Ella Nurlaila
16 Juli 2025
Shutterstock

Faktor Penyebab Detak Jantung Bayi tidak Terdengar, Jangan Panik Duluan!

Salah satu momen paling membahagiakan ketika hamil adalah mendengarkan detak jantung bayi untuk pertama kalinya. Biasanya ketika kehamilan sudah menginjak usia 8-9 minggu, dokter atau bidan akan menggunakan fetal doppler atau alat untuk mendengarkan detak jantung bayi. 


Namun, terkadang suara detak jantung bayi tidak terdeteksi oleh fetal doppler karena berbagai faktor. Di sinilah Mums kecewa bahkan khawatir terjadi sesuatu pada bayi. Jangan khawatir Mums, detak jantung bayi yang tidak terdengar tidak selalu mengindikasikan keadaan darurat. 

Baca juga: Organ Janin yang Berkembang Selama Hamil Trimester 1


Faktor Penyebab Detak Jantung Bayi tidak Terdengar 


Detak jantung adalah indikasi bahwa seseorang hidup dan masih bernafas. Hal ini juga berlaku pada bayi dalam kandungan. Lewat detak jantung bayi, mengisyaratkan bahwa ia masih ada dan hidup di dalam sana. 


Sayangnya, kadang detak jantung bayi tidak terdeteksi oleh fetal doppler. Jangan khawatir dulu Mums, sebab ada banyak kemungkinan yang jadi penyebab detak jantung bayi tidak terdengar. Beberapa di antaranya adalah : 


1. Terlalu dini mendeteksi kehamilan 

Tidak semua calon ibu memprediksi hari pertama haid terakhir secara presisi. Bisa jadi usai kehamilan yang Mums miliki saat ini tidak sesuai dengan perhitungan, apalagi jika siklus menstruasinya tidak teratur. Kemungkinan keliru dalam menghitung usia kehamilan sangat besar. 


Jadi terlalu dini menghitung usia atau mendeteksi kehamilan bisa jadi membuat detak jantung bayi berlum terdengar. Sehingga masih terlalu dini untuk mendeteksi detak jantung menggunakan fetal doppler. 


2. Rahim miring 

Kondisi ini dikenal dengan tilted uterus di mana sekitar 20% ibu memiliki posisi rahim miring ke belakang. Dikenal juga dengan istilah retroverted uterus, itu artinya posisi rahim berada jauh dari dinding perut yang menyulitkan fetal doppler mendeteksi detak jantung bayi. 


Jika Mums termasuk yang 20% ini, tidak perlu khawatir saat detak jantung bayi tidak terdengar. Ini hanya soal posisi rahim, bukan sesuatu yang darurat. Kabar baiknya, seiring bertambahnya usia kehamilan, rahim akan membesar dan bergeser lebih dekat ke dinding perut. Selain itu, jantung bayi akan semakin membesar dan kuat. Ditambah fetal doppler akan berkerja lebih baik saat memasuki kehamilan trimester kedua. 


3. Bayi ngumpet 

Penyebab lain detak jantung bayi tidak terdengar oleh doppler adalah posisinya yang sulit ditemukan alias ngumpet. Apalagi ukuran bayi yang masih sangat kecil sehingga perlu mengarahkan doppler dengan setepat mungkin untuk menangkap suara detak jantung bayi. Butuh kesabaran dan sedikit keberuntungan untuk bisa mendeteksi suara detak jantung bayi dengan doppler. 


4. Lemak tubuh menghambat deteksi 

Kondisi lain yang bikin detak jantung bayi yang tidak terdengar adalah faktor Mums sendiri yang memiliki banyak lemak tubuh sehingga menghambat doppler dalam bekerja karena menghambat suara yang tertangkap. Jika ini yang terjadi, USG menjadi alternatif dalam mendeteksi detak jantung bayi. 


5. Terhalang plasenta 

Alasan berikutnya yang bikin detak jantung bayi tidak terdeteksi adalah terhalang oleh plasenta. Jika plasenta tumbuh di dinding depan rahim (anterior placenta), doppler mungkin hanya bisa menangkap aliran darah dari plasenta, yang pada dasarnya merupakan detak jantung bayi sendiri. 


Jika suara aliran darah tersebut terlalu keras, makin sulit mendeteksi suara detak jantung bayi yang masih lemah pada trimester pertama. Namun Mums jangan khawatir, seiring bertambahnya ukuran bayi dan jantungnya, fetal doppler akan tetap bisa bekerja dengan optimal, tak peduli di mana posisi plasenta berada. 


6. Alat monitor mandiri 

Menggunakan alat monitor detak jantung bayi yang dijual bebas tidak memiliki kualiatas dan sensitivitas yang sama dengan doppler medis. Itu sebabnya, jika menggunakan alat tersebut, sulit mendengarkan suara detak jantung bayi dalam beberapa minggu pertama kehamilan. Karenanya percayakan deteksi detak jantung bayi pada fetal doppler medis yang sudah sesuai dengan standar penggunaannya. 


Mums, itulah 6 alasan yang membuat detak jantung bayi tidak terdeteksi di dalam kandungan. Idealnya detak jantung bayi yang normal berkisar antara 120 – 160 denyut per menit (bpm) saat pertama kali terdeteksi. Kemudian akan meningkat hingga 170 bpm pada minggu ke-10 dan menurun menjadi 130 pbm menjelang masa kelahiran. USG sendiri bisa mendeteksi detak jantung bayi setelah usia kehamilan 6 minggu. 


Jadi, Mums tidak perlu terlalu khawatir bila detak jantung bayi tidak terdeteksi, mengingat ada 6 kemungkinan penyebab yang relatif aman. Bukan sesuatu yang darurat dan perlu dikhawatirkan. Pastikan kehamilan tetap sehat dan terjaga. 


Salah satunya dengan kontrol kehamilan secara berkala untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan. Mums juga bisa menambah wawasan dengan berkonsultasi secara online di aplikasi Teman Bumil dengan para pakar yang kompeten di sini. 


Referensi : 

  • # Perkembangan Janin
  • # TBMinggu10
  • # TBTrimester1