahat LDL.

Merokok. Merokok menurunkan kadar kolesterol baik HDL. Oleh sebab itu, merokok juga merupakan penyebab kolesterol tinggi. Merokok juga merusak dinding bagian dalam arteri, sehingga mempermudah kolesterol dan jenis lemak lainnya menempel pada pembuluh darah. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan stroke.

Diabetes. Diabetes adalah salah satu faktor penyebab kolesterol tinggi. Diabetes meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL dan menurunkan kadar kolesterol baik HDL. Penyakit ini juga bisa merusak arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung.

 

Baca juga: Selain Gula, Batasi Makanan Berkolesterol Saat Lebaran Buat Penderita Diabetes

 

Diagnosis Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi bisa didiagnosis dengan tes darah yang bisa dilakukan di layanan kesehatan bahkan di Puskesmas. Untuk diagnosa kolesterol tinggi, Kamu akan diminta untuk melakukan tes darah yang disebut panel lipoprotein. Tes tersebut dilakukan untuk mengukur kadar kolesterol.

 

Sebelum melakukan tes, Kamu akan diminta untuk berpuasa selama 12 jam. Hal itu untuk memastikan semua makanan yang dikonsumsi telah dicerna dan tidak akan memengaruhi hasil tesnya. 

 

Tes panel lipoprotein akan mengukur kadar kolesterol secara keseluruhan, termasuk kolesterol jahat LDL dan kolesterol baik HDL. Selain itu, tes ini juga mengukur kadar trigliserida, yang merupakan jenis lemak di dalam darah.

 

Kadar trigliserida tinggi di dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, khususnya pada wanita. Inilah mengapa tes panel lipoprotein penting untuk diagnosa kolesterol tinggi. Sebaiknya, tes panel lipoprotein untuk diagnosa kolesterol tinggi dilakukan secara rutin, khususnya jika Kamu memiliki faktor risiko kolesterol tinggi.

 

Komplikasi Kolesterol Tinggi

Setelah mengetahui gejala kolesterol tinggi dan penyebab kolesterol tinggi, Kamu juga harus tahu komplikasinya. Kolesterol tinggi bisa menyebabkan beragam komplikasi, seperti aterosklerosis.

 

Aterosklerosis adalah penumpukan kolesterol pada dinding arteri, sehingga membentuk plak. Penumpukan plak bisa menyebabkan komplikasi, seperti:

Angina atau nyeri dada. Terjadi ketika suplai darah ke jantung terhambat akibat penyumbatan plak di arteri.

Serangan jantung. Jika arteri tersumbat plak atau plak pecah maka terbentuklah gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke jantung.

Stroke. Jika aliran darah ke otak terhambat oleh plak atau pecah.

 

Bagaimana Pengobatan Kolesterol Tinggi?

Pengobatan untuk kolesterol tinggi adalah dengan mangubah gaya hidup dan obat-obatan. Pertama-tama, dokter biasanya akan menyarankan agar Kamu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, misalnya seperti rutin berolahraga dan perubahan pola makan.

 

Kalau cara tersebut tidak cukup untuk menurunkan kolesterol tinggi, maka pengobatan kolesterol tinggi  dibantu dengan obat penurun kolesterol. Obat penurul kolesterol ada beberapa jenis. Statin adalah obat penurun kolesterol yang paling banyak diberikan.

 

Kamu tentunya harus bediskusi terlebih dahulu dengan dokter. Sebelum diberikan obat sebagai cara pengobatan kolesterol tinggi, Kamu harus memberi tahu dokter tentang riwayat kesehatanmu. Hal tersebut untuk memastikan obat yang diberikan sebagai cara pengobatan kolesterol tinggi tidak bereaksi dengan obat lain yang Kamu konsumsi.

 

Selain konsumsi obat, olahraga rutin juga penting sebagai cara pengobatan kolesterol tinggi. Rutin berolahraga bisa meningkatkan kadar kolesterol baik HDL dan menurunkan kadar kolesterol jahat LDL. 

 

Sebagai cara pengobatan kolesterol tinggi, Kamu bisa berolahraga kapasitas sedang selama 30 menit per hari. Kamu juga bisa berolahraga dengan kapasitas berat sebanyak 2 - 3 hari per minggu selama 75 menit.

 

Beberapa jenis olahraga yang bisa dijadikan sebagai cara pengobatan kolesterol tinggi adalah jalan cepat, berenang, aerobik, bersepeda, dan jogging. Semua jenis olahraga itu bisa menurunkan kadar kolesterol jahat LDL. Selain itu, konsumsi makanan sehat dan seimbang juga merupakan cara pengobatan kolesterol tinggi yang disarankan oleh dokter. (UH)

 

Sumber:

  • # Kolesterol
  • # kolesterol tinggi