Daftar Obat yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Ketika Mums demam, batuk, diare, atau flu saat baru terdeteksi hamil, pasti bertanya-tanya apakah hamil muda boleh minum obat? Sebagai panduan, Mums perlu tahu daftar obat yang aman utnuk ibu hamil dan obat yang harus dihindari.
Meskipun beberapa obat dianggap aman diminum ibu hamil, namun efek obat pada bayi yang belum lahir tidak diketahui. Obat-obatan tertentu dapat sangat berbahaya bagi perkembangan bayi jika dikonsumsi selama tiga bulan pertama kehamilan, seringkali sebelum seorang wanita mengetahui bahwa dirinya hamil.
Bahan berbahaya untuk ibu hamil
Obat-obatan dan zat tertentu terlarang untuk ibu selama kehamilan karena tidak baik untuk kesehatan, tetapi lebih buruk lagi bagi kesehatan janin yang belum lahir, karena obat-obatan tersebut dapat menembus masuk ke janin melalui Mums.
Jenis obat dan zat terlarang bagi ibu hamil antara lain:
- obat-oatan terlarang
- alkohol
- rokok
Wanita hamil yang minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang selama kehamilannya, sama saja meracuni janin dengan zat yang sama. Zat-zat ini dapat melewati plasenta ke bayi melalui tali pusar.
Alkohol, tembakau, dan obat-obatan dapat menyebabkan kelahiran prematur, cacat lahir, berat badan lahir rendah, solusio plasenta, gangguan spektrum alkohol janin, keguguran, lahir mati, dan masalah perkembangan/perilaku.
Daftar Obat yang Aman untuk Ibu Hamil
Jika Mums mengonsumsi obat resep sebelum hamil, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan atau dokter kandungan tentang keamanan melanjutkan obat-obatan ini segera setelah Mums mengetahui bahwa Mums hamil.
Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan dan risiko bagi bayi Mums, dan jika memang berisiko tentu akan memberikan rekomendasi obat yang lebih aman. Sebaliknya, jika menghentikan konsumsi obat dapat menimbulkan risiko lebih serius dibandingkan menghentikannya, maka dokter akan mengijinkan Mums tetap minum obat.
Misalnya, jika Mums mengalami infeksi saluran kemih, penyedia layanan kesehatan akan membiarkan Mums meneruskan antibiotik. Jika infeksi saluran kemih tidak diobati, hal itu dapat menyebabkan masalah jangka panjang bagi ibu dan bayinya.
Jika Mums diberi resep obat baru, beri tahu dokter bahwa Mums hamil. Pada umumnya, obat yang bisa dibeli tanpa resep aman diminum, namun tidak ada salahnya Mums tetap tanyakan ke dokter.
Berikut daftar obat yang aman untuk ibu hamil:
1. Obat Alergi
- Diphenhydramine
- Loratidine
- Cetirizine
2. Obat Flu dan Pilek
- Diphenhydramine
- Dekstrometorfan
- Guaifenesin
- Krim mentol
- Pereda batuk mentol atau tidak mentol
- Pseudoefedrin
- Acetaminophen
- Tetes hidung atau semprotan garam
3. Obat Diare dan sembelit
- Loperamide (setelah trimester pertama, hanya selama 24 jam)
- semua obat diare herbal
4. Obat sembelit
- Serat metilselulosa
- Psyllium
- Polikarbofil
- Polietilen glikol (hanya untuk penggunaan sesekali)
5. Obat Sakit kepala
- Parasetamol
6. Obat Sakit Maag
- Aluminium hidroksida/magnesium karbonat
- Famotidin
- Aluminium hidroksida/magnesium hidroksida
- Kalsium karbonat/magnesium karbonat
- Kalsium karbonat
- Ranitidin
7. Obat Mual dan Muntah
- Diphenhydramine
- Vitamin B6
Daftar Obat yang Berbahaya untuk Ibu Hamil
Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan beriut karena dikhawatirkan menyebabkan masalah pada janin dan kehamilannya:
1. Ibuprofen dan aspirin
Ibuprofen dan aspirin adalah obat untuk mengatasi nyeri atau sakit kepala. Ibu hamil sebaiknya menggunakan parasetamol yang lebih aman.
2. Isotretinoin
Tretinoin dan isotretinoin adalah zat yang bisa digunakan pada skincare untuk mengatasi jerawat. Penggunaan isotretinoin harus dihentikan saat hamil bahkan setidaknya dua bulan sebelum hamil karena berisiko membuat cacat janin.
3. Thalidomide
Thalidomide adalah obat yang digunakan untuk mengobati multiple myeloma (sejenis kanker pada sumsum tulang) dan lesi kulit yang sedang hingga parah.
Penggunaan obat ini pada ibu hamil bisa menyebabkan keguguran dan cacat lahir.
4. Fluconazole
Ibu hamil lebih rentan mengalami infeksi jamur, dan fluconazole adalah obat antijamur yang bisa diberikan secara oral. Obat ini bisa menembus plasenta dan menghambat perkembangan janin. Bahkan dilaporkan dapat memicu kelahiran prematur dan bayi lahir mati (stillbirth).
5. Clonazepam
Clonazepam adalah obat anti kejang, namun kadang diresepkan guna mengatasi serangan panik dan kecemasan. Efek samping obat ini pada ibu hamil adalah dapat menyebabkan janin kesulitan bernapas, sirkulasi darah yang buruk, dan gangguan pada otot segera setelah lahir.
6. Simvastatin
Salah satu obat penurun kolesterol ini berisiko menyebabkan gangguan janin. Dokter dapat memilihkan obat sejenis yang lebih aman.
7. Obat pengencer darah
Obat-obat pengencer darah seperti warfarin dilarang untuk ibu hamil. Obat ini berisiko menembus plasenta dan menyebabkan kelainan janin yang serius. Hanya ibu hamil yang memiliki risiko penggumpalan darah yang diresepkan obat ini dan atas petunjuk dokter, dan harus dipantau ketat.
Itu mungkin hanya sebagian daftar obat yang aman dikonsumsi dan obat yang berbahaya untuk ibu hamil, sesui keluhan umum pada ibu hamil. Namun, sebaiknya tetap konsultasi ke dokter jika Mums tidak yakin dan perlu mengonsumsi obat. Mums bisa berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan di aplikasi Teman Bumil, jadi download sekarang ya!
Referensi:
Clevelandclinic. medicine-guidelines-during-pregnancy
-
# Kehamilan
-
# Obat
-
# Pengobatan Medis