Ana Yuliastanti
23 November 2025
Shutterstock

Darurat Kesehatan Mental, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Keluarkan Maklumat

Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia baru saja menyelesaikan Kongres Ke-V yang berlangsung di Jakarta, 21-23 November 2023. Ketua IPK Terpilih, Dr. R.A. Retno Kumolohadi, M.Si., Psikolog, mengatakan, saat ini fokus dari IPK Indonesia adalah pada kasus kesehatan mental yang semakin menarik perhatian masyarakat karena kasusnya yang semakin banyak.


“Kasus-kasus kesehatan mental kan saat ini banyak sekali. Ada kasus yang memiliki prevalensi atau kejadiannya tinggi seperti depresi, gangguan kecemasan, dan scizofrenia. Kemudian kasus bunuh diri juga meningkat. IPK Indonesia bersama pemerintah berkomitmen menanggulangi masalah yang ada dan mencegah supaya masalahnya bisa teratasi,” jelas Retno.

Baca juga: Masuk Kelompok Risiko Tinggi Depresi, Bumil Bisa Skrining Kesehatan Mental Gratis!


Komitmen IPK Indonesia dalam mendukung tata kelola organisasi profesi yang akuntabel, adaptif, dan sesuai kebutuhan masyarakat. Dituangkan melalui revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IPK Indonesia sesuai ketentuan Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

“Selain itu, IPK Indonesia juga menyelesaikan Revisi Kode Etik Psikolog Klinis, sebuah instrumen penting yang memastikan layanan psikologi klinis diberikan secara profesional, berintegritas, berbasis bukti, dan berorientasi pada keselamatan pasien. Penyempurnaan revisi kode etik ini mencerminkan dinamika praktik psikolog klinis terkini, termasuk perkembangan ilmu, teknologi layanan, serta kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.” papar Retno.


Maklumat atau Rekomendasi IPK


Sebagai bagian dari mandat profesi, IPK Indonesia juga menghasilkan Maklumat IPK Indonesia yang memuat komitmen bersama dalam memperkuat peran Psikolog Klinis untuk mendukung upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif di seluruh lini pelayanan kesehatan jiwa.


Berikut maklumat datri IPK Indonesia dalam bentuk “Sapta-Darmalaksana”:


1. Menjadikan Kesehatan jiwa sebagai pilar utama ketahanan bangsa serta mendukung percepatan pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan andal.


2. Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan jiwa yang adil, inklusif, dan profesional bagi rakyat Indonesia di seluruh pelosok negeri, melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif.


3. Mengembangkan pendidikan profesi psikolog klinis dan pendidikan berkelanjutan dengan memperkuat kurikulum yang transformatif sesuai kebutuhan masyarakat, standar kompetensi, dan etika profesi merujuk pada peraturan perundang-undangan bidang kesehatan yang berlaku.


4. Berperan aktif mendorong pemerintah untuk membuat regulasi yang mendukung upaya kesehatan jiwa, guna memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan jiwa profesional, khususnya psikolog klinis dalam upaya menyukseskan transformasi kesehatan dan implementasi upaya kesehatan jiwa nasional.


5. Menguatkan kolaborasi interprofesional dengan tenaga medis, tenaga kesehatan, serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, holistik, dan terintegrasi.


6. Membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam penelitian dan inovasi di bidang kesehatan jiwa, melalui pemanfaatan teknologi mutakhir untuk menemukan solusi inovatif dalam penanganan masalah kesehatan jiwa.


7. Menguatkan peran keluarga dan komunitas sebagai benteng utama dalam upaya kesehatan jiwa.

Kongres IPK Indonesia sendiri dilakukan setiap 4 tahun sekali, untuk memilih formatur atau orang yang akan menjadi ketua umum, selain merivisi AD/ART dan membahas kode etik.

Rekomendasi organisasi profesi berupa maklumat ini merupakan hasil sidang organisasi setelah melihat kondisi sekarang di mana kesehatan jiwa sudah jadi hal yang sentral sekali dan menjadi kebutuhan mendesak masyarakat Indonesia. Kongres IPK ke-V dihadiri oleh pengurus pusat dan wilayah berjumlah sekitar lebih 150 orang.

Ketua IPK Terpilih, Dr. R.A. Retno Kumolohadi, M.Si., Psikolog, terpilih sebagai Ketua IPK Indonesia untuk periode 2025-2028. Beliau dalah incumbent atau ketua sebelumnya yang terpilih dalam Kongres IV IPK Indonesia pada November 2021 dan dilantik secara daring pada 21 Desember 2021. (AY)


  • # Kesehatan Mental
  • # Psikologi
  • # Psikologis
  • # Gangguan jiwa