Amanda Sagarmatha
15 Oktober 2021
freepik.com/rawpixel.com

Benarkah Bisa Cepat Pulih Setelah Operasi Caesar dengan Metode ERACS?

Pada September 2021, selebriti Cherly Juno melahirkan putra keduanya. Ia banyak membagikan momen-momen bahagia setelah bersalin di media sosial pribadinya. Menariknya, ia sempat berbagi kisah kalau ia melakukan prosedur operasi caesar dengan metode ERACS, sehingga bisa lincah berjoget hanya dalam waktu 2 hari setelah bersalin. Sebenarnya apa itu metode ERACS? Yuk, cek penjelasannya, Mums!

 

Apa Itu Metode ERACS?

ERACS adalah kepanjangan dari Enhanced Recovery After Caesarean Surgery. Menurut dr. Darrel Fernando, Sp.OG., saat diwawancara dalam Instagram Live bersama Teman Bumil, metode ERACS merupakan rangkaian kegiatan yang diupayakan untuk membantu dan mempercepat pemulihan pasca operasi caesar.

 

“Sebelum ERACS, ada yang namanya ERAS. ERAS itu sebenarnya sudah lama banget kita pakai. Ini dilakukan untuk operasi usus, urologi, dan ginekologi. Dalam beberapa tahun terakhir, metode ini juga dikembangkan untuk operasi caesar, sehingga disebut dengan metode ERACS,” ujar dr. Darrel.

 

Dengan menggunakan metode ERACS, harapannya akan mengurangi nyeri, mual dan muntah, serta mempersingkat waktu rawat inap di rumah sakit. Pasalnya, jika dulu Mums harus dirawat selama 3-4 hari pasca operasi caesar, dengan menggunakan metode ini Mums hanya akan dirawat sekitar 1-2 hari saja.

 

Baca juga: Bentuk Panggul Memengaruhi Proses Persalinan, Kenali Jenis-jenisnya!

 

Metode ERACS, Penyempurnaan Rangkaian Operasi Caesar

Dokter Darrel menjelaskan, pada dasarnya metode ERACS ini bukanlah teknik operasi caesar yang baru. Metode yang diviralkan oleh Cherly, mantan personil Cherry Belle itu, adalah bentuk penyempurnaan dari rangkaian operasi caesar, mulai dari prapersalinan, intra operatif (fase ketika pasien dioperasi hingga masuk ke ruang pulih sadar), hingga pasca operasi.

 

Dalam metode ERACS, sejak prapersalinan atau pada masa kontrol hamil, jika ada indikasi untuk dilakukan operasi caesar, dokter akan mulai memberi tahu kepada ibu hamil kira-kira apa yang akan dilakukan, apa saja langkah-langkahnya, dan ekspektasinya. Jadi, sejak awal ibu hamil sudah memahami bagaimana proses persalinan caesar akan berjalan dan persiapan yang harus dilakukan.

 

Kemudian, yang paling penting, ibu hamil harus mengoptimalisasi kesehatannya. Apabila sang Ibu memiliki kormobid, misalnya anemia atau pre-eklampsia, maka dokter akan berusaha menjaga kondisi agar tetap stabil hingga waktu bersalin tiba. Pasalnya, masa pemulihan pasca operasi tergantung pada kondisi kesehatan ibu. Jika kondisi kesehatan buruk, maka masa pemulihan juga akan lebih lama.

 

Selanjutnya pada masa intra operatif. Dokter Darrel menyebutkan kerja sama tim antara dokter kandungan, dokter anestesi, dan dokter anak harus baik. Berbeda dengan operasi caesar biasa, di mana ibu hamil harus puasa selama 6 jam sebelum waktu persalinan, metode ERACS membolehkan ibu hamil untuk minum sesuatu yang jernih dan manis 2 jam sebelum waktu operasi.

