Fitri Wulandari
10 April 2025
Shutterstock

Dampak Sering Menangis Saat Hamil, Bayi Lahir Prematur

Mums, bukan hal yang aneh jika Mums lebih sering menangis selama kehamilan. Ini hal yang normal karena mungkin Mums mengalami perubahan hormonal. Lalu apakah ada dampak sering menangis saat hamil? Berbahayakah?

Selain perubahan fisik yang signifikan, ciri khas lainnya yang dialami ibu hamil adalah perubahan hormonal. Kondisi ini kerap menimbulkan berbagai emosi, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan.

Baca juga: Postpartum Depression dan Baby Blues, Apa Perbedaannya?

Dampak sering menangis saat hamil

Berikut dampak sering menangis saat hamil yang perlu Mums ketahui.

1. Pengaruhi kondisi bayi dalam rahim

Mums, menangis sesekali memang tidak akan membahayakan bayi yang belum lahir. Namun, depresi yang lebih parah selama masa kehamilan mungkin dapat berdampak negatif pada kehamilan Mums. Sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi selama kehamilan dapat meningkatkan peluang Mums mengalami kelahiran prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Tinjauan penelitian lain pada tahun 2015 pun menemukan hubungan serupa antara tekanan mental dan kelahiran prematur.

Saat mengalami depresi selama kehamilan, Mums mungkin tidak memiliki hasrat untuk merawat diri. Namun ketika Mums tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, melewatkan konsultasi dengan dokter kandungan sebelum melahirkan, atau tidak bergerak aktif, bayi mungkin tidak akan mendapatkan perawatan yang memadai.

Penting diingat bahwa mengalami depresi bukanlah kesalahan Mums, dan mengabaikan kesehatan adalah efek samping dari depresi yang tidak ditangani. Oleh karena itu, bicarakan dengan dokter agar Mums dapat keluar dari kondisi tersebut.

2. Meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan (PPD)

Dampak sering menangis saat hamil dapat meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan (PPD) yang mampu mempengaruhi ikatan Mums dengan bayi. PPD adalah hal yang umum terjadi, namun konsultasikan dengan dokter agar mereka dapat membantu.

Penyebab sering menangis saat hamil

Perubahan hormonal dapat membuat Mums yang sentimental atau emosional, lebih banyak menangis saat hamil. Jika Mums termasuk orang yang jarang menangis, luapan emosi yang tidak terkendali ini mungkin akan membuat Mums terkejut.

Kapan menangis saat hamil bisa dianggap serius?

Meskipun perubahan emosi dan tangisan adalah hal yang normal selama kehamilan, menangis juga bisa menjadi gejala masalah kesehatan mental yang lebih serius seperti depresi. Berikut gejala yang muncul saat Mums mengalami depresi :

- sulit konsentrasi

- hilang selera makan

- hilang minat pada aktivitas favorit

- perasaan tidak berharga

- perasaan bersalah

- terlalu banyak tidur

- tidur terlalu sedikit

- pikiran untuk merugikan diri sendiri atau orang lain

Terkadang, depresi selama kehamilan hanya berlangsung sebentar dan hilang dengan sendirinya. Namun jika gejalanya berlangsung selama 2 minggu atau lebih, Mums bisa konsultasi dengan dokter kandungan.

Cara mengatasi kondisi sering menangis saat hamil

Sayangnya, Mums tidak bisa mengontrol perubahan hormonal selama kehamilan. Namun dapat melakukan sejumlah hal untuk meringankan dampak perubahan ini.

1. Cukup Tidur

Kurang tidur dapat meningkatkan stres, sehingga membuat Mums lebih mudah tersinggung. Usahakan untuk tidur setidaknya 7 hingga 9 jam setiap malam.

2. Aktif secara fisik

Tanyakan kepada dokter kandungan tentang olahraga ringan selama kehamilan untuk meningkatkan energi dan kesehatan mental Mums.

3. Mendapatkan dukungan

Mums, dukungan yang diberikan secara online maupun komunitas lokal juga dapat mengurangi kecemasan yang terkait dengan kehamilan. Saat berbicara dengan ibu lainnya, Mums dapat berbagi nasihat, menceritakan kisah pribadi dan saling memberikan dukungan emosional.

4. Jangan membebani diri sendiri

Mempersiapkan bayi yang baru lahir bisa sangat melelahkan dan membuat stres. Namun jangan merasa bahwa Mums harus melakukan semuanya sendiri, karena jenis tekanan ini dapat menyebabkan frustrasi, rasa bersalah dan tangisan. Jika mengalami depresi, bicarakan dengan dokter. Antidepresan tertentu aman dikonsumsi selama kehamilan. Selain itu, mengobati depresi selama kehamilan dapat menurunkan risiko terkena PPD setelah bayi lahir.

Mums, menangis saat hamil adalah hal yang normal dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun jika Mums merasa dampak sering menangis saat hamil semakin mempengaruhi kondisi fisik dan mental, segera lakukan konsultasi dengan dokter kandungan atau bisa konsultasi gratis dengan download aplikasi Teman Bumil.

Referensi :

  • # Kehamilan
  • # Depresi
  • # Ibu hamil
  • # Wanita Hamil
  • # Hamil
  • # trimester 2