 

Contoh minuman yang boleh diminum adalah teh manis atau air gula. Jus dan susu tidak diperbolehkan karena pengosongan lambung akan berjalan lebih lama. Tujuannya agar ibu hamil tidak terlalu lama puasa dan mengurangi mual ataupun muntah.

 

Terakhir adalah masa pasca operasi. Di sini, dibutuhkan pula kerja sama yang baik antara dokter dan perawat. Perawat harus paham dan bisa memberikan panduan kepada ibu yang baru melahirkan. Nanti, perawat akan membantu Mums untuk mencoba duduk. Jika sudah tidak terlalu sakit, Mums pun akan mencoba menaruh kaki di lantai.

 

“Kalau melihat panduan ERACS, dianjurkan 6 jam pasca operasi sudah out of bed (tidak lagi berbaring). Kalau saya, 6-7 jam minimal pasien sudah coba berdiri, deh. Enggak langsung harus bisa jalan,” ungkap dr. Darrel.

 

Semakin cepat Mums bergerak setelah operasi caesar, tambah dr. Darrel, maka tubuh dan luka akan semakin cepat pulih. Jika kondisinya baik-baik saja, 1-2 hari pasca operasi caesar Mums sudah diperbolehkan pulang.

 

Apa Manfaat dari Metode ERACS?

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, metode ERACS akan mempersingkat durasi rawat inap di rumah sakit. Jika rata-rata pasca operasi caesar Mums sebelumnya dirawat sekitar 3-4 hari, dengan menggunakan metode ini Mums memangkas 1 hari, menjadi 1-2 hari saja. Tentu saja, Mums pun akan menghemat biaya.

 

Selanjutnya, metode ERACS mengurangi atau menghindarkan penggunaan obat analgetik yang bersifat opioid. Analgetik merupakan obat pereda nyeri. Jenisnya ada banyak, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Lho, bukannya jika obat pereda nyeri dikurangi malah akan tambah sakit, ya?

 

Yang perlu dipahami, merasa sakit pasca operasi adalah hal yang wajar. Namun, dokter kandungan maupun dokter anestesi akan berusaha untuk mengendalikan rasa sakit Mums serta menjaga agar nyeri akut yang dialami tidak berkembang menjadi nyeri kronis atau nyeri menahun.

 

Efek samping dari obat golongan opioid adalah kembung dan konstipasi. Kombinasi kembung dan berbaring terus akan membuat usus terdorong menekan area luka operasi, sehingga menimbulkan rasa nyeri pada luka operasi caesar. Itulah mengapa penggunaan obat ini dikurangi pada metode ERACS. Mums juga didukung untuk bergerak lebih cepat. Semakin banyak bergerak dan sudah lancar buang angin, biasanya akan lebih sedikit pula merasakan nyeri.

 

Apakah Operasi Caesar Mendadak Bisa Menggunakan Metode ERACS?

Untuk sementara ini, metode ERACS idealnya digunakan bagi Mums yang menempuh operasi caesar terjadwal karena dibutuhkan persiapan terlebih dahulu.

 

Apakah Metode ERACS Dijamin oleh BPJS Kesehatan?

“Setahu saya dan beberapa pengalaman dokter yang lain juga, BPJS bisa meng-cover metode ERACS. Justru biasanya dengan volume rumah sakit yang BPJS-nya ramai sekali, dengan ERACS sangat terbantu karena pemulihan pasien lebih cepat dan kebutuhan obat lebih sedikit,” ujar dr. Darrel. Namun, sebaiknya konfirmasi terlebih dahulu kepada rumah sakit tempat Mums berencana bersalin untuk memastikan.

 

Nah, jika Mums berencana akan melakukan operasi caesar dan berniat mencoba metode ERACS, silakan konsultasikan kepada dokter kandungan Mums, ya! (AS)

 

 

Referensi

Live Instagram Teman Bumil bersama dr. Darrel Fernando, Sp.OG.

  • # Kehamilan
  • # Operasi Caesar
  • # TB Persalinan & Postpartum
  • # TBTrimester